PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
76
34. INSTRUMEN KEUANGAN lanjutan
34. FINANCIAL INSTRUMENTS continued
Nilai wajar uang jaminan dan kas yang dibatasi penggunaannya diasumsikan sama dengan jumlah
tercatatnya karena tidak memiliki jangka waktu pembayaran tetap meskipun tidak diharapkan akan
ditagihkan dalam waktu 12 bulan setelah periode pelaporan.
The fair value of refundable deposits and restricted cash are assumed to be equal to its carrying amount
because it has no fixed repayment terms although it is not expected to be collected within 12 months
after the reporting period.
Kelompok Usaha tidak memiliki aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar pada
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. The Group has no financial assets and financial
liabilities which are measured at fair value as at December 31, 2014 and 2013.
35. MANAJEMEN TERHADAP RISIKO KEUANGAN
35. MANAGEMENT OF FINANCIAL RISK
Kelompok Usaha memiliki beberapa eksposur risiko terhadap instrumen keuangan dalam bentuk risiko
kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. The Group, from its financial instruments, is exposed
on certain financial risks such as credit risk, liquidity risk and market risk.
Kebijakan manajemen terhadap risiko keuangan dimaksudkan untuk meminimalisir potensi dan dampak
keuangan merugikan yang mungkin timbul dari risiko- risiko tersebut.
Berikut ini adalah ikhtisar tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Kelompok Usaha:
Financial risk management is designed to minimize the potential and adverse financial effects which
might arise from such risks. The Group’s financial risk management objectives
and policies are summarized as follows:
a. Risiko Kredit a.
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko di mana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal
memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.
Credit risk is the risk when one party to a financial instrument will fail to discharge an
obligation and cause the other party to incur a financial loss.
Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada
pelanggan yang untuk saat ini cenderung terbatas. Untuk mengurangi risiko ini, Kelompok
Usaha berusaha untuk memastikan pendapatan jasa dilakukan dengan menyeleksi pelanggan-
pelanggan yang memiliki kondisi keuangan yang kuat serta reputasi yang baik. Sebagai tambahan,
saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang
tidak tertagih lihat Catatan 7 dan 8. Credit risk faced by the Group arising from the
credit granted to its customers is currently very limited. Nevertheless, to mitigate this risk, the
Group tries to ensure that service revenues are made selecting customers with strong
financial condition and good reputation. Moreover, receivable balances are monitored
on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts see Notes 7 and 8.
Kelompok Usaha juga menghadapi risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank
dalam bentuk rekening lancar dan kas yang dibatasi penggunaanya. Untuk mengatasi risiko
ini, Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-bank yang
mempunyai reputasi yang baik lihat Catatan 5 dan 12.
The Group is also exposed to credit risk arising from the funds placed by the Group in banks in
the form of current account and restricted cash. To mitigate this risk, the Group has a
policy to place its funds only in banks that have good reputation see Note 5 and 12.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
77
35. MANAJEMEN
TERHADAP RISIKO KEUANGAN
lanjutan 35.
MANAGEMENT OF
FINANCIAL RISK continued
a. Risiko Kredit lanjutan a.
Credit risk continued
Kas dan bank dan piutang usaha telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan.
Perusahaan telah menempatkan kas dalam lembaga keuangan yang teratur dan terkemuka.
Piutang usaha Perusahaan terkonsentrasi ke satu pelanggan, yaitu PT Berau Coal. Manajemen
berkeyakinan bahwa tidak terdapat risiko kredit yang signifikan terkait dengan konsentrasi
pelanggan ini karena PT Berau Coal dianggap sebagai pihak yang layak kredit dengan eksposur
minimal atas kerugian penurunan nilai. Cash on hand and in banks and trade
receivables are neither past due nor impaired. The Company has placed its cash with
financial institutions which are regulated and reputable. The Company’s trade receivables
and are concentrated to one customer, which is PT Berau Coal. The management believes
that there is no significant credit risk with regard to this customer concentration because
PT Berau Coal is considered as a credit worthy party with minimal exposure of impairment
loss.
Risiko kredit dari aset keuangan lainnya dianggap tidak signifikan.
Credit risk from other financial assets is not considered significant.
b. Risiko Pasar b.
Market Risk
Risiko Mata Uang Foreign Currency Risk
Kelompok Usaha melakukan transaksi bisnis dalam beberapa mata uang asing dan karena itu
terkena risiko mata uang asing. Kelompok Usaha tidak memiliki kebijakan mata uang asing lindung
nilai. Namun manajemen memonitor eksposur mata uang asing dan akan mempertimbangkan
lindung nilai risiko mata uang asing yang signifikan harus diperlukan.
The Group transacts business in some foreign currencies and therefore is exposed to foreign
exchange risk. The Group does not have a foreign currency hedging policy. However
management monitors foreign exchange exposure and will consider hedging significant
foreign exchange risk should the need arises.
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran mata
uang berdasarkan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak, jika mata uang
fungsional adalah Dolar Amerika Serikat, maka mata uang tersebut akan menguatmelemah
terhadap mata uang asing, dengan asumsi variabel lain konstan, dampak terhadap laba
setelah beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut :
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in
currency exchange rate based on the functional currency of the Company and its
subsidiaries, if the functional currency is the United States Dollar, then the currency will
strengthenweaken against foreign currencies, assuming other variables constant, the impact
on profit after income tax expense is as follows:
Dampak terhadap laba
setelah beban Tingkat
pajak penghasilan Sentisitivitas
Effect on income Sensitivy
after income Rate
tax expense 31 Desember 2014
December 31, 2014 Rupiah
2 94.301 Rupiah
Euro 3
32 Euro