lvi
bagian produksi merupakan bentuk monitor. Perusahan memilih model ini untuk menjaga kelancaran sirkulasi udara dan panas dalam greenhouse. Kelancaran
sirkulasi udara ini juga ditunjang pengguanaan kawat kasa dalam greenhouse. Kawat kasa juga mencegah hama tanaman untuk masuk dalam greenhouse. Di
dalam greenhouse produksi bagian terdapat bedengan untuk meletakkan styrofoam
bibit. Bagian lantai merupakan tanah dan tidak dilapisi apapun. Untuk greenhouse
dengan sistem DFT lantai terbuat dari peluran yang dilapisi dengan terpal.
Sarana lainnya yang dimiliki Parung Farm adalah sumur, mesin pompa air, sprinkler
dan pipa untuk menyiram tanaman. Ruang nutrisi untuk menyimpan dan mencampur nurisi terletak dekat dengan sumur. Terdapat dua sumur pada bagian
produksi bayam, satu sumur pada bagian pembibitan bayam dan dua sumur untuk tanaman kangkung. Sistem pemupukan yang digunakan Parung Farm
mencampurkan air dengan nutrisi tanaman sehingga kegiatan pemupukan bersamaan dengan penyiraman. Peralatan yang digunakan pada perusahaan
memiliki umur teknis lima tahun. Sedangkan greenhouse yang dimiliki belum mengalami renovasi atau pembangunan ulang.
5.6 Teknis dan Teknologi Perusahaan
Kecamatan Parung merupakan daerah dataran rendah, terletak 50 meter di atas permukaan laut, hingga memiliki suhu harian yang panas. Parung Farm
terletak pada 6 26’ LS dan 106
44’ BT dengan topografi permukaan yang relatif datar. Hal ini mengakibatkan perusahaan harus memilih jenis tanaman yang tahan
dengan suhu panas tersebut seperti bayam dan kangkung. Merek bayam yang ditanam oleh Parung Farm adalah Knows You sedangkan kangkung yang dipilih
merupakan Nova. Perusahaan tidak memproduksi sendiri bibit untuk bayam dan kangkung.
Perusahaan mengimpor biji tanaman bayam dari Belanda sedangkan tanaman bibit kangkung dibeli dari toko pertanian setempat. Selain bibit perusahaan juga
mengimpor rockwool yang digunakan untuk membungkus bibit bayam. Hal ini dilakukan perusahaan untuk efisiensi biaya produksi. Apabila perusahaan
memproduksi sendiri dalam bentuk biji maka perusahaan membutuhkan tambahan
lvii
tenaga kerja dan waktu untuk memproduksi biji tanaman bayam dan kangkung. Sementara biji yang dihasilkan belum memiliki kepastian kualitas atau jaminan
mutu. 1.
Bayam a.
Pengolahan Lahan Jenis lahan yang digunakan pada Parung Farm ada beberapa jenis. Untuk
tanaman bayam dengan tehnik aeroponik dan ebb and flow menggunakan Styrofoam
sebagai tempat untuk meletakkan cup yang telah diisi bibit sedangkan unuk tanaman bayam dengan tekhnik NFT Nutrient Film Tecchnique
meggunakan batu kerikil sebagai media tanam. Batu kerikil juga digunakan perusahaan sebagai media penanaman benih bayam. Perusahan menggunakan
lima greenhouse sebagai tempat produksi bayam dan satu greenhouse pembenihan yang tidak memiliki dinding seperti greenhouse lain di Parung
Farm. Styrofoam
yang digunakan merupakan styrofoam bekas pemanenan pada pagi sebelumnya. Sebelum digunakan styrofoam dicuci dan dibersihkan terlebih
dahulu dari lumut dan sisa tanaman panen yang menempel. Styrofoam lalu dijemur hingga kering. Untuk media batu kerikil dilakukan pembersihan secara
berkala untuk menjaga kebersihan batu kerikil. Penanaman bibit bayam dilakukan pada sore hari. Bibit pohon yang
digunakan pada tanaman bayam adalah yang memiliki struktur batang yang cukup besar dan dalam kondisi sehat. Akar pohon juga harus telah tumbuh
dengan baik. Pohon bibit yang memiliki akar yang pendek atau jelek akan sulit untuk tumbuh optimal karena pohon akan sulit mnyerap air nutrisi. Bibit bayam
untuk aeroponik dan rakit apung dibungkus dengan rockwool dan dimasukkan dalam jelly cup. Satu cup berisi tiga batang pohon. Jelly cup yang akan
digunakan dalam penanaman dicuci, disikat dan dikeringkan terlebih dahulu untuk menjaga agar tetap steril. Satu papan Styrofoam berukuran 1 m
2
dan memiliki 81 lubang tanam.
Untuk tanaman bayam dengan tehnik NFT dan drip and flow penanaman juga dilakukan pada sore hari. Tanaman bayam ditanam dengan jarak 4 cm antara
garis tanam. Tiga pohon bayam ditanam dalam satu lubang. Tanaman bayam
lviii
disemai di greenhouse pembibitan selama 15 hari dan ditutup dengan plastik tebal selama dua hari pertama.
b. Pemeliharaan
Tahapan pemeliharaan meliputi penyiraman, pemupukan, pembersihan tanaman yang mati. Penyiraman pada tanaman bayam dilakukan secara otomatis
oleh mesin sprinkler yang dialirkan melalui pipa-pipa besi. Untuk tanaman bayam dengan sistem aeroponik penyiraman dilakukan dengan sistem pingpong.
Air akan menyala selama 1 menit untuk kemudian mati 1 menit berikutnya. Hal ini dilakukan perusahaan karena kedua greenhouse hanya memiliki 1 mesin saja.
Untuk tanaman bayam dengan system NFT dan drip and flow air mengalir selama 30 menit secara tetap lalu mati selama 1 jam. Air menyala mulai dari jam
8 pagi hingga jam 4 sore. Untuk aeroponik air menyala selama 24 jam. Air yang dialirkan ke tanaman merupakan air nutrisi yang berarti air telah dicampur
dengan pupuk. 1.
Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Hama dan penyakit tanaman merupakan salah satu faktor yang dapat
menyebabkan penurunan hasil produksi bahkan kegagalan panen. Hal ini mengartikan bahwa diperlukan pengananan dan pencegahan hama dan penyakit.
Parung Farm merupakan produsen sayuran segar yang memiliki ciri produk yang bebas dari pestisida. Pengananan hama dan penyakit yang dilakukan
perusahaaan adalah pemeriksaan tanaman harian, membuang tanaman yang dicurigai terinfeksi hama dan penyakit, menutup greenhouse untuk mencegah
hewan liar dan pencuri masuk dan strelisasi cup jelly serta styrofoam yang digunakan.
2. Penyiangan Gulma
Gulma merupakan tanaman pengganggu yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman produksi. Gulma dianggap mengganggu karena gulma
tumbuh bersama tanaman dan memakan bagian nutrisi yang diperuntukkan bagi tanaman produksi. Di Parung Farm tidak dilakukan penyiangan gulma selama
masa pertumbuhan. Gulma dicabut dan disingkirkan saat panen dilakukan. Hal ini untuk mennghindari terganggunya pertumbuhan tanaman.
3. Pemupukan
lix
Tanaman hidroponik dalam pertumbuhannya membutuhkan tambahan nutrisi karena media tanam tidak mengandung 16 unsur hara esensial. Unsur hara
tersebut terbagi dalam unsur hara makro C, H, O, N, F, K, Ca, Mg, S dan unsur mikro Fe, Mn, B, Cu, Cl, Zn, Mo. Unsur makro berfungsi untuk
menumbuhkan struktur vegetatif dan produksi dan dibutuhkan dalam jumlah banyak. Unsur mikro dibutuhkan dalam jumlah sedikit dan merupakan pelengkap
esensial bagi rasa, kadar gulatingkat kemanisan, warna dan daya tahan tanaman tanman terhadap penyakit. Walaupun dibutuhkan dalam jumlah sedikit namun
fungsinya sangat penting hingga harus tersedia. Unsur C tersedia di alam bebas hingga perusahan hanya perlu
menambahkan 15 unsur mineral lainnya. Pemupukan dilakukan tiap hari. Perusahaan tidak membuat sendiri formulasi pupuk namun membeli dari pabrik.
Merek pupuk yang digunakan adalah AB Mix. Peramuan pupuk dilakukan dengan cara basah larutan yaitu garam-garam mineral dicampur dengan larutan
air membentuk stok larutan berkonsentrasi pekat. Dosis pencampuran pupuk adalah 0,8 ml pupuk dengan 1 liter air.
4. Pembersihan tanaman yang mati
Pemeriksaan dan perawatan tanaman dilakukan setiap hari. Pegawai membuang tanaman yang tidak mengalami pertumbuhan, mati dan patah.
Apabila terdapat sisa pada hasil panen maka ditanam kembali pada lahan kosong. d.
Panen Proses pemanenan baik tanaman bayam dilakukan pada pagi hari. Hal ini
dilakukan untuk menjaga agar kelembapan tanaman panen tetap tinggi. Kelembapan yang tinggi akan menjaga tanaman tidak cepat layu saat dikemas.
Tanaman yang dipanen merupakan tanaman yang dianggap memenuhi syarat- syarat kualitas dan penampilan yang diinginkan perusahaan. Tanaman bayam
dipanen setelah berumur 32 hari. Luas tanaman bayam yang dipanen adalah 40 m perhari.
Pemanenan dilakukan setiap hari. Hal ini dilakukan untuk mengikuti keinginan pasar, menghemat biaya dan menaikkan pendapatan. Spesifikasi
sayuran yang layak panen dan layak jual pada Parung Farm adalah sayuran yang tidak mengalami :
lx
a. Tip burn atau terbakar ujung daun.
b. Bolting atau batang memanjang.
c. Daun bolong atau merombeng. Apabila hanya 1-3 lembar daun yang bolong
atau rusak perusahaan tetap mengemas sayuran setelah membuang bagian daun yang rusak.
d. Terserang hama penyakit tanaman.
e. Tangkai daun patah dan daun menguning.
f. Menunjukkan gejala timbul penyakit.
e. Pasca Panen
Perlakuan pasca panen untuk tanaman bayam dengan media stryfoam dimulaidengan pemisahan pohon bayam dari cup jelly. Sedangkan tanaman
bayam yang ditanam dengan media kerikil hanya dibersihkan bagian akar dari kerikil yang menempel. Pengecekan kelayakan tanaman juga dilakukan kembali
pada bagian pengemasan. Hal ini untuk menjaga agar kualitas produk benar-benar sesuai dengan standar perusahaan.
Tanaman kemudian dikemas dalam ruang pengepakan. Tiap kemasan berisi sayuran seberat 250 gram. 1 kg tanaman pada umumnya berisi 80 tanaman.
Perusahaan menetapkan target sebanyak 250 perhari untuk bayam. Sayuran dicuci lagi di ruang pengepakan sebelum dikemas untuk menjamin strelisasi.
Sayuran yang telah dikemas lalu disimpan dalam ruang pendingin cold storage bersuhu ruang 5
-8 C sebelum dikirim ke supermarket atau ke outlet. Lama
penyimpanan adalah tiga hari pada outlet sedangakan pada ruang penyimpanan Parung Farm tanaman hanya disimpan selama 1 malam.
2. Kangkung a.
Pengolahan Lahan Berbeda dengan bayam yang menggunakan greenhouse sebagai fasilitas
produksi, kangkung ditanam di lahan terbuka tanpa menggunakan nuangan. Hal ini dilakukan manajemen perusahaan karena mengganggap kangkung merupakan
komoditas tanaman yang tidak terlalu dipengaruhi cuaca. Media tanam yang digunakan untuk kangkung adalah batu kerikil. Perusahaan menggunakan metode
NFT untuk memproduksi kangkung di Parung Farm. Pemilihan batu kerikil sebagai media tanam dilakukan untuk menekan biaya produksi karena batu ini
lxi
dapat digunakan dalam jangka waktu lama tanpa perlu dilakukan pergantian dengan batu kerikil yang baru. Tidak ada perlakuan khusus yang diberikan untuk
media kerikil. Setelah pemanenan selesai dilakukan pekerja akan menyingkirkan sisa tanaman kangkung yang tidak layak panen dan ilalang yang bertumbuh di bed
produksi. b.
Penanaman Tidak jauh berbeda dengan tanaman bayam, kangkung juga ditanam pada
sore hari. Biji kangkung disebar dengan jarak 4 cm antara garis tanam. Biji kangkung disebar dalam satu garis tanaman. Berbeda dengan tanaman bayam
yang memiliki greenhouse khusus untuk penyemain tanaman kangkung ditanam pada lahan terbuka dan tidak mengalami pergantian lokasi lahan pada masa
produksi. c.
Pemeliharaan Tahapan pemeliharaan meliputi penyiraman, pemupukan, pembersihan
tanaman yang mati. Penyiraman pada tanaman kangkung dilakukan secara otomatis oleh mesin sprinkler yang dialirkan melalui pipa-pipa besi. Air mengalir
selama 30 menit secara tetap lalu mati selama 1 jam berikutnya secara bergantian hingga jam 4 sore. Air dialirkan mulai dari jam 8 pagi hingga jam 4 sore.. Air
yang dialirkan ke tanaman merupakan air nutrisi yang berarti air telah dicampur dengan pupuk.
1. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
Hama dan penyakit tanaman merupakan salah satu factor yang dapat menyebabkan penurunan hasil produksi bahkan kegagalan panen. Hal ini
mengartikan bahwa diperlukan pengananan dan pencegahan hama dan penyakit. Parung Farm merupakan produsen sayuran segar yang memiliki ciri
produk yang bebas dari pestisida. Pengananan hama dan penyakit yang dilakukan perusahaaan adalah pemeriksaan tanaman harian, membuang tanaman yang
dicurigai terinfeksi hama dan penyakit, menutup greenhouse untuk mencegah hewan liar dan pencuri masuk dan strelisasi cup jelly serta styrofoam yang
digunakan. 2.
Penyiangan Gulma
lxii
Gulma merupakan tanaman pengganggu yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman produksi. Gulma dianggap mengganggu karena gulma
tumbuh bersama tanaman dan memakan bagian nutrisi yang diperuntukkan bagi tanaman produksi. Di Parung Farm tidak dilakukan penyiangan gulma selama
masa pertumbuhan. Gulma dicabut dan disingkirkan saat panen dilakukan. Hal ini untuk mennghindari terganggunya pertumbuhan tanman.
3. Pemupukan
Tanaman hidroponik dalam pertumbuhannya membutuhkan tambahan nutrisi karena media tanam tidak mengandung 16 unsur hara esensial. Unsur hara
tersebut terbagi dalam unsur hara makro C, H, O, N, F, K, Ca, Mg, S dan unsur mikro Fe, Mn, B, Cu, Cl, Zn, Mo. Unsur makro berfungsi untuk
menumbuhkan struktur vegetatif dan produksi dan dibutuhkan dalam jumlah banyak. Unsur mikro dibutuhkan dalam jumlah sedikit dan merupakan pelengkap
esensial bagi rasa, kadar gulatingkat kemanisan, warna dan daya tahan tanaman tanman terhadap penyakit. Walaupun dibutuhkan dalam jumlah sedikit namun
fungsinya sangat penting hingga harus tersedia. Unsur C tersedia di alam bebas hingga perusahan hanya perlu
menambahkan 15 unsur mineral lainnya. Pemupukan dilakukan tiap hari. Perusahaan tidak membuat sendiri formulasi pupuk namun membeli dari pabrik.
Merek pupuk yang digunakan adalah AB Mix. Peramuan pupuk dilakukan dengan cara basah larutan yaitu garam-garam mineral dicampur dengan larutan
air membentuk stok larutan berkonsentrasi pekat. Dosis pencampuran pupuk adalah 0,8 ml pupuk dengan 1 liter air.
4. Pembersihan tanaman yang mati
Pemeriksaan dan perawatan tanaman dilakukan setiap hari. Pegawai membuang tanaman yang tidak mengalami pertumbuhan, mati dan patah.
Tanaman hasil panen yang memiliki bobot kurang ditanam kembali pada lahan lain yang memiliki bobot atau ukuran tanaman yang mirip.
d. Panen
Proses pemanenan baik tanaman kangkung dilakukan pada pagi hari. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar kelembapan tanaman panen tetap tinggi.
Kelembapan yang tinggi akan menjaga tanaman tidak cepat layu saat dikemas.
lxiii
Tanaman yang dipanen merupakan tanaman yang memenuhi syarat-syarat kualitas dan penampilan yang diinginkan perusahaan. Kangkung dipanen setelah berumur
26 hari. Luas tanaman kangkung yang dipanen adalah 15 m perhari. Pemanenan dilakukan tiap hari. Hal ini dilakukan untuk mengikuti
keinginan pasar, menghemat biaya dan menaikkan pendapatan. Spesifikasi sayuran yang layak panen dan layak jual pada Parung Farm adalah sayuran yang
tidak mengalami : g.
Tip burn atau terbakar ujung daun. h.
Bolting atau batang memanjang. i.
Daun bolong atau merombeng. Apabila hanya 1-3 lembar daun yang bolong atau rusak perusahaan tetap mengemas sayuran setelah membuang bagian
daun yang rusak. j.
Terserang hama penyakit tanaman. k.
Tangkai daun patah dan daun menguning. l.
Menunjukkan gejala timbul penyakit. e.
Pasca Panen Perlakukan pasca panen yang dilakukan perusahaan berbeda pada tanaman
bayam dan kangkung. Kangkung dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan sisa kerikil,kotoran dan hewan kecil yang menempel pada tanaman. Kangkung
merupakan tanman dengan akar serabut hingga kerikil, kotoran dan hewan kecil lebih menempel pada akar tanaman dibandingkan pada tanaman bayam.
Pencucian pada tanaman kangkung mengggunakan air sumur. Tanaman kemudian dikemas dalam ruang pengepakan. Tiap kemasan
berisi sayuran seberat 250 gram. 1 kg tanaman pada umumnya berisi 80 tanaman.Perusahaan menetapkan target 125 pack sayuran untuk tanaman
kangkung perhari. Sayuran dicuci lagi di ruang pengepakan sebelum dikemas untuk menjamin strelisasi. Sayuran yang telah dikemas lalu disimpan dalam
ruang pendingin cold storage bersuhu ruang 5 -8
C sebelum dikirim ke supermarket atau ke outlet. Lama penyimpanan adalah tiga hari pada outlet
sedangakan pada ruang penyimpanan Parung Farm tanaman hanya disimpan selama 1 malam.
5.7 Pemasaran Sayuran