RUGI PER SAHAM lanjutan LOSS PER SHARE continued

PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 77

35. MANAJEMEN

TERHADAP RISIKO KEUANGAN lanjutan 35. MANAGEMENT OF FINANCIAL RISK continued a. Risiko Kredit lanjutan a. Credit risk continued Kas dan bank dan piutang usaha telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan. Perusahaan telah menempatkan kas dalam lembaga keuangan yang teratur dan terkemuka. Piutang usaha Perusahaan terkonsentrasi ke satu pelanggan, yaitu PT Berau Coal. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat risiko kredit yang signifikan terkait dengan konsentrasi pelanggan ini karena PT Berau Coal dianggap sebagai pihak yang layak kredit dengan eksposur minimal atas kerugian penurunan nilai. Cash on hand and in banks and trade receivables are neither past due nor impaired. The Company has placed its cash with financial institutions which are regulated and reputable. The Company’s trade receivables and are concentrated to one customer, which is PT Berau Coal. The management believes that there is no significant credit risk with regard to this customer concentration because PT Berau Coal is considered as a credit worthy party with minimal exposure of impairment loss. Risiko kredit dari aset keuangan lainnya dianggap tidak signifikan. Credit risk from other financial assets is not considered significant. b. Risiko Pasar b. Market Risk Risiko Mata Uang Foreign Currency Risk Kelompok Usaha melakukan transaksi bisnis dalam beberapa mata uang asing dan karena itu terkena risiko mata uang asing. Kelompok Usaha tidak memiliki kebijakan mata uang asing lindung nilai. Namun manajemen memonitor eksposur mata uang asing dan akan mempertimbangkan lindung nilai risiko mata uang asing yang signifikan harus diperlukan. The Group transacts business in some foreign currencies and therefore is exposed to foreign exchange risk. The Group does not have a foreign currency hedging policy. However management monitors foreign exchange exposure and will consider hedging significant foreign exchange risk should the need arises. Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran mata uang berdasarkan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak, jika mata uang fungsional adalah Dolar Amerika Serikat, maka mata uang tersebut akan menguatmelemah terhadap mata uang asing, dengan asumsi variabel lain konstan, dampak terhadap laba setelah beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut : The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in currency exchange rate based on the functional currency of the Company and its subsidiaries, if the functional currency is the United States Dollar, then the currency will strengthenweaken against foreign currencies, assuming other variables constant, the impact on profit after income tax expense is as follows: Dampak terhadap laba setelah beban Tingkat pajak penghasilan Sentisitivitas Effect on income Sensitivy after income Rate tax expense 31 Desember 2014 December 31, 2014 Rupiah 2 94.301 Rupiah Euro 3 32 Euro