PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
lanjutan 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing d.
Foreign Currency Transactions and
Balances
a Mata Uang Fungsional dan Penyajian a Functional and Presentation Currency
Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah Indonesia. Entitas anak menentukan
mata uang fungsional mereka sendiri dan akun-akun yang termasuk dalam laporan
keuangan masing-masing entitas anak diukur dengan menggunakan mata uang fungsional.
The functional currency of the Company is Indonesian Rupiah Rupiah. The
Subsidiaries determine their own functional currency and accounts included
in the financial statements of each subsidiary are measured using that
functional currency.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
adalah Dolar Amerika Serikat AS. Pada setiap akhir periode pelaporan, aset dan
liabilitas Perusahaan dan entitas anaknya dijabarkan ke dalam mata uang penyajian
dengan spot rate yang merupakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan dan
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dijabarkan dengan kurs rata-rata selama
periode tersebut. Selisih yang timbul dari penjabaran laporan keuangan Perusahaan
dan entitas
anaknya termasuk dalam
pendapatan komprehensif lain dan disajikan sebagai bagian dari Selisih Kurs atas
Penjabaran Laporan Keuangan dalam
laporan perubahan ekuitas konsolidasian. The presentation currency used in the
preparation of the consolidated financial statements is the United States Dollar
USD. At the end of each reporting period, the assets and liabilitsies of the
Company and its
Subsidiaries are translated into the presentation currency
at the spot rate which is the exchange rate prevailing at the end of the reporting
period and their consolidated statements of comprehensive income are translated
at the average rate during the period. The resulting differences arising from
translations of the financial statements of the Company and its Subsidiaries are
included in other comprehensive income and presented as part of “Exchange
Difference on Financial Statements Translation” in the consolidated
statements of changes in equity.
b Transaksi dan Saldo b Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional masing-
masing Perusahaan dan entitas anak
dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
Foreign currencies transactions
are translated in to respective functional
currency of the Company and its subsidiaries using the exchange rates
prevailing at the dates of the transactions.
Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku
pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Bagian non-moneter yang
diukur dalam nilai historis dalam mata uang asing tidak ditranslasi kembali.
Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian akun moneter dan penjabaran kembali akun
moneter termasuk ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, nilai tukar yang digunakan berdasarkan kurs
tengah yang diterbitkan Bank Indonesia adalah masing-masing Rp 12.440 dan
Rp 12.189. Monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies are translated at the rate of exchange ruling at
the consolidated statement of financial position date. Non-monetary items that
are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated.
Exchange differences arising on the settlement of monetary items and on
retranslation of monetary items are included in the consolidated statement of
comprehensive income. As of December 31, 2014 and 2013, the
exchange rate used based on the middle rate published by Bank Indonesia was
Rp 12,440 and Rp 12,189, respectively.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
lanjutan 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi e.
Transactions with Related Parties
Sesuai dengan PSAK No. 7 Revisi 2010 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, Kelompok
Usaha menganggap pihak yang dianggap berelasi jika salah satu pihak memiliki kemampuan untuk
mengendalikan dengan cara kepemilikan langsung maupun tidak langsung atau
mempunyai pengaruh signifikan dengan cara partisipasi dalam kebijakan keuangan dan
operasional selama pihak lain berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan
operasional. In accordance with PSAK No. 7 Revised
2010, “Related Party Disclosures”, the Group parties are considered to be related if one
party has the ability to control by way of ownership, directly or indirectly or exercise
significant influence by way of participation in the financial and operating policies over the
other party in making financial and operating decisions.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak- pihak berelasi telah diungkapkan dalam
Catatan 33 atas laporan keuangan konsolidasian. All significant transactions with related parties
are disclosed in Note 33 to the consolidated financial statements.
f. Instrumen Keuangan f.
Financial Instruments Aset Keuangan
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan di
mana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan
penyerahan aset keuangan dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh pasar yang bersangkutan.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the
purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the
financial asset within the timeframe established by the market place concerned.
Kelompok Usaha mengklasifikasikan aset
keuangannya dalam kategori berikut: i aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi, ii pinjaman yang diberikan dan piutang, iii investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan
iv aset keuangan yang tersedia untuk dijual. The Group classifies its financial assets in the
following categories: i financial assets at fair value through profit or loss, ii loans and
receivables, iii held to maturity investment and iv available for sale financial assets.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Kelompok Usaha hanya memiliki aset keuangan
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang
tidak diperoleh di pasar aktif. Hal tersebut termasuk dalam aset lancar yang jatuh tempo
kurang dari dua belas bulan, jika tidak, mereka diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kelompok Usaha terdiri dari kas dan bank, investasi jangka
pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, kas yang dibatasi penggunaannya dan uang jaminan di
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. As at December 31, 2014 and 2013, the Group
only had financial assets classified as loans and receivables. Loans and receivables are
non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in
an active market. They are included in current assets for maturities shorter than twelve
months; otherwise, they are classified as non- current assets. The Group
loans and receivables comprised of cash on hand and in
banks, short-term investment, trade
receivables, other receivables, restricted cash and refundable deposits in the consolidated
statement of financial position.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
lanjutan 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
f. Instrumen Keuangan lanjutan f.
Financial Instruments continued Aset Keuangan lanjutan
Financial Assets continued
Pinjaman yang diberikan dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah
biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode
suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak
untuk menerima arus kas dari aset tidak lagi ada atau telah ditransfer dan Kelompok Usaha telah
secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat kepemilikan.
Loans and receivables are initially recognized at fair value plus transaction costs and
subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method less
any impairment. Financial assets are derecognized when the rights to receive cash
flows from the assets have ceased to exist or have been transferred and the Group has
transferred substantially all risks and rewards of ownership.
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
Kelompok Usaha mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam dua kategori i pada nilai
wajar melalui laba rugi dan ii liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
The Group classifies its financial liabilities into two categories i at fair value through profit or
loss and ii financial liabilities measured at amortized cost.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013, Kelompok Usaha hanya memiliki liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi yang terdiri dari hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar,
hutang bank, hutang pihak berelasi, hutang sewa pembiayaan dan hutang pembiayaan konsumen.
Setelah pengakuan awal yang sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, Kelompok Usaha
mengukur liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode
suku bunga efektif. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut
dihentikan atau dibatalkan atau telah kadaluarsa. As at December 31, 2014 and 2013, the
Group only had financial liabilities measured at amortized cost that comprised of trade
payables, other payables, accrued expenses, bank loan, due to related party, obligation
under finance lease and consumer finance payable. After the initial recognition which is at
fair value plus transaction costs, the Group measures all financial liabilities at amortized
cost using effective interest rate method.
Financial liabilities are derecognized when the obligation under the liability is discharged or
cancelled or expired.
Saling Hapus Aset dan Liabilitas Keuangan
Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian, jika dan hanya jika, Kelompok Usaha 1 saat ini memiliki hak yang dapat
dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan 2 berniat
untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset
dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Offsetting of
Financial Assets and Liabilities
A financial asset and a financial liability is offset and the net amount is presented in
the consolidated statement of financial position when, and only when, the Group 1 currently
has a legally enforceable right to set off the recognized amounts; and 2 intends either
to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
g. Penurunan Nilai Aset Keuangan
g. Impairment of Financial Assets
Pada setiap periode pelaporan, manajemen menilai apakah terdapat bukti yang objektif bahwa
aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau
kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan
hanya jika, terdapat bukti objektif penurunan nilai. At each
reporting period, management assesses whether there is any objective
evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset
or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred, if and only if,
there is an objective evidence of impairment.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
lanjutan 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
g. Penurunan Nilai Aset Keuangan lanjutan
g. Impairment of Financial Assets continued
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, kerugian diukur sebagai
selisih antara jumlah tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan
pada suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Jumlah tercatat aset tersebut dikurangi baik
secara langsung maupun melalui penggunaan akun penyisihan. Jumlah kerugian yang terjadi
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
For financial asset measured at amortized cost, loss is measured as the difference
between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows
discounted at original effective interest rate of the financial assets. The carrying amount of
the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account.
The amount of the loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive
income.
Manajemen awalnya menentukan apakah terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai
secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha
menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai
secara individual apakah signifikan atau tidak, itu termasuk dalam kelompok aset keuangan yang
memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai secara kolektif penurunan nilai.
Management initially assesses whether objective evidence of impairment exists
individually for financial assets that are individually significant. If the Group determines
that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset
whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit
risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
h. Persediaan h.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi
neto. Biaya perolehan persediaan meliputi seluruh biaya pembelian dan biaya lainnya yang timbul
sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini di mana ditentukan dengan metode
rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha
normal dikurangi estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. The cost of inventories
includes all costs of purchase and other costs incurred in bringing the inventories to their
present location and condition. The cost is determined using the weighted-average
method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business
less the estimated costs necessary to make the sale.
Ketika persediaan dijual, jumlah tercatat
persediaan tersebut diakui sebagai beban pada tahun di mana pendapatan terkait diakui.
When inventories are sold, the carrying amount of those inventories is recognized as
an expense in the year in which the related revenue is recognized.
Penyisihan penurunan nilai persediaan karena keusangan, kerusakan, kehilangan dan lambatnya
perputaran ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing
persediaan untuk mencerminkan nilai realisasi neto pada akhir periode pelaporan. Penyisihan
penurunan nilai persediaan ke nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai
beban pada periode penurunan nilai atau kerugian terjadi.
Provision for decline in value of inventory due to obsolescence, damage, loss and slow
movement is determined based on a review of the condition of individual inventory to reflect
its net realizable value at the end of the reporting period. The amount of any allowance
for impairment to net realizable value and all losses of inventories are recognized as an
expense in the period the write-down or loss occurs.
Jumlah setiap pemulihan penyisihan penurunan nilai persediaan karena kenaikan nilai realisasi
neto, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah persediaan yang diakui sebagai beban
pada periode terjadinya pemulihan tersebut. The amount of any reversal of any allowance
for write-down of inventories, arising from an increase in net realizable value, is recognized
as a reduction in the amount of inventories recognized as an expense in the period in
which the reversal occurs.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
lanjutan 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
i. Biaya Dibayar di Muka i.
Prepaid Expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis
lurus. Prepaid expenses are amortized over their
beneficial periods using the straight-line method.
j. Aset Tetap j.
Property and Equipment
Pada saat pengakuan awal, aset tetap diukur pada biaya perolehan yang meliputi harga
pembelian dan biaya lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa
aset ke lokasi dan kondisi yang diperlukan. Setelah pengakuan awal, Kelompok Usaha
menggunakan model biaya di mana seluruh aset tetap diukur sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai jika ada.
At initial recognition, property and equipment are measured at cost which includes
the purchase price and other costs directly attributable to bring the asset to the present
location and condition. After initial recognition, the Group uses the cost model in which all
property and equipment are measured at cost less accumulated depreciation and
accumulated impairment losses if any.
Biaya setelah perolehan awal termasuk dalam jumlah tercatat aset atau diakui sebagai aset yang
terpisah, mana yang lebih tepat, ketika terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi di masa
depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Kelompok Usaha dan biaya tersebut
dapat diukur secara andal. Jumlah tercatat komponen yang diganti dihentikan pengakuannya
pada periode di mana pada saat penggantian tersebut terjadi. Seluruh biaya perbaikan dan
pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Subsequent cost are included in the asset’s carrying amount or recognized as a separate
asset, as appropriate, when it is probable that future economic benefits associated with the
item will flow to the Group and the cost of the item can be reliably measured. The carrying
amount of the replaced part is derecognized during the financial period in which they are
incurred. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statement of
comprehensive income.
Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus untuk mencatat jumlah penyusutan selama
estimasi manfaat ekonomi sebagai berikut: Depreciation is calculated using straight-line
method to write off the depreciable amount over their estimated useful lives as follows:
Bangunan Prasarana
Kendaraan dan alat berat Peralatan dan inventaris kantor
Tahun Years
20 4 - 6
4 - 8 4 - 8
Buildings Infrastructure
Vehicles and heavy equipment Office equipment and fixture
Masa manfaat ekonomi, nilai residu dan metode penyusutan aset tetap ditelaah setiap periode
pelaporan dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi akuntansi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method of property and
equipment are reviewed at each reporting period with the effect of any changes in
accounting
estimates accounted for on
a prospective basis. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar
biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Aset dalam penyelesaian akan
direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan pada aset tersebut saat selesai dan siap untuk
digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal aset tersebut siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost less any impairment losses. Construction in
progress is reclassified to appropriate property and equipment account when completed and
ready for use. Depreciation is charged from the date the assets are ready for use.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
lanjutan 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
j. Aset Tetap lanjutan j.
Property and Equipment continued
Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomi masa
depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future
economic benefits are expected from its use or disposal.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dihitung sebagai perbedaan
antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap diakui dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian pada periode aset tersebut itu dihentikan pengakuannya.
Any gain or loss arising from derecognition of the asset, calculated as the difference between
the net disposal proceeds and the carrying amount of the item, is recognized in
consolidated statement of comprehensive income in the period the item is derecognized.
k. Properti Pertambangan dan Biaya Eksplorasi dan Evaluasi
k. Mining Properties and Exploration and
Evaluation Assets Kegiatan eksplorasi dan evaluasi melibatkan
pencarian mineral, penentuan kelayakan teknis dan penilaian kelayakan komersial dari sebuah
sumber daya teridentifikasi. Kegiatan tersebut meliputi:
Exploration and evaluation activities involve the search for mineral resources, the
determination of technical feasibility and the assessment of commercial viability of an
identified resource. Such activities include:
i pengumpulan data eksplorasi melalui topografi, studi geokimia dan geofisika;
ii pengeboran, penggalian dan sampel; i gathering exploration data through
topographical, geochemical and geophysical studies;
ii exploratory drilling, trenching and sampling;
iii menentukan dan memeriksa volume dan kualitas sumber daya; dan
iv meneliti persyaratan transportasi dan infrastruktur.
iii determining and examining the volume and grade of the resource; and
iv surveying transportation and infrastructure requirements.
Biaya administrasi yang tidak langsung dapat diatribusikan dengan suatu daerah eksplorasi
khusus dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Biaya lisensi yang
dibayar sehubungan dengan hak untuk mengeksplorasi di daerah eksplorasi yang ada
dikapitalisasi dan diamortisasi selama jangka waktu lisensi atau izin.
Administration costs that are not directly attributable to a specific exploration area are
charged to consolidated statement of
comprehensive income. License costs paid in connection with a right to explore in an existing
exploration area are capitalized and amortized over the term of the license or permit.
Biaya eksplorasi dan evaluasi termasuk amortisasi atas biaya lisensi yang dikapitalisasi
dikapitalisasi pada saat terjadinya, kecuali dalam keadaan berikut:
Exploration and evaluation costs including amortization of capitalized license costs are
capitalized as incurred, except in the following circumstances:
i sebelum memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu;
ii setelah dapat dibuktikan dengan kelayakan teknis dan komersial atas penambangan
sumber daya mineral atau ditemukannya cadangan terbukti.
i before the legal rights to explore a specific area are obtained;
ii after the technical feasibility and commercial viability of extracting a mineral
resource are demonstrable or proven reserves are discovered.
Kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi dicatat dalam akun Aset Eksplorasi dan Evaluasi dan
selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan dikurangi penyisihan penurunan nilai. Aset
tersebut tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan tetapi ditelaah untuk indikasi
penurunan nilai. Capitalized exploration and evaluation costs
are recorded under “Exploration and
Evaluation Assets” and are subsequently measured at cost less any allowance for
impairment. Such assets are not depreciated as they are not available for use but monitored
for indications of impairment.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
lanjutan 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
k. Properti Pertambangan dan Biaya Eksplorasi dan Evaluasi lanjutan
k. Mining Properties and Exploration and
Evaluation Assets continued Apabila suatu penurunan potensial terindikasi,
penilaian dilakukan untuk setiap area of interest dalam kaitannya dengan kelompok aset operasi
terkait yang merupakan unit penghasil kas terhadap eksplorasi yang diterkait tersebut.
Sejauh biaya eksplorasi dan evaluasi tidak diharapkan untuk dipulihkan, biaya tersebut
dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Where a potential impairment is indicated, an assessment is performed for each area of
interest in conjunction with the group of operating assets representing a
cash generating unit to which the exploration is
attributed. To the extent that deferred exploration and evaluation costs are not
expected to be recovered, it is charged to consolidated statement of comprehensive
income.
Arus kas terkait dengan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi diklasifikasikan sebagai
arus kas dari aktivitas investasi dalam laporan arus kas konsolidasian, sedangkan arus kas
terkait dengan biaya eksplorasi dan evaluasi yang dibiayakan
diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi.
Cash flows associated with capitalized exploration and evaluation costs are classified
as investing activities in the consolidated statement of cash flows, while cash flows in
respect of exploration and evaluation costs that are expensed are classified as operating
activities.
Ketika cadangan terbukti telah ditentukan, aset eksplorasi dan evaluasi direklasifikasi ke
Tambang dalam pembangunan, yang merupakan bagian dari Properti Pertambangan.
Semua biaya pengembangan setelah perolehan awal yang berkaitan dengan pembangunan
infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengoperasikan tambang dikapitalisasi dan
diklasifikasikan sebagai Tambang dalam pembangunan”. Biaya pengembangan dicatat
bersih setelah dikurangi hasil penjualan atas mineral yang diekstraksi selama tahap
pengembangan. When proven reserves are determined,
exploration and evaluation assets are reclassified to “Mines under development”,
which are included in “Mining Properties”. All subsequent development costs relating to
construction of infrastructure required to operate the mine is capitalized and classified
as “Mines under development”. Development costs are net of proceeds from the sale of
mineral extracted during the development phase.
Pada saat pengembangan telah selesai, semua aset yang termasuk dalam “Tambang dalam
pembangunan” direklasifikasikan ke “Tambang berproduksi” dalam properti pertambangan atau
ke dalam komponen lain dalam aset tetap. Tambang berproduksi dicatat sebesar biaya
perolehan, dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai, jika ada.
Once development is completed, all assets included in “Mines under development” are
reclassified as either “Producing mines” under mining properties or into other component of
fixed assets. Producing mines are stated at cost, less accumulated amortization and
accumulated impairment losess, if any.
Properti pertambangan mencakup aset dalam tahap produksi dan pengembangan, serta aset
yang ditransfer dari aset eksplorasi dan evaluasi. Properti pertambangan dalam tahap
pengembangan tidak diamortisasi sampai tahapan produksi dimulai.
Mining properties include assets in production and in development stages, and assets
transferred from exploration and evaluation assets. Mining properties in development are
not amortized until production commences.
Pada saat proyek konstruksi tambang bergerak ke tahap produksi, kapitalisasi atas konstruksi
tambang tertentu biaya tersebut dan dicatat sebagai bagian dari biaya persediaan atau
dibebankan, kecuali untuk biaya yang memenuhi syarat untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan
penambahan dan pengembangan aset pertambangan dan pengembangan cadangan
ditambang. When a mine construction project moves into
the production stage, the capitalization of certain mine construction costs ceases and
costs are either regarded as part of the cost of inventory or expensed, except for costs which
qualify for capitalization relating to additions and development of mining asset and
development of mineable reserve.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
lanjutan 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
k. Properti Pertambangan dan Biaya Eksplorasi dan Evaluasi lanjutan
k. Mining Properties and Exploration and
Evaluation Assets continued Akumulasi biaya dari tambang yang telah
berproduksi diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi sepanjang cadangan
tambang tersebut dapat dipulihkan secara ekonomis.
The accumulated costs of producing mines are amortized on the unit-of-production method
over the economically recoverable reserves of the respective mines.
l. Aset Takberwujud l.
Intangible Assets
a Goodwill a Goodwill
Pengakuan awal goodwill dijabarkan pada Catatan 2b.
Goodwill
yang muncul atas akuisisi entitas anak disertakan dalam aset
takberwujud. Initial recognition of goodwill is described
in Note 2b. Goodwill arises on acquisition of subsidiary is included in intangible
assets.
Setelah pengakuan awal,
goodwill
diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi
kerugian penurunan nilai. After initial recognition, goodwill is
measured at cost less any accumulated impairment losses.
b Hubungan terkait pelanggan b Customer relationships
Hubungan terkait pelanggan yang diperoleh secara terpisah disajikan sebesar harga
perolehan. Hubungan terkait pelanggan yang diperoleh sebagai bagian dari kombinasi
bisnis diakui nilai wajar pada tanggal perolehannya. Hubungan terkait pelanggan
memiliki masa manfaat yang terbatas dan dicatat sebesar harga perolehan dikurangi
akumulasi amortisasi. Separately acquired customer
relationships are shown at historical cost. Customer relationships acquired in a
business combination are recognized at fair value at acquisition date. Customer
relationships have a finite useful life and carried at cost less accumulated
amortization.
Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan
harga perolehan hubungan terkait pelanggan selama estimasi masa manfaatnya 5 tahun.
Amortization is calculated using the straight-line method to allocate the cost of
customer relationships over its estimated useful lives of 5 years.
c Piranti lunak komputer c Computer software
Biaya perolehan perangkat lunak komputer untuk penggunaan internal dikapitalisasi dan
dicatat sebagai aset takberwujud jika biaya bukan merupakan bagian integral dari piranti
keras yang terkait. Akumulasi biaya tersebut diamortisasi menggunakan metode garis
lurus selama estimasi masa manfaat 4 tahun yang diharapkan ketika perangkat lunak
komputer secara substantif siap untuk digunakan.
The acquisition cost of computer software for internal use is capitalized and
accounted for as an intangible asset if the cost is not an integral part of the related
hardware. The accumulated cost is amortized on a straight line method basis
over its expected useful lives of 4 years when the computer software is
substantialy ready for its intended use.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
lanjutan 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
l. Aset Takberwujud lanjutan l.
Intangible Assets continued
c Piranti lunak komputer lanjutan c Computer software continued
Taksiran masa manfaat dan metode amortisasi ditelaah pada setiap akhir periode
pelaporan dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku secara
prospektif. The estimated useful life and amortization
method are reviewed at the end of each reporting period with the effect of any
changes in estimate accounted for on a prospective basis.
m. Beban Ditangguhkan m. Deferred Charges
Pengeluaran signifikan yang terjadi yang dianggap memiliki masa manfaat lebih dari satu
tahun, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode
yang diharapkan dapat memberikan manfaat dari pengeluaran tersebut.
Significant expenditures incurred which are considered to have a benefit of more than one
year, are deferred and amortized applying the straight-line method over the period expected
to benefit from such expenditures.
n. Sewa
n. Leases
Suatu perjanjian, yang meliputi suatu transaksi atau serangkaian transaksi, merupakan perjanjian
sewa atau mengandung sewa jika Kelompok Usaha menentukan bahwa perjanjian tersebut
memberikan hak untuk menggunakan suatu aset atau sekelompok aset selama periode tertentu
dengan
imbalan suatu atau serangkaian pembayaran.
Pertimbangan tersebut dibuat berdasarkan hasil evaluasi terhadap substansi
perjanjian terlepas dari bentuk formal dari perjanjian sewa tersebut.
An arrangement, comprising a transaction or a series of transactions, is or contains a lease if
the Group determines that the arrangement conveys a right to use a specific asset or
assets for an agreed period of time in return for a payment or a series of payments. Such a
determination is made based on an evaluation of the substance of the arrangement and is
regardless of whether the arrangement takes the legal form of a lease.
1 Sewa operasi Sewa di mana secara substansial seluruh
risiko dan manfaat kepemilikan secara efektif
tetap dimiliki
oleh lessor
diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dikurangi
insentif yang diterima dari lessor diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus
selama periode manfaat yang diharapkan. 1 Operating lease
Leases under which substantially all the risks and benefits of ownership are
effectively retained by the lessor are classified as operating leases. Operating
lease payments, net of any incentives received from the lessor, are charged as
an expense on a straight-line basis over the period of expected benefit.
2 Sewa pembiayaan Sewa atas aset tetap di mana Kelompok
Usaha, sebagai lessee, menanggung
seluruh risiko, dan manfaat dari kepemilikan aset secara substansial diklasifikasikan
sebagai sewa pembiayaan. Pada awal sewa, sewa pembiayaan dicatat sebesar
nilai yang terendah antara nilai wajar aset sewaan atau nilai kini dari pembayaran sewa
minimum. 2 Finance leases
Leases of property and equipment where the Group, as lessee, has assumes
substantially all the risks, and rewards of ownership are classified as finance lease.
Finance leases are capitalized at the inception of the lease at the lower of the
fair value of the leased property or the present value of the minimum lease
payments.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
lanjutan 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
n. Sewa lanjutan
n. Leases continued
2 Sewa pembiayaan lanjutan 2 Finance leases continued
Sesuai kewajiban sewa, dikurangi beban keuangan, disajikan sebagai hutang jangka
pendek dan jangka panjang. Setiap pembayaran sewa dialokasikan sebagai
hutang dan biaya
keuangan. Biaya
keuangan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama
masa sewa sehingga dapat menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang
konstan atas saldo hutang setiap periode. The corresponding rental obligations, net
of finance charges, are included in short- term and long-term payables. Each lease
payment is allocated between the liability and finance cost. The finance cost is
charged to the consolidated statement of comprehensive income over the lease
period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining
balance of the liability for each period.
Aset sewa guna usaha disusutkan dengan kebijakan yang sama dengan yang
diterapkan untuk aset tetap pemilikan langsung. Namun, ketika tidak ada kepastian
yang memadai bahwa Kelompok Usaha akan mendapatkan hak kepemilikan pada
akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih
pendek antara umur manfaat aset atau masa sewa.
Leased assets are depreciated using the same policies as applied to property
and equipment under direct ownership. However, when there is no reasonable
certainty that Group will obtain ownership by the end of the lease term, then the
leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the
asset or the lease term.
3 Transaksi jual dan sewa kembali Transaksi jual dan sewa kembali melibatkan
penjualan suatu aset dan penyewaan kembali aset yang sama. Dalam transaksi
jual dan sewa kembali yang menghasilkan sewa pembiayaan, Kelompok Usaha telah
menangguhkan dan mengamortisasi selama masa sewa keuntungan dari hasil penjualan
dari jumlah tercatat aset sewaan. 3 Sale-and-leaseback transaction
A sale and leaseback transaction involves the sale of an asset and leasing back of
the same asset. In a sale and leaseback transaction which results in finance lease,
the Group has deferred and amortized over the lease term the excess of the
sales proceeds over the carrying amount of the leased asset.
o. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan o.
Impairment of Non-financial Asset
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset
mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai
aset yaitu goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis diperlukan, maka Kelompok
Usaha
membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an
asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for
an asset i.e. goodwill acquired in a business combination is required, the Group makes an
estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara
nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset
tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau
kelompok aset lain. An asset’s recoverable amount is the higher of
the asset’s Cash Generating Units CGU’s fair value less costs to sell and its value in use,
and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash
inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
lanjutan 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
o. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan lanjutan o.
Impairment of Non-financial Asset
continued
Jika jumlah tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut
dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan jumlah tercatat aset diturunkan nilai menjadi
sebesar nilai terpulihkannya. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada,
diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang
konsisten dengan fungsi dari aset yang mengalami penurunan nilai.
Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is
considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of
continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statement of comprehensive
income under expense categories that are consistent with the function of the impaired
asset.
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak
tanggal akuisisi dialokasikan pada setiap Unit Penghasil Kas UPK dari Kelompok Usaha yang
diharapkan dapat memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut, terlepas dari
apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the
acquisition date, allocated to each of the cash- generating units CGU that is expected to give
benefit from the the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the
acquire are assigned to those CGU.
Peninjauan atas penurunan nilai pada goodwill dilakukan setahun sekali atau dapat lebih sering
apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya potensi
penurunan nilai. Nilai tercatat dari goodwill dibandingkan dengan jumlah yang terpulihkan,
yaitu jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.
Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laba rugi dan selanjutnya tidak dibalik kembali.
Goodwill impairment reviews are undertaken annually or more frequently if events or
changes in circumstances indicate a potential impairment. The carrying value of goodwill is
compared to the recoverable amount, which is the higher of value-in-use “VIU” and the fair
value less costs to sell. Any impairment losses is recognized immediately as an expense and
is not subsequently reversed.
p.
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
p. Long-term Employee Benefits Liability
Kelompok Usaha menyediakan imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-undang
No. 132003. Perhitungan liabilitas imbalan kerja jangka panjang didasarkan pada ketentuan di
dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dengan menggunakan
metode aktuarial Projected Unit Credit. The Group provides post employment benefits
in accordance with Law No. 132003. The calculation of long-term employee benefits
liability is based on Law No. 132003 regarding employment using the projected unit
credit actuarial method.
Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui yang melebihi 10 dari nilai
kini kewajiban imbalan pasti pada awal periode pelaporan diakui dengan metode garis lurus
selama rata-rata sisa masa kerja dari para pekerja dalam program.
The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10 of the present
value of the defined benefit obligation at the beginning of the reporting period is recognized
on the straight-line method over the expected average remaining working lives of the
participating employees.
Jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya
akan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut
menjadi vested. Past service cost is recognized immediately if
the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the
average period until the benefits become vested.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
30
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
lanjutan 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
p. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang lanjutan
p. Long-term Employee Benefits Liability
continued Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan
kerja jangka panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini
kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum
diakui serta biaya jasa lalu yang belum diakui. The amount recognized as long-term
employee benefits liability in the consolidated statement of financial position represents the
present value of defined benefit obligation adjusted for unrecognized actuarial gains or
losses and unrecognized past service cost.
q. Provisi q.
Provision
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki liabilitas kini baik bersifat hukum maupun bersifat
konstruktif jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas
tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan jumlah
liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal. A provision is recognized when the Group has
a present obligation legal or constructive where, as a result of a past event, it is
probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required
to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi
terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi
dibatalkan. The provision is reviewed at each reporting
date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an
outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation,
the provision is reversed.
Restorasi, rehabilitasi dan pengeluaran lingkungan lainnya yang timbul selama tahap
produksi dibebankan sebagai bagian dari biaya produksi.
Restoration, rehabilitation, and other environmental expenditures incurred during
the production phase of operations are charged as part of the cost of production.
r. Tambahan Modal Disetor - Neto r.
Additional Paid-in Capital - Net
Tambahan modal disetor merupakan selisih antara agio saham yaitu kelebihan setoran
pemegang saham di atas nilai nominal dengan biaya-biaya saham yang terkait langsung dengan
penerbitan efek ekuitas Perusahaan dalam penawaran umum lihat Catatan 1b.
Additional paid-in capital includes the difference between the excess of paid-up
capital share made by shareholders over its par value and the direct costs incurred in
respect of the issuance of the Company’s shares in the public offering see Note 1b.
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode yang sama
seperti metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan proporsi nilai
buku aset neto entitas anak yang diakuisisi dicatat sebagai bagian dari Tambahan modal disetor
pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan selanjutnya tidak
dapat diakui sebagai laba rugi realisasi maupun reklasifikasi ke saldo laba.
Restructuring transactions of entities under common control are accounted for using
a method similar as the pooling of interest method. The difference between the transfer
price and the proportionate book value of the acquired subsidiary’s net assets is recorded as
part of “Additional paid-in capital” under the equity section of the consolidated statements
of financial position and furthermore may not be recognized as realization of income or
reclassification to retained earning.
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban s.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau piutang. Pendapatan disajikan
setelah dikurangi pajak pertambahan nilai, retur, potongan harga dan diskon.
Revenue is measured at fair value of the consideration received or receivable.
Revenue is presented net of value added tax, returns, rebates and discounts.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
31
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
lanjutan 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban lanjutan s.
Revenue and Expense Recognition continued
Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada
Kelompok Usaha dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan tertentu
berikut harus dipenuhi sebelum pengakuan pendapatan diakui:
Revenue is recognized when it is probable the economic benefits will flow to the Group
and the revenue can be measured reliably. The following specific recognition criteria must
be met before revenue recognition will be recognized:
- Pendapatan yang timbul dari jasa
penambangan diakui berdasarkan jasa yang diberikan kepada pelanggan, sesuai dengan
syarat dan ketentuan dari setiap perjanjian layanan.
- Pendapatan dari penjualan barang diakui
pada saat risiko dan manfaat kepemilikan secara signifikan telah dialihkan kepada
pelanggan. Hal ini biasanya ketika barang diserahkan dan pelanggan telah menerima
barang.
- Pendapatan dari sewa alat berat diakui
dengan metode garis lurus selama masa sewa
- Uang muka yang diterima dari pelanggan
untuk barang dan jasa yang akan diberikan pada periode berikutnya disajikan sebagai
Uang Muka Pelanggan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
- Pendapatan bunga diakui atas dasar proporsi
waktu dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
- Revenue arising from mining services is
recognized based on delivery of services to customer, in accordance with term and
conditions of each service agreement.
- Revenue from the sale of goods is
recognized when the significant risks and rewards of ownership have been
transferred to the customer. This is usually taken as the time when the goods
are delivered and the customer has accepted the goods.
- Revenue from rental of heavy equipment
is recognized using straight-line method over the lease term.
- Advances received from customers for
goods and services to be delivered in the subsequent period are presented as
“Advances from Customers” in the consolidated statement of financial
position.
- Interest income is recognized on a time
proportion basis using the effective interest rate method.
Beban diakui pada saat terjadinya basis akrual. Expenses are recognized as incurred accrual
basis.
t. Pajak Penghasilan t.
Income Tax
Beban pajak penghasilan meliputi jumlah beban pajak kini dan pajak tangguhan.
Income tax expense represents the sum of the current tax and deferred tax.
Pajak diakui sebagai pendapatan atau beban dan termasuk dalam laba rugi untuk periode berjalan,
kecuali pajak yang timbul dari transaksi atau kejadian diakui di luar laba rugi. Pajak terkait
dengan pos yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain, diakui dalam pendapatan
komprehensif lain dan pajak terkait dengan pos yang diakui langsung di ekuitas, diakui langsung
di ekuitas. Tax is recognized as income or an expense
and included in profit and loss for the period, except to the extent that the tax arises from a
transaction or event which is recognized outside profit or loss. Tax that relates to items
recognized in other comprehensive income is recognized in other comprehensive income
and tax that relates to items recognized directly in equity, is recognized in equity.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
32
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
lanjutan 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
t. Pajak Penghasilan lanjutan t.
Income Tax continued
Pajak Kini Current Tax
Aset liabilitas pajak kini ditentukan sebesar jumlah ekspektasi restitusi dari atau dibayarkan
kepada otoritas perpajakan yang dihitung menggunakan tarif pajak dan peraturan
perpajakan yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian. Current tax asset liability,
which is
determined by the amount of the expected refund or payable to the tax authorities, is
calculated using tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted at
the consolidated statement of financial position date.
Manajemen secara berkala mengevaluasi jumlah yang dilaporkan di dalam Surat Pemberitahuan
Tahunan SPT terkait dengan keadaan di mana peraturan pajak yang berlaku memerlukan
interpretasi dan, jika diperlukan, manajemen akan menghitung provisi atas jumlah yang mungkin
timbul. Management periodically evaluates
the amount reported in the Annual Tax Return SPT in relation to the circumstances in which
the applicable tax regulations are subject to interpretation and, if necessary,
the management will calculate the amount of fees that may arise.
Pajak Tangguhan Deferred Tax
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara
dasar pajak aset dan liabilitas dengan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan
pada akhir periode pelaporan. Deferred tax is recognized using the liability
method on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities
and their carrying amount for reporting purposes at the end of the reporting period.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak
tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan serta atas
akumulasi rugi fiskal dan kredit pajak yang tidak dimanfaatkan sejauh realisasi atas manfaat pajak
tersebut dimungkinkan. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah
setiap akhir tanggal pelaporan dan dikurangi ketika tidak terdapat kemungkinan bahwa laba
kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai untuk memanfaatkan seluruh atau
sebagian aset pajak tangguhan tersebut. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai kembali
pada akhir periode pelaporan dan diakui sepanjang besar kemungkinan bahwa laba kena
pajak mendatang akan tersedia untuk dipulihkan. Deferred tax liabilities are recognized for all
taxable temporary differences. Deferred tax assets are recognized for all deductible
temporary differences and for the carryforward of unused tax losses and unused tax credits to
the extent the realization of such tax benefit is probable.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at the end of each reporting period
and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be
available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. Unrecognized deferred
tax assets are reassessed at the end of reporting period and are recognized to
the extent that it has become probable that future taxable profits will allow the deferred tax
assets to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan
akan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan
peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian. Deferred tax assets and liabilities are
measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or
the liability is settled based on tax rates and tax laws that have been enacted or
substantively enacted at the consolidated statement of financial position date.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
33
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
lanjutan 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
t. Pajak Penghasilan lanjutan t.
Income Tax continued
Pajak Tangguhan lanjutan Deferred Tax continued
Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba
rugi komprehensif
konsolidasian, kecuali bila berhubungan dengan transaksi yang dibebankan atau dikreditkan
langsung ke ekuitas, dalam hal pajak tangguhan tersebut juga dibebankan atau dikreditkan
langsung ke ekuitas. Deferred tax is charged to or credited in the
consolidated statements of
comprehensive income, except when it relates to items
charged to or credited directly in equity, in which case the deferred tax is also charged to
or credited directly in equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat saling hapus, jika dan hanya jika, 1 terdapat hak yang
dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset dan liabilitas pajak kini
dan 2 aset serta liabilitas pajak tangguhan tersebut terkait dengan pajak penghasilan yang
dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama. Deferred tax assets and liabilities can be offset
if, and only if, 1 there is a legally enforceble right to offset the current tax assets and
liabilities and 2 the deferred tax assets and liabilities relate to the same taxable entity and
the same taxation authority.
u. Laba Rugi Per Saham u.
Earnings Loss per Share
Laba rugi per saham dasar dihitung dengan membagi laba rugi tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun
berjalan. Laba atau rugi per saham dilusian dihitung ketika
Kelompok Usaha memiliki instrumen efek berpotensi saham biasa dilutif.
Basic earnings or loss per share is computed by dividing the income or loss for the period
attributable to owners of the parent by the weighted average number of issued and fully
paid shares outstanding during the period.
Diluted earnings or loss per share is calculated when the Group has instruments which are
dilutive potential ordinary shares.
v. Operasi yang Dihentikan v.
Discontinued Operation
Operasi yang dihentikan adalah komponen bisnis Kelompok Usaha, operasi dan arus kas yang
dapat dengan jelas dibedakan dari sisa Kelompok Usaha, yang telah dilepaskan atau
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, dan a mewakili lini usaha atau area geografis
operasi utama yang terpisah; b sebagai bagian dari rencana tunggal
terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha besar atau area geografis operasi utama
yang terpisah; atau c entitas anak yang diperoleh secara khusus
dengan tujuan dijual kembali. Operasi dihentikan tidak termasuk hasil operasi
yang dilanjutkan dan disajikan dalam jumlah tersendiri sebagai laba atau rugi setelah pajak
dari operasi yang dihentikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
A discontinued operation is a component of the Group’s business, the operations and cash
flows of which can be clearly distinguished from the rest of the Group, that either has been
disposed of, or is classified as held for sale, and
a represents a separate major line of
business or geographical area of operations;
b is part of single co-ordinated plan to dispose of a separate major line of
business or geographical area of operations; or
c is a subsidiary acquired exclusively with a view to resale.
Discontinued operations are excluded from the results of continuing operations and are
presented as a single amount as profit or loss after tax from discontinued operations in the
consolidated statement of comprehensive income.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
34
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
lanjutan 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
w. Informasi Segmen w. Segment Information
Segmen usaha dilaporkan dengan cara yang sesuai dengan pelaporan internal yang
dipersiapkan untuk pembuat keputusan
operasional. Pembuat keputusan operasi adalah pihak
yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja
segmen operasi. Operating segments are reported in a manner
consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision maker.
The chief operating decision maker is responsible for allocating resources and
assessing performance of the operating segments.
Pendapatan, beban, hasil usaha, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat
diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan
dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan
transaksi antar Kelompok Usaha dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable
to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that
segment. They are determined before intragroup
balances and intra-group
transactions are eliminated.
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI
AKUNTANSI YANG PENTING
3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS Penyusunan laporan keuangan
konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk
membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir
periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan
penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode-periode
pelaporan berikutnya.
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make
judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses,
assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting
period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a
material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future periods.
Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan
Akuntansi Judgments in the Application of Accounting
Policies Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi
Kelompok Usaha, manajemen telah membuat pertimbangan-pertimbangan berikut ini, selain dari
yang melibatkan estimasi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam
laporan keuangan konsolidasian: In the process of applying the Groups accounting
policies, management has made the following judgments, apart from those involving estimations,
which have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial
statements:
Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang dari
lingkungan ekonomi utama di mana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang
yang mempengaruhi pendapatan dan biaya dari masing-masing entitas masing-masing.
The functional currency of each entity in the Group is the currency from the primary economic
environment where such entity operates. Those currencies are the currencies that influence the
revenues and costs of each respective entity.
Penentuan mata uang fungsional mungkin memerlukan pertimbangan karena berbagai
kompleksitas, antara lain, entitas dapat bertransaksi di lebih dari satu mata uang dalam kegiatan usahanya
sehari-hari. The determination of functional currency may
require judgment due to various complexity, among others, the entity may transact in more than one
currency in its daily business activities.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
35
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI
AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan 3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS continued
Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan
Akuntansi lanjutan Judgments in the Application of Accounting
Policies continued Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan
dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 Revisi 2011 telah
dipenuhi. Aset dan liabilitas keuangan diakui dan dikelompokkan sesuai dengan kebijakan akuntansi
Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2f atas laporan keuangan konsolidasian.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and
financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 Revised 2011.
Financial assets and financial liabilities are accounted for and grouped in accordance with the
Group’s accounting policies as disclosed in Note 2f to the consolidated financial statements.
Pajak Penghasilan Income Taxes
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan
usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi
apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for income taxes. There are certain
transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the
ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected tax issues based on
estimates of whether additional taxes will be due.
Di mana hasil pajak yang dikeluarkan berbeda dengan jumlah yang awalnya diakui, perbedaan tersebut akan
berdampak pada pendapatan pajak dan ketentuan pajak tangguhan pada periode di mana penentuan
tersebut dilakukan. Jumlah tercatat hutang pajak penghasilan Kelompok Usaha diungkapkan di dalam
Catatan 20b atas laporan keuangan konsolidasian. Where the final tax outcome of these matters is
different from the amounts that were initially recognized, such differences will impact the income
tax and deferred tax provisions in the period in which such determination is made. The carrying
amount of the Groups income taxes payable is disclosed in Note 20b to the consolidated financial
statements.
Kapitalisasi Biaya Eksplorasi dan Evaluasi Capitalization of Exploration and Evaluation Cost
Seperti diungkapkan dalam Catatan 2k, kebijakan akuntansi Kelompok Usaha untuk biaya eksplorasi dan
evaluasi menimbulkan adanya sejumlah biaya yang dikapitalisasi untuk suatu area of interest yang
dipertimbangkan dapat terpulihkan oleh kegiatan eksploitasi di masa depan atau penjualan. Kebijakan
ini mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan berdasarkan asumsi tertentu untuk
peristiwa dan keadaan di masa depan, khususnya tentang apakah operasi ekstraksi yang ekonomis
dapat dilaksanakan. Pertimbangan tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru.
As disclosed in Note 2k, the Group’s accounting policy for exploration and evaluation cost results in
certain items of expenditure being capitalized for an area of interest where it is considered likely to be
recoverable by future exploitation or sale. This policy requires management to make judgment
based on certain assumptions as to future events and circumstances, in particular whether an
economically viable extraction operation can be established. Such judgment may change as new
information becomes available.
Jika setelah dilakukan kapitalisasi biaya berdasarkan kebijakan, tidak tampak adanya kemungkinan
pemulihan biaya, biaya yang dikapitalisasi tersebut akan dibebankan dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian. If, after having capitalized the expenditure under
the policy, a judgment is made that recovery of the expenditure is unlikely, the capitalized amount
will be charged to the consolidated statements of comprehensive income.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
36
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI
AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan 3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS continued
Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan
Akuntansi lanjutan Judgments in the Application of Accounting
Policies continued Sewa
Leases Kelompok Usaha telah menandatangani beberapa
perjanjian sewa. Berdasarkan perjanjian tersebut, Kelompok Usaha menilai apakah risiko dan manfaat
secara signifikan telah dialihkan kepada Kelompok Usaha. Kelompok Usaha membukukan perjanjian
sewa tersebut sebagai sewa pembiayaan jika risiko dan manfaat secara signifikan telah dialihkan kepada
Kelompok Usaha, jika tidak sewa dicatat sebagai sewa operasi.
The Group has entered into several lease agreements. Based on the agreement, the Group
assesses whether the significant risks and rewards have been transferred to the Group. The Group
account for the lease agreement as finance lease if the significant risks and rewards have been
transferred to the Group, otherwise the lease is accounted for as an operating lease.
Sumber Estimasi Ketidakpastian Estimated Sources of Uncertainty
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan
yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas
untuk tahun keuangan berikutnya diungkapkan di bawah ini.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the
reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of
assets and liabilities within the next financial year are disclosed below.
Penurunan Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain Impairment of Trade Receivables and Other
Receivables Penurunan piutang usaha dan lain-lain terjadi jika
terdapat bukti objektif bahwa Kelompok Usaha tidak dapat menagih seluruh atau sebagian nilai terutang
sesuai dengan persyaratan awal hutang. Penilaian dilakukan pada setiap tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian dari ada tidaknya indikasi penurunan nilai atau apakah terdapat indikasi bahwa
rugi penurunan nilai yang sebelumnya diakui pada tahun-tahun sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau
mungkin telah menurun. Impairment of trade and other receivables is
established when there is objective evidence that the Group will not be able to collect all amounts due
according to original term of debts. An assessment is made at each consolidated statement of financial
position date of whether there is any indication of impairment or whether there is any indication that
an impairment loss previously recognized in prior years may no longer exist or may have decreased.
Di mana hasil aktual berbeda dari jumlah yang awalnya dinilai, perbedaan tersebut akan
mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat piutang lain-lain dalam laporan keuangan
tahun berikutnya. Jumlah tercatat dari piutang usaha dan lain-lain diungkapkan pada Catatan 7 dan 8 atas
laporan keuangan konsolidasian. Where the actual results differ from the amounts
that were initially assessed, such differences will result in a material adjustment to the carrying
amounts of other receivables within the next financial year. The carrying amount of the trade and
other receivables are disclosed in Notes 7 and 8 to the consolidated financial statements.
Penurunan Persediaan Impairment of Inventories
Kelompok Usaha telah membentuk penyisihan untuk persediaan usang dan lambatnya perputaran
berdasarkan perkiraan persediaan yang akan dijual di masa yang akan datang dengan mempertimbangkan
nilai realisasi neto dari persediaan tersebut. The Group has established provision for obsolete
and slow moving inventories based on estimate of future sale of the inventory items taking into
consideration the net realizable value of the inventory items.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
37
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI
AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan 3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS continued
Sumber Estimasi Ketidakpastian lanjutan Estimated Sources of Uncertainty continued
Penurunan Persediaan lanjutan Impairment of Inventories continued
Perhitungan penyisihan ini mempertimbangkan beberapa variabel, terutama waktu
di mana persediaan tersebut diharapkan akan terjual dan
tingkat harga di mana persediaan dapat dijual. Ketidakpastian yang terkait dengan faktor-faktor ini
mengakibatkan jumlah realisasi akan berbeda dari jumlah tercatat persediaan yang dilaporkan. Jumlah
tercatat persediaan diungkapkan di dalam Catatan 9 atas laporan keuangan konsolidasian.
The calculation of this provision involves estimating a number of variables, principally the year which the
inventory items are expected to be sold and the price level at which the inventory items can be sold.
Uncertainty associated with these factors may result in the ultimate realizable amount being different
from the reported carrying amount of inventories. The carrying amount of the inventories is disclosed
in Note 9 to the consolidated financial statements.
Masa Manfaat Aset Tetap Useful Lives of Property and Equipment
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, aset tetap
diestimasi berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari aset yang bersangkutan yang berkisar
antara 4 hingga 20 tahun, suatu kisaran yang umumnya diperkirakan dalam industri sejenis.
The cost of property and equipment is depreciated on a straight-line basis over, the property and
equipments estimated economic useful lives. Management estimates the useful lives of these
property and equipment to be within 4 to 20 years, a range that is generally thought of in similar
industries.
Perubahan dalam pola pemakaian dan tingkat perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa
manfaat ekonomis serta nilai sisa dari aset tetap. Dan karenanya, biaya penyusutan masa depan memiliki
kemungkinan untuk diubah. Jumlah tercatat aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian diungkapkan di dalam Catatan 13 atas laporan keuangan konsolidasian.
Changes in the expected level of usage and technological developments could impact the
economic useful lives and the residual values of these assets, therefore, future depreciation charges
could be revised. The carrying amount of the Groups property and equipment at the consolidated
statement of financial position date is disclosed in Note 13 to the consolidated financial statements.
Masa Manfaat Aset Takberwujud Useful Lives of Intangible Assets
` Kelompok Usaha mengestimasi umur manfaat aset
takberwujud yang berhubungan dengan piranti lunak dan hubungan terkait pelanggan. Estimasi umur
manfaat tersebut ditelaah setiap tahun dan diperbaharui jika terjadi perbedaan perkiraan dari
estimasi awal dikarenakan perubahan situasi pasar atau batasan lainnya. Namun terdapat kemungkinan
hasil operasi masa yang akan datang terpengaruh secara material oleh perubahan estimasi yang terjadi
dikarenakan perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Jumlah dan waktu biaya yang dicatat untuk
setiap periode akan dipengaruhi oleh perubahan pada faktor-faktor dan keadaan. Penurunan nilai estimasi
masa manfaat ekonomi aset takberwujud, kecuali goodwill,
Kelompok Usaha akan menambah pencatatan beban amortisasi dan mengurangi nilai
aset takberwujud. Jumlah tercatat aset takberwujud Kelompok Usaha pada tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian diungkapkan di dalam Catatan 14 atas laporan keuangan konsolidasian.
The Group estimates the useful life of the intangible assets for its various computer software and
customer relationships. The estimated useful life of the intangible assets is reviewed annually and is
update if expectations differ from previous estimates due to changes in market situations or other limits. It
is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes
in estimates brought about by changes in the factors mentioned above. The amount and timming of
recorded expenses for any period would be affected by changes in these factors and circumstances.
A reduction in the estimated useful life of the Group’s intangible assets, except goodwill, would
increase its recorded amortization expenses and decrease its intangible assets. The carrying amount
of the Groups intangible assets at the consolidated statement of financial position date is disclosed in
Note 14 to the consolidated financial statements.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
38
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI
AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan 3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS continued
Sumber Estimasi Ketidakpastian lanjutan Estimated Sources of Uncertainty continued
Beban eksplorasi dan evaluasi Exploration and evaluation expense
Kebijakan akuntansi Kelompok Usaha untuk biaya eksplorasi dan evaluasi mengakibatkan biaya tertentu
dikapitalisasi untuk sebuah area of interest yang dianggap dapat dipulihkan oleh eksploitasi di masa
depan atau penjualan atau di mana kegiatan tambang belum mencapai tahap tertentu yang memungkinkan
dilakukan penilaian yang wajar atas keberadaan cadangan. Kebijakan ini mengharuskan manajemen
untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu atas peristiwa dan keadaan di masa depan, khususnya
apakah operasi eksploitasi dapat dilaksanakan secara ekonomis.
The Group’s accounting policy for exploration and evaluation expense results in certain items of
expense being capitalised for an area of interest where they are considered likely to be recoverable
through future exploitation or sale or where the activities have not reached a stage that permits a
reasonable assessment of the existence of reserves. This policy requires management to make
certain estimates and assumptions as to future events and circumstances, inparticular whether an
economically viable extraction operation can be established.
Setiap perkiraan dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika, setelah
dilakukan kapitalisasi atas biaya berdasarkan kebijakan ini, suatu pertimbangan dibuat bahwa
pemulihan biaya dianggap tidak dimungkinkan, biaya yang telah dikapitalisasi tersebut akan dibebankan ke
dalam laba rugi. Any such estimates and assumptions may change
as new information becomes available. If, after having capitalised the expenditure under the policy
a judgement is made that the recovery of the expense is unlikely, the relevant capitalised amount
will be written off to profit or loss.
Kegiatan pengembangan dimulai setelah dilakukan pengesahan proyek oleh tingkat manajemen yang
berwenang. Pertimbangan diterapkan oleh manajemen dalam menentukan kelayakan suatu
proyek secara ekonomis. Dalam melakukan pertimbangan ini, manajemen perlu membuat estimasi
dan asumsi tertentu yang serupa dengan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi yang dijelaskan di atas.
Development activities commence after a project is sanctioned by the appropriate level of management.
Judgement is applied by management in determining whether a project is economically
viable. In exercising this judgement, management is required to make certain estimates and assumptions
similar to those described above for the capitalisation exploration and evaluation expense.
Setiap estimasi dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika, setelah
kegiatan pengembangan dimulai, berdasarkan pertimbangan bahwa ternyata terjadi penurunan nilai
aset dalam biaya pengembangan yang ditangguhkan, penurunan nilai tersebut akan dibebankan ke dalam
laba rugi. Any such estimates and assumptions may change
as new information becomes available. If, after development activity has commenced, a judgement
is made that a development asset is impaired, the appropriate amount will be written off to profit or
loss.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Impairment of Non-financial Assets
Kelompok Usaha meninjau jumlah tercatat aset non- keuangan pada setiap akhir tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat
indikasi, estimasi jumlah yang dapat dipulihkan akan dilakukan dan kerugian penurunan nilai akan diakui
sejauh jumlah tercatat melebihi jumlah yang dapat dipulihkan.
The Group reviews the carrying amounts of the non- financial assets as at the end of each consolidated
statement of financial position date to determine whether there is any indication of impairment. If any
such indication exists, a formal estimate of recoverable amount is performed and an
impairment loss is recognized to the extent that the carrying amount exceeds the recoverable amount.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
39
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI