IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS,

PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing d. Foreign Currency Transactions and Balances a Mata Uang Fungsional dan Penyajian a Functional and Presentation Currency Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah Indonesia. Entitas anak menentukan mata uang fungsional mereka sendiri dan akun-akun yang termasuk dalam laporan keuangan masing-masing entitas anak diukur dengan menggunakan mata uang fungsional. The functional currency of the Company is Indonesian Rupiah Rupiah. The Subsidiaries determine their own functional currency and accounts included in the financial statements of each subsidiary are measured using that functional currency. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Dolar Amerika Serikat AS. Pada setiap akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas Perusahaan dan entitas anaknya dijabarkan ke dalam mata uang penyajian dengan spot rate yang merupakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dijabarkan dengan kurs rata-rata selama periode tersebut. Selisih yang timbul dari penjabaran laporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya termasuk dalam pendapatan komprehensif lain dan disajikan sebagai bagian dari Selisih Kurs atas Penjabaran Laporan Keuangan dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the United States Dollar USD. At the end of each reporting period, the assets and liabilitsies of the Company and its Subsidiaries are translated into the presentation currency at the spot rate which is the exchange rate prevailing at the end of the reporting period and their consolidated statements of comprehensive income are translated at the average rate during the period. The resulting differences arising from translations of the financial statements of the Company and its Subsidiaries are included in other comprehensive income and presented as part of “Exchange Difference on Financial Statements Translation” in the consolidated statements of changes in equity. b Transaksi dan Saldo b Transactions and Balances Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional masing- masing Perusahaan dan entitas anak dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Foreign currencies transactions are translated in to respective functional currency of the Company and its subsidiaries using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Bagian non-moneter yang diukur dalam nilai historis dalam mata uang asing tidak ditranslasi kembali. Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian akun moneter dan penjabaran kembali akun moneter termasuk ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, nilai tukar yang digunakan berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia adalah masing-masing Rp 12.440 dan Rp 12.189. Monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated at the rate of exchange ruling at the consolidated statement of financial position date. Non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated. Exchange differences arising on the settlement of monetary items and on retranslation of monetary items are included in the consolidated statement of comprehensive income. As of December 31, 2014 and 2013, the exchange rate used based on the middle rate published by Bank Indonesia was Rp 12,440 and Rp 12,189, respectively. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties Sesuai dengan PSAK No. 7 Revisi 2010 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, Kelompok Usaha menganggap pihak yang dianggap berelasi jika salah satu pihak memiliki kemampuan untuk mengendalikan dengan cara kepemilikan langsung maupun tidak langsung atau mempunyai pengaruh signifikan dengan cara partisipasi dalam kebijakan keuangan dan operasional selama pihak lain berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional. In accordance with PSAK No. 7 Revised 2010, “Related Party Disclosures”, the Group parties are considered to be related if one party has the ability to control by way of ownership, directly or indirectly or exercise significant influence by way of participation in the financial and operating policies over the other party in making financial and operating decisions. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak- pihak berelasi telah diungkapkan dalam Catatan 33 atas laporan keuangan konsolidasian. All significant transactions with related parties are disclosed in Note 33 to the consolidated financial statements. f. Instrumen Keuangan f. Financial Instruments Aset Keuangan Financial Assets Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan di mana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh pasar yang bersangkutan. All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market place concerned. Kelompok Usaha mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori berikut: i aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, ii pinjaman yang diberikan dan piutang, iii investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan iv aset keuangan yang tersedia untuk dijual. The Group classifies its financial assets in the following categories: i financial assets at fair value through profit or loss, ii loans and receivables, iii held to maturity investment and iv available for sale financial assets. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Kelompok Usaha hanya memiliki aset keuangan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak diperoleh di pasar aktif. Hal tersebut termasuk dalam aset lancar yang jatuh tempo kurang dari dua belas bulan, jika tidak, mereka diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Pinjaman yang diberikan dan piutang Kelompok Usaha terdiri dari kas dan bank, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, kas yang dibatasi penggunaannya dan uang jaminan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. As at December 31, 2014 and 2013, the Group only had financial assets classified as loans and receivables. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are included in current assets for maturities shorter than twelve months; otherwise, they are classified as non- current assets. The Group loans and receivables comprised of cash on hand and in banks, short-term investment, trade receivables, other receivables, restricted cash and refundable deposits in the consolidated statement of financial position. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued f. Instrumen Keuangan lanjutan f. Financial Instruments continued Aset Keuangan lanjutan Financial Assets continued Pinjaman yang diberikan dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari aset tidak lagi ada atau telah ditransfer dan Kelompok Usaha telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat kepemilikan. Loans and receivables are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method less any impairment. Financial assets are derecognized when the rights to receive cash flows from the assets have ceased to exist or have been transferred and the Group has transferred substantially all risks and rewards of ownership. Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Kelompok Usaha mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam dua kategori i pada nilai wajar melalui laba rugi dan ii liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. The Group classifies its financial liabilities into two categories i at fair value through profit or loss and ii financial liabilities measured at amortized cost. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Kelompok Usaha hanya memiliki liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi yang terdiri dari hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, hutang bank, hutang pihak berelasi, hutang sewa pembiayaan dan hutang pembiayaan konsumen. Setelah pengakuan awal yang sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, Kelompok Usaha mengukur liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau telah kadaluarsa. As at December 31, 2014 and 2013, the Group only had financial liabilities measured at amortized cost that comprised of trade payables, other payables, accrued expenses, bank loan, due to related party, obligation under finance lease and consumer finance payable. After the initial recognition which is at fair value plus transaction costs, the Group measures all financial liabilities at amortized cost using effective interest rate method. Financial liabilities are derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expired. Saling Hapus Aset dan Liabilitas Keuangan Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Kelompok Usaha 1 saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan 2 berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Offsetting of Financial Assets and Liabilities A financial asset and a financial liability is offset and the net amount is presented in the consolidated statement of financial position when, and only when, the Group 1 currently has a legally enforceable right to set off the recognized amounts; and 2 intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

g. Penurunan Nilai Aset Keuangan

g. Impairment of Financial Assets

Pada setiap periode pelaporan, manajemen menilai apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif penurunan nilai. At each reporting period, management assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred, if and only if, there is an objective evidence of impairment. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

g. Penurunan Nilai Aset Keuangan lanjutan

g. Impairment of Financial Assets continued

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, kerugian diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Jumlah tercatat aset tersebut dikurangi baik secara langsung maupun melalui penggunaan akun penyisihan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. For financial asset measured at amortized cost, loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at original effective interest rate of the financial assets. The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of the loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. Manajemen awalnya menentukan apakah terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual apakah signifikan atau tidak, itu termasuk dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai secara kolektif penurunan nilai. Management initially assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. h. Persediaan h. Inventories Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan persediaan meliputi seluruh biaya pembelian dan biaya lainnya yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini di mana ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. The cost of inventories includes all costs of purchase and other costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition. The cost is determined using the weighted-average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs necessary to make the sale. Ketika persediaan dijual, jumlah tercatat persediaan tersebut diakui sebagai beban pada tahun di mana pendapatan terkait diakui. When inventories are sold, the carrying amount of those inventories is recognized as an expense in the year in which the related revenue is recognized. Penyisihan penurunan nilai persediaan karena keusangan, kerusakan, kehilangan dan lambatnya perputaran ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing persediaan untuk mencerminkan nilai realisasi neto pada akhir periode pelaporan. Penyisihan penurunan nilai persediaan ke nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode penurunan nilai atau kerugian terjadi. Provision for decline in value of inventory due to obsolescence, damage, loss and slow movement is determined based on a review of the condition of individual inventory to reflect its net realizable value at the end of the reporting period. The amount of any allowance for impairment to net realizable value and all losses of inventories are recognized as an expense in the period the write-down or loss occurs. Jumlah setiap pemulihan penyisihan penurunan nilai persediaan karena kenaikan nilai realisasi neto, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada periode terjadinya pemulihan tersebut. The amount of any reversal of any allowance for write-down of inventories, arising from an increase in net realizable value, is recognized as a reduction in the amount of inventories recognized as an expense in the period in which the reversal occurs. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued i. Biaya Dibayar di Muka i. Prepaid Expenses Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method. j. Aset Tetap j. Property and Equipment Pada saat pengakuan awal, aset tetap diukur pada biaya perolehan yang meliputi harga pembelian dan biaya lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diperlukan. Setelah pengakuan awal, Kelompok Usaha menggunakan model biaya di mana seluruh aset tetap diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai jika ada. At initial recognition, property and equipment are measured at cost which includes the purchase price and other costs directly attributable to bring the asset to the present location and condition. After initial recognition, the Group uses the cost model in which all property and equipment are measured at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses if any. Biaya setelah perolehan awal termasuk dalam jumlah tercatat aset atau diakui sebagai aset yang terpisah, mana yang lebih tepat, ketika terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Kelompok Usaha dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Jumlah tercatat komponen yang diganti dihentikan pengakuannya pada periode di mana pada saat penggantian tersebut terjadi. Seluruh biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Subsequent cost are included in the asset’s carrying amount or recognized as a separate asset, as appropriate, when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be reliably measured. The carrying amount of the replaced part is derecognized during the financial period in which they are incurred. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statement of comprehensive income. Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus untuk mencatat jumlah penyusutan selama estimasi manfaat ekonomi sebagai berikut: Depreciation is calculated using straight-line method to write off the depreciable amount over their estimated useful lives as follows: Bangunan Prasarana Kendaraan dan alat berat Peralatan dan inventaris kantor Tahun Years 20 4 - 6 4 - 8 4 - 8 Buildings Infrastructure Vehicles and heavy equipment Office equipment and fixture Masa manfaat ekonomi, nilai residu dan metode penyusutan aset tetap ditelaah setiap periode pelaporan dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi akuntansi tersebut berlaku prospektif. The estimated useful lives, residual values and depreciation method of property and equipment are reviewed at each reporting period with the effect of any changes in accounting estimates accounted for on a prospective basis. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Aset dalam penyelesaian akan direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan pada aset tersebut saat selesai dan siap untuk digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal aset tersebut siap digunakan. Construction in progress is stated at cost less any impairment losses. Construction in progress is reclassified to appropriate property and equipment account when completed and ready for use. Depreciation is charged from the date the assets are ready for use. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued j. Aset Tetap lanjutan j. Property and Equipment continued Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode aset tersebut itu dihentikan pengakuannya. Any gain or loss arising from derecognition of the asset, calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the item, is recognized in consolidated statement of comprehensive income in the period the item is derecognized.

k. Properti Pertambangan dan Biaya Eksplorasi dan Evaluasi

k. Mining Properties and Exploration and

Evaluation Assets Kegiatan eksplorasi dan evaluasi melibatkan pencarian mineral, penentuan kelayakan teknis dan penilaian kelayakan komersial dari sebuah sumber daya teridentifikasi. Kegiatan tersebut meliputi: Exploration and evaluation activities involve the search for mineral resources, the determination of technical feasibility and the assessment of commercial viability of an identified resource. Such activities include: i pengumpulan data eksplorasi melalui topografi, studi geokimia dan geofisika; ii pengeboran, penggalian dan sampel; i gathering exploration data through topographical, geochemical and geophysical studies; ii exploratory drilling, trenching and sampling; iii menentukan dan memeriksa volume dan kualitas sumber daya; dan iv meneliti persyaratan transportasi dan infrastruktur. iii determining and examining the volume and grade of the resource; and iv surveying transportation and infrastructure requirements. Biaya administrasi yang tidak langsung dapat diatribusikan dengan suatu daerah eksplorasi khusus dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Biaya lisensi yang dibayar sehubungan dengan hak untuk mengeksplorasi di daerah eksplorasi yang ada dikapitalisasi dan diamortisasi selama jangka waktu lisensi atau izin. Administration costs that are not directly attributable to a specific exploration area are charged to consolidated statement of comprehensive income. License costs paid in connection with a right to explore in an existing exploration area are capitalized and amortized over the term of the license or permit. Biaya eksplorasi dan evaluasi termasuk amortisasi atas biaya lisensi yang dikapitalisasi dikapitalisasi pada saat terjadinya, kecuali dalam keadaan berikut: Exploration and evaluation costs including amortization of capitalized license costs are capitalized as incurred, except in the following circumstances: i sebelum memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu; ii setelah dapat dibuktikan dengan kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral atau ditemukannya cadangan terbukti. i before the legal rights to explore a specific area are obtained; ii after the technical feasibility and commercial viability of extracting a mineral resource are demonstrable or proven reserves are discovered. Kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi dicatat dalam akun Aset Eksplorasi dan Evaluasi dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan dikurangi penyisihan penurunan nilai. Aset tersebut tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan tetapi ditelaah untuk indikasi penurunan nilai. Capitalized exploration and evaluation costs are recorded under “Exploration and Evaluation Assets” and are subsequently measured at cost less any allowance for impairment. Such assets are not depreciated as they are not available for use but monitored for indications of impairment. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

k. Properti Pertambangan dan Biaya Eksplorasi dan Evaluasi lanjutan

k. Mining Properties and Exploration and

Evaluation Assets continued Apabila suatu penurunan potensial terindikasi, penilaian dilakukan untuk setiap area of interest dalam kaitannya dengan kelompok aset operasi terkait yang merupakan unit penghasil kas terhadap eksplorasi yang diterkait tersebut. Sejauh biaya eksplorasi dan evaluasi tidak diharapkan untuk dipulihkan, biaya tersebut dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Where a potential impairment is indicated, an assessment is performed for each area of interest in conjunction with the group of operating assets representing a cash generating unit to which the exploration is attributed. To the extent that deferred exploration and evaluation costs are not expected to be recovered, it is charged to consolidated statement of comprehensive income. Arus kas terkait dengan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas investasi dalam laporan arus kas konsolidasian, sedangkan arus kas terkait dengan biaya eksplorasi dan evaluasi yang dibiayakan diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Cash flows associated with capitalized exploration and evaluation costs are classified as investing activities in the consolidated statement of cash flows, while cash flows in respect of exploration and evaluation costs that are expensed are classified as operating activities. Ketika cadangan terbukti telah ditentukan, aset eksplorasi dan evaluasi direklasifikasi ke Tambang dalam pembangunan, yang merupakan bagian dari Properti Pertambangan. Semua biaya pengembangan setelah perolehan awal yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengoperasikan tambang dikapitalisasi dan diklasifikasikan sebagai Tambang dalam pembangunan”. Biaya pengembangan dicatat bersih setelah dikurangi hasil penjualan atas mineral yang diekstraksi selama tahap pengembangan. When proven reserves are determined, exploration and evaluation assets are reclassified to “Mines under development”, which are included in “Mining Properties”. All subsequent development costs relating to construction of infrastructure required to operate the mine is capitalized and classified as “Mines under development”. Development costs are net of proceeds from the sale of mineral extracted during the development phase. Pada saat pengembangan telah selesai, semua aset yang termasuk dalam “Tambang dalam pembangunan” direklasifikasikan ke “Tambang berproduksi” dalam properti pertambangan atau ke dalam komponen lain dalam aset tetap. Tambang berproduksi dicatat sebesar biaya perolehan, dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai, jika ada. Once development is completed, all assets included in “Mines under development” are reclassified as either “Producing mines” under mining properties or into other component of fixed assets. Producing mines are stated at cost, less accumulated amortization and accumulated impairment losess, if any. Properti pertambangan mencakup aset dalam tahap produksi dan pengembangan, serta aset yang ditransfer dari aset eksplorasi dan evaluasi. Properti pertambangan dalam tahap pengembangan tidak diamortisasi sampai tahapan produksi dimulai. Mining properties include assets in production and in development stages, and assets transferred from exploration and evaluation assets. Mining properties in development are not amortized until production commences. Pada saat proyek konstruksi tambang bergerak ke tahap produksi, kapitalisasi atas konstruksi tambang tertentu biaya tersebut dan dicatat sebagai bagian dari biaya persediaan atau dibebankan, kecuali untuk biaya yang memenuhi syarat untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan penambahan dan pengembangan aset pertambangan dan pengembangan cadangan ditambang. When a mine construction project moves into the production stage, the capitalization of certain mine construction costs ceases and costs are either regarded as part of the cost of inventory or expensed, except for costs which qualify for capitalization relating to additions and development of mining asset and development of mineable reserve. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

k. Properti Pertambangan dan Biaya Eksplorasi dan Evaluasi lanjutan

k. Mining Properties and Exploration and

Evaluation Assets continued Akumulasi biaya dari tambang yang telah berproduksi diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi sepanjang cadangan tambang tersebut dapat dipulihkan secara ekonomis. The accumulated costs of producing mines are amortized on the unit-of-production method over the economically recoverable reserves of the respective mines. l. Aset Takberwujud l. Intangible Assets a Goodwill a Goodwill Pengakuan awal goodwill dijabarkan pada Catatan 2b. Goodwill yang muncul atas akuisisi entitas anak disertakan dalam aset takberwujud. Initial recognition of goodwill is described in Note 2b. Goodwill arises on acquisition of subsidiary is included in intangible assets. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. b Hubungan terkait pelanggan b Customer relationships Hubungan terkait pelanggan yang diperoleh secara terpisah disajikan sebesar harga perolehan. Hubungan terkait pelanggan yang diperoleh sebagai bagian dari kombinasi bisnis diakui nilai wajar pada tanggal perolehannya. Hubungan terkait pelanggan memiliki masa manfaat yang terbatas dan dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Separately acquired customer relationships are shown at historical cost. Customer relationships acquired in a business combination are recognized at fair value at acquisition date. Customer relationships have a finite useful life and carried at cost less accumulated amortization. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan hubungan terkait pelanggan selama estimasi masa manfaatnya 5 tahun. Amortization is calculated using the straight-line method to allocate the cost of customer relationships over its estimated useful lives of 5 years. c Piranti lunak komputer c Computer software Biaya perolehan perangkat lunak komputer untuk penggunaan internal dikapitalisasi dan dicatat sebagai aset takberwujud jika biaya bukan merupakan bagian integral dari piranti keras yang terkait. Akumulasi biaya tersebut diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama estimasi masa manfaat 4 tahun yang diharapkan ketika perangkat lunak komputer secara substantif siap untuk digunakan. The acquisition cost of computer software for internal use is capitalized and accounted for as an intangible asset if the cost is not an integral part of the related hardware. The accumulated cost is amortized on a straight line method basis over its expected useful lives of 4 years when the computer software is substantialy ready for its intended use. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued l. Aset Takberwujud lanjutan l. Intangible Assets continued c Piranti lunak komputer lanjutan c Computer software continued Taksiran masa manfaat dan metode amortisasi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku secara prospektif. The estimated useful life and amortization method are reviewed at the end of each reporting period with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis. m. Beban Ditangguhkan m. Deferred Charges Pengeluaran signifikan yang terjadi yang dianggap memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode yang diharapkan dapat memberikan manfaat dari pengeluaran tersebut. Significant expenditures incurred which are considered to have a benefit of more than one year, are deferred and amortized applying the straight-line method over the period expected to benefit from such expenditures.

n. Sewa

n. Leases

Suatu perjanjian, yang meliputi suatu transaksi atau serangkaian transaksi, merupakan perjanjian sewa atau mengandung sewa jika Kelompok Usaha menentukan bahwa perjanjian tersebut memberikan hak untuk menggunakan suatu aset atau sekelompok aset selama periode tertentu dengan imbalan suatu atau serangkaian pembayaran. Pertimbangan tersebut dibuat berdasarkan hasil evaluasi terhadap substansi perjanjian terlepas dari bentuk formal dari perjanjian sewa tersebut. An arrangement, comprising a transaction or a series of transactions, is or contains a lease if the Group determines that the arrangement conveys a right to use a specific asset or assets for an agreed period of time in return for a payment or a series of payments. Such a determination is made based on an evaluation of the substance of the arrangement and is regardless of whether the arrangement takes the legal form of a lease. 1 Sewa operasi Sewa di mana secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan secara efektif tetap dimiliki oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dikurangi insentif yang diterima dari lessor diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama periode manfaat yang diharapkan. 1 Operating lease Leases under which substantially all the risks and benefits of ownership are effectively retained by the lessor are classified as operating leases. Operating lease payments, net of any incentives received from the lessor, are charged as an expense on a straight-line basis over the period of expected benefit. 2 Sewa pembiayaan Sewa atas aset tetap di mana Kelompok Usaha, sebagai lessee, menanggung seluruh risiko, dan manfaat dari kepemilikan aset secara substansial diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal sewa, sewa pembiayaan dicatat sebesar nilai yang terendah antara nilai wajar aset sewaan atau nilai kini dari pembayaran sewa minimum. 2 Finance leases Leases of property and equipment where the Group, as lessee, has assumes substantially all the risks, and rewards of ownership are classified as finance lease. Finance leases are capitalized at the inception of the lease at the lower of the fair value of the leased property or the present value of the minimum lease payments. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

n. Sewa lanjutan

n. Leases continued

2 Sewa pembiayaan lanjutan 2 Finance leases continued Sesuai kewajiban sewa, dikurangi beban keuangan, disajikan sebagai hutang jangka pendek dan jangka panjang. Setiap pembayaran sewa dialokasikan sebagai hutang dan biaya keuangan. Biaya keuangan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama masa sewa sehingga dapat menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo hutang setiap periode. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in short- term and long-term payables. Each lease payment is allocated between the liability and finance cost. The finance cost is charged to the consolidated statement of comprehensive income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. Aset sewa guna usaha disusutkan dengan kebijakan yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap pemilikan langsung. Namun, ketika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Kelompok Usaha akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset atau masa sewa. Leased assets are depreciated using the same policies as applied to property and equipment under direct ownership. However, when there is no reasonable certainty that Group will obtain ownership by the end of the lease term, then the leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset or the lease term. 3 Transaksi jual dan sewa kembali Transaksi jual dan sewa kembali melibatkan penjualan suatu aset dan penyewaan kembali aset yang sama. Dalam transaksi jual dan sewa kembali yang menghasilkan sewa pembiayaan, Kelompok Usaha telah menangguhkan dan mengamortisasi selama masa sewa keuntungan dari hasil penjualan dari jumlah tercatat aset sewaan. 3 Sale-and-leaseback transaction A sale and leaseback transaction involves the sale of an asset and leasing back of the same asset. In a sale and leaseback transaction which results in finance lease, the Group has deferred and amortized over the lease term the excess of the sales proceeds over the carrying amount of the leased asset. o. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan o. Impairment of Non-financial Asset Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset yaitu goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset i.e. goodwill acquired in a business combination is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s Cash Generating Units CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued o. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan lanjutan o. Impairment of Non-financial Asset continued Jika jumlah tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan jumlah tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang mengalami penurunan nilai. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statement of comprehensive income under expense categories that are consistent with the function of the impaired asset. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan pada setiap Unit Penghasil Kas UPK dari Kelompok Usaha yang diharapkan dapat memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the cash- generating units CGU that is expected to give benefit from the the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquire are assigned to those CGU. Peninjauan atas penurunan nilai pada goodwill dilakukan setahun sekali atau dapat lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya potensi penurunan nilai. Nilai tercatat dari goodwill dibandingkan dengan jumlah yang terpulihkan, yaitu jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laba rugi dan selanjutnya tidak dibalik kembali. Goodwill impairment reviews are undertaken annually or more frequently if events or changes in circumstances indicate a potential impairment. The carrying value of goodwill is compared to the recoverable amount, which is the higher of value-in-use “VIU” and the fair value less costs to sell. Any impairment losses is recognized immediately as an expense and is not subsequently reversed. p. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang

p. Long-term Employee Benefits Liability

Kelompok Usaha menyediakan imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-undang No. 132003. Perhitungan liabilitas imbalan kerja jangka panjang didasarkan pada ketentuan di dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dengan menggunakan metode aktuarial Projected Unit Credit. The Group provides post employment benefits in accordance with Law No. 132003. The calculation of long-term employee benefits liability is based on Law No. 132003 regarding employment using the projected unit credit actuarial method. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui yang melebihi 10 dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada awal periode pelaporan diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja dari para pekerja dalam program. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10 of the present value of the defined benefit obligation at the beginning of the reporting period is recognized on the straight-line method over the expected average remaining working lives of the participating employees. Jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Past service cost is recognized immediately if the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

p. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang lanjutan

p. Long-term Employee Benefits Liability

continued Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui serta biaya jasa lalu yang belum diakui. The amount recognized as long-term employee benefits liability in the consolidated statement of financial position represents the present value of defined benefit obligation adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service cost. q. Provisi q. Provision Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki liabilitas kini baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan jumlah liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal. A provision is recognized when the Group has a present obligation legal or constructive where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan. The provision is reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed. Restorasi, rehabilitasi dan pengeluaran lingkungan lainnya yang timbul selama tahap produksi dibebankan sebagai bagian dari biaya produksi. Restoration, rehabilitation, and other environmental expenditures incurred during the production phase of operations are charged as part of the cost of production. r. Tambahan Modal Disetor - Neto r. Additional Paid-in Capital - Net Tambahan modal disetor merupakan selisih antara agio saham yaitu kelebihan setoran pemegang saham di atas nilai nominal dengan biaya-biaya saham yang terkait langsung dengan penerbitan efek ekuitas Perusahaan dalam penawaran umum lihat Catatan 1b. Additional paid-in capital includes the difference between the excess of paid-up capital share made by shareholders over its par value and the direct costs incurred in respect of the issuance of the Company’s shares in the public offering see Note 1b. Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode yang sama seperti metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan proporsi nilai buku aset neto entitas anak yang diakuisisi dicatat sebagai bagian dari Tambahan modal disetor pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan selanjutnya tidak dapat diakui sebagai laba rugi realisasi maupun reklasifikasi ke saldo laba. Restructuring transactions of entities under common control are accounted for using a method similar as the pooling of interest method. The difference between the transfer price and the proportionate book value of the acquired subsidiary’s net assets is recorded as part of “Additional paid-in capital” under the equity section of the consolidated statements of financial position and furthermore may not be recognized as realization of income or reclassification to retained earning. s. Pengakuan Pendapatan dan Beban s. Revenue and Expense Recognition Pendapatan diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau piutang. Pendapatan disajikan setelah dikurangi pajak pertambahan nilai, retur, potongan harga dan diskon. Revenue is measured at fair value of the consideration received or receivable. Revenue is presented net of value added tax, returns, rebates and discounts. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued s. Pengakuan Pendapatan dan Beban lanjutan s. Revenue and Expense Recognition continued Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Kelompok Usaha dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan tertentu berikut harus dipenuhi sebelum pengakuan pendapatan diakui: Revenue is recognized when it is probable the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be measured reliably. The following specific recognition criteria must be met before revenue recognition will be recognized: - Pendapatan yang timbul dari jasa penambangan diakui berdasarkan jasa yang diberikan kepada pelanggan, sesuai dengan syarat dan ketentuan dari setiap perjanjian layanan. - Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat risiko dan manfaat kepemilikan secara signifikan telah dialihkan kepada pelanggan. Hal ini biasanya ketika barang diserahkan dan pelanggan telah menerima barang. - Pendapatan dari sewa alat berat diakui dengan metode garis lurus selama masa sewa - Uang muka yang diterima dari pelanggan untuk barang dan jasa yang akan diberikan pada periode berikutnya disajikan sebagai Uang Muka Pelanggan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. - Pendapatan bunga diakui atas dasar proporsi waktu dengan menggunakan metode suku bunga efektif. - Revenue arising from mining services is recognized based on delivery of services to customer, in accordance with term and conditions of each service agreement. - Revenue from the sale of goods is recognized when the significant risks and rewards of ownership have been transferred to the customer. This is usually taken as the time when the goods are delivered and the customer has accepted the goods. - Revenue from rental of heavy equipment is recognized using straight-line method over the lease term. - Advances received from customers for goods and services to be delivered in the subsequent period are presented as “Advances from Customers” in the consolidated statement of financial position. - Interest income is recognized on a time proportion basis using the effective interest rate method. Beban diakui pada saat terjadinya basis akrual. Expenses are recognized as incurred accrual basis. t. Pajak Penghasilan t. Income Tax Beban pajak penghasilan meliputi jumlah beban pajak kini dan pajak tangguhan. Income tax expense represents the sum of the current tax and deferred tax. Pajak diakui sebagai pendapatan atau beban dan termasuk dalam laba rugi untuk periode berjalan, kecuali pajak yang timbul dari transaksi atau kejadian diakui di luar laba rugi. Pajak terkait dengan pos yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain, diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan pajak terkait dengan pos yang diakui langsung di ekuitas, diakui langsung di ekuitas. Tax is recognized as income or an expense and included in profit and loss for the period, except to the extent that the tax arises from a transaction or event which is recognized outside profit or loss. Tax that relates to items recognized in other comprehensive income is recognized in other comprehensive income and tax that relates to items recognized directly in equity, is recognized in equity. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued t. Pajak Penghasilan lanjutan t. Income Tax continued Pajak Kini Current Tax Aset liabilitas pajak kini ditentukan sebesar jumlah ekspektasi restitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan yang dihitung menggunakan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Current tax asset liability, which is determined by the amount of the expected refund or payable to the tax authorities, is calculated using tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted at the consolidated statement of financial position date. Manajemen secara berkala mengevaluasi jumlah yang dilaporkan di dalam Surat Pemberitahuan Tahunan SPT terkait dengan keadaan di mana peraturan pajak yang berlaku memerlukan interpretasi dan, jika diperlukan, manajemen akan menghitung provisi atas jumlah yang mungkin timbul. Management periodically evaluates the amount reported in the Annual Tax Return SPT in relation to the circumstances in which the applicable tax regulations are subject to interpretation and, if necessary, the management will calculate the amount of fees that may arise. Pajak Tangguhan Deferred Tax Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pajak aset dan liabilitas dengan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada akhir periode pelaporan. Deferred tax is recognized using the liability method on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amount for reporting purposes at the end of the reporting period. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan serta atas akumulasi rugi fiskal dan kredit pajak yang tidak dimanfaatkan sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah setiap akhir tanggal pelaporan dan dikurangi ketika tidak terdapat kemungkinan bahwa laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai untuk memanfaatkan seluruh atau sebagian aset pajak tangguhan tersebut. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada akhir periode pelaporan dan diakui sepanjang besar kemungkinan bahwa laba kena pajak mendatang akan tersedia untuk dipulihkan. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and for the carryforward of unused tax losses and unused tax credits to the extent the realization of such tax benefit is probable. The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at the end of reporting period and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profits will allow the deferred tax assets to be recovered. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan akan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted at the consolidated statement of financial position date. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued t. Pajak Penghasilan lanjutan t. Income Tax continued Pajak Tangguhan lanjutan Deferred Tax continued Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali bila berhubungan dengan transaksi yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas, dalam hal pajak tangguhan tersebut juga dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Deferred tax is charged to or credited in the consolidated statements of comprehensive income, except when it relates to items charged to or credited directly in equity, in which case the deferred tax is also charged to or credited directly in equity. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat saling hapus, jika dan hanya jika, 1 terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset dan liabilitas pajak kini dan 2 aset serta liabilitas pajak tangguhan tersebut terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama. Deferred tax assets and liabilities can be offset if, and only if, 1 there is a legally enforceble right to offset the current tax assets and liabilities and 2 the deferred tax assets and liabilities relate to the same taxable entity and the same taxation authority. u. Laba Rugi Per Saham u. Earnings Loss per Share Laba rugi per saham dasar dihitung dengan membagi laba rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan. Laba atau rugi per saham dilusian dihitung ketika Kelompok Usaha memiliki instrumen efek berpotensi saham biasa dilutif. Basic earnings or loss per share is computed by dividing the income or loss for the period attributable to owners of the parent by the weighted average number of issued and fully paid shares outstanding during the period. Diluted earnings or loss per share is calculated when the Group has instruments which are dilutive potential ordinary shares. v. Operasi yang Dihentikan v. Discontinued Operation Operasi yang dihentikan adalah komponen bisnis Kelompok Usaha, operasi dan arus kas yang dapat dengan jelas dibedakan dari sisa Kelompok Usaha, yang telah dilepaskan atau diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, dan a mewakili lini usaha atau area geografis operasi utama yang terpisah; b sebagai bagian dari rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha besar atau area geografis operasi utama yang terpisah; atau c entitas anak yang diperoleh secara khusus dengan tujuan dijual kembali. Operasi dihentikan tidak termasuk hasil operasi yang dilanjutkan dan disajikan dalam jumlah tersendiri sebagai laba atau rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. A discontinued operation is a component of the Group’s business, the operations and cash flows of which can be clearly distinguished from the rest of the Group, that either has been disposed of, or is classified as held for sale, and a represents a separate major line of business or geographical area of operations; b is part of single co-ordinated plan to dispose of a separate major line of business or geographical area of operations; or c is a subsidiary acquired exclusively with a view to resale. Discontinued operations are excluded from the results of continuing operations and are presented as a single amount as profit or loss after tax from discontinued operations in the consolidated statement of comprehensive income. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued w. Informasi Segmen w. Segment Information Segmen usaha dilaporkan dengan cara yang sesuai dengan pelaporan internal yang dipersiapkan untuk pembuat keputusan operasional. Pembuat keputusan operasi adalah pihak yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision maker. The chief operating decision maker is responsible for allocating resources and assessing performance of the operating segments. Pendapatan, beban, hasil usaha, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intragroup balances and intra-group transactions are eliminated.

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI

AKUNTANSI YANG PENTING

3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS,

ESTIMATES AND ASSUMPTIONS Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode-periode pelaporan berikutnya. The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future periods. Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Judgments in the Application of Accounting Policies Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha, manajemen telah membuat pertimbangan-pertimbangan berikut ini, selain dari yang melibatkan estimasi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: In the process of applying the Groups accounting policies, management has made the following judgments, apart from those involving estimations, which have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements: Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan biaya dari masing-masing entitas masing-masing. The functional currency of each entity in the Group is the currency from the primary economic environment where such entity operates. Those currencies are the currencies that influence the revenues and costs of each respective entity. Penentuan mata uang fungsional mungkin memerlukan pertimbangan karena berbagai kompleksitas, antara lain, entitas dapat bertransaksi di lebih dari satu mata uang dalam kegiatan usahanya sehari-hari. The determination of functional currency may require judgment due to various complexity, among others, the entity may transact in more than one currency in its daily business activities. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 35

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI

AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan 3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS continued Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi lanjutan Judgments in the Application of Accounting Policies continued Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Financial Liabilities Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 Revisi 2011 telah dipenuhi. Aset dan liabilitas keuangan diakui dan dikelompokkan sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2f atas laporan keuangan konsolidasian. The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 Revised 2011. Financial assets and financial liabilities are accounted for and grouped in accordance with the Group’s accounting policies as disclosed in Note 2f to the consolidated financial statements. Pajak Penghasilan Income Taxes Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Significant judgment is involved in determining the provision for income taxes. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected tax issues based on estimates of whether additional taxes will be due. Di mana hasil pajak yang dikeluarkan berbeda dengan jumlah yang awalnya diakui, perbedaan tersebut akan berdampak pada pendapatan pajak dan ketentuan pajak tangguhan pada periode di mana penentuan tersebut dilakukan. Jumlah tercatat hutang pajak penghasilan Kelompok Usaha diungkapkan di dalam Catatan 20b atas laporan keuangan konsolidasian. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recognized, such differences will impact the income tax and deferred tax provisions in the period in which such determination is made. The carrying amount of the Groups income taxes payable is disclosed in Note 20b to the consolidated financial statements. Kapitalisasi Biaya Eksplorasi dan Evaluasi Capitalization of Exploration and Evaluation Cost Seperti diungkapkan dalam Catatan 2k, kebijakan akuntansi Kelompok Usaha untuk biaya eksplorasi dan evaluasi menimbulkan adanya sejumlah biaya yang dikapitalisasi untuk suatu area of interest yang dipertimbangkan dapat terpulihkan oleh kegiatan eksploitasi di masa depan atau penjualan. Kebijakan ini mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan berdasarkan asumsi tertentu untuk peristiwa dan keadaan di masa depan, khususnya tentang apakah operasi ekstraksi yang ekonomis dapat dilaksanakan. Pertimbangan tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. As disclosed in Note 2k, the Group’s accounting policy for exploration and evaluation cost results in certain items of expenditure being capitalized for an area of interest where it is considered likely to be recoverable by future exploitation or sale. This policy requires management to make judgment based on certain assumptions as to future events and circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established. Such judgment may change as new information becomes available. Jika setelah dilakukan kapitalisasi biaya berdasarkan kebijakan, tidak tampak adanya kemungkinan pemulihan biaya, biaya yang dikapitalisasi tersebut akan dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. If, after having capitalized the expenditure under the policy, a judgment is made that recovery of the expenditure is unlikely, the capitalized amount will be charged to the consolidated statements of comprehensive income. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 36

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI

AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan 3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS continued Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi lanjutan Judgments in the Application of Accounting Policies continued Sewa Leases Kelompok Usaha telah menandatangani beberapa perjanjian sewa. Berdasarkan perjanjian tersebut, Kelompok Usaha menilai apakah risiko dan manfaat secara signifikan telah dialihkan kepada Kelompok Usaha. Kelompok Usaha membukukan perjanjian sewa tersebut sebagai sewa pembiayaan jika risiko dan manfaat secara signifikan telah dialihkan kepada Kelompok Usaha, jika tidak sewa dicatat sebagai sewa operasi. The Group has entered into several lease agreements. Based on the agreement, the Group assesses whether the significant risks and rewards have been transferred to the Group. The Group account for the lease agreement as finance lease if the significant risks and rewards have been transferred to the Group, otherwise the lease is accounted for as an operating lease. Sumber Estimasi Ketidakpastian Estimated Sources of Uncertainty Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun keuangan berikutnya diungkapkan di bawah ini. The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. Penurunan Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain Impairment of Trade Receivables and Other Receivables Penurunan piutang usaha dan lain-lain terjadi jika terdapat bukti objektif bahwa Kelompok Usaha tidak dapat menagih seluruh atau sebagian nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal hutang. Penilaian dilakukan pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dari ada tidaknya indikasi penurunan nilai atau apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang sebelumnya diakui pada tahun-tahun sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Impairment of trade and other receivables is established when there is objective evidence that the Group will not be able to collect all amounts due according to original term of debts. An assessment is made at each consolidated statement of financial position date of whether there is any indication of impairment or whether there is any indication that an impairment loss previously recognized in prior years may no longer exist or may have decreased. Di mana hasil aktual berbeda dari jumlah yang awalnya dinilai, perbedaan tersebut akan mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat piutang lain-lain dalam laporan keuangan tahun berikutnya. Jumlah tercatat dari piutang usaha dan lain-lain diungkapkan pada Catatan 7 dan 8 atas laporan keuangan konsolidasian. Where the actual results differ from the amounts that were initially assessed, such differences will result in a material adjustment to the carrying amounts of other receivables within the next financial year. The carrying amount of the trade and other receivables are disclosed in Notes 7 and 8 to the consolidated financial statements. Penurunan Persediaan Impairment of Inventories Kelompok Usaha telah membentuk penyisihan untuk persediaan usang dan lambatnya perputaran berdasarkan perkiraan persediaan yang akan dijual di masa yang akan datang dengan mempertimbangkan nilai realisasi neto dari persediaan tersebut. The Group has established provision for obsolete and slow moving inventories based on estimate of future sale of the inventory items taking into consideration the net realizable value of the inventory items. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 37

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI

AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan 3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS continued Sumber Estimasi Ketidakpastian lanjutan Estimated Sources of Uncertainty continued Penurunan Persediaan lanjutan Impairment of Inventories continued Perhitungan penyisihan ini mempertimbangkan beberapa variabel, terutama waktu di mana persediaan tersebut diharapkan akan terjual dan tingkat harga di mana persediaan dapat dijual. Ketidakpastian yang terkait dengan faktor-faktor ini mengakibatkan jumlah realisasi akan berbeda dari jumlah tercatat persediaan yang dilaporkan. Jumlah tercatat persediaan diungkapkan di dalam Catatan 9 atas laporan keuangan konsolidasian. The calculation of this provision involves estimating a number of variables, principally the year which the inventory items are expected to be sold and the price level at which the inventory items can be sold. Uncertainty associated with these factors may result in the ultimate realizable amount being different from the reported carrying amount of inventories. The carrying amount of the inventories is disclosed in Note 9 to the consolidated financial statements. Masa Manfaat Aset Tetap Useful Lives of Property and Equipment Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, aset tetap diestimasi berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari aset yang bersangkutan yang berkisar antara 4 hingga 20 tahun, suatu kisaran yang umumnya diperkirakan dalam industri sejenis. The cost of property and equipment is depreciated on a straight-line basis over, the property and equipments estimated economic useful lives. Management estimates the useful lives of these property and equipment to be within 4 to 20 years, a range that is generally thought of in similar industries. Perubahan dalam pola pemakaian dan tingkat perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis serta nilai sisa dari aset tetap. Dan karenanya, biaya penyusutan masa depan memiliki kemungkinan untuk diubah. Jumlah tercatat aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian diungkapkan di dalam Catatan 13 atas laporan keuangan konsolidasian. Changes in the expected level of usage and technological developments could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, therefore, future depreciation charges could be revised. The carrying amount of the Groups property and equipment at the consolidated statement of financial position date is disclosed in Note 13 to the consolidated financial statements. Masa Manfaat Aset Takberwujud Useful Lives of Intangible Assets ` Kelompok Usaha mengestimasi umur manfaat aset takberwujud yang berhubungan dengan piranti lunak dan hubungan terkait pelanggan. Estimasi umur manfaat tersebut ditelaah setiap tahun dan diperbaharui jika terjadi perbedaan perkiraan dari estimasi awal dikarenakan perubahan situasi pasar atau batasan lainnya. Namun terdapat kemungkinan hasil operasi masa yang akan datang terpengaruh secara material oleh perubahan estimasi yang terjadi dikarenakan perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Jumlah dan waktu biaya yang dicatat untuk setiap periode akan dipengaruhi oleh perubahan pada faktor-faktor dan keadaan. Penurunan nilai estimasi masa manfaat ekonomi aset takberwujud, kecuali goodwill, Kelompok Usaha akan menambah pencatatan beban amortisasi dan mengurangi nilai aset takberwujud. Jumlah tercatat aset takberwujud Kelompok Usaha pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian diungkapkan di dalam Catatan 14 atas laporan keuangan konsolidasian. The Group estimates the useful life of the intangible assets for its various computer software and customer relationships. The estimated useful life of the intangible assets is reviewed annually and is update if expectations differ from previous estimates due to changes in market situations or other limits. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in estimates brought about by changes in the factors mentioned above. The amount and timming of recorded expenses for any period would be affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful life of the Group’s intangible assets, except goodwill, would increase its recorded amortization expenses and decrease its intangible assets. The carrying amount of the Groups intangible assets at the consolidated statement of financial position date is disclosed in Note 14 to the consolidated financial statements. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 38

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI

AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan 3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS continued Sumber Estimasi Ketidakpastian lanjutan Estimated Sources of Uncertainty continued Beban eksplorasi dan evaluasi Exploration and evaluation expense Kebijakan akuntansi Kelompok Usaha untuk biaya eksplorasi dan evaluasi mengakibatkan biaya tertentu dikapitalisasi untuk sebuah area of interest yang dianggap dapat dipulihkan oleh eksploitasi di masa depan atau penjualan atau di mana kegiatan tambang belum mencapai tahap tertentu yang memungkinkan dilakukan penilaian yang wajar atas keberadaan cadangan. Kebijakan ini mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu atas peristiwa dan keadaan di masa depan, khususnya apakah operasi eksploitasi dapat dilaksanakan secara ekonomis. The Group’s accounting policy for exploration and evaluation expense results in certain items of expense being capitalised for an area of interest where they are considered likely to be recoverable through future exploitation or sale or where the activities have not reached a stage that permits a reasonable assessment of the existence of reserves. This policy requires management to make certain estimates and assumptions as to future events and circumstances, inparticular whether an economically viable extraction operation can be established. Setiap perkiraan dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika, setelah dilakukan kapitalisasi atas biaya berdasarkan kebijakan ini, suatu pertimbangan dibuat bahwa pemulihan biaya dianggap tidak dimungkinkan, biaya yang telah dikapitalisasi tersebut akan dibebankan ke dalam laba rugi. Any such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If, after having capitalised the expenditure under the policy a judgement is made that the recovery of the expense is unlikely, the relevant capitalised amount will be written off to profit or loss. Kegiatan pengembangan dimulai setelah dilakukan pengesahan proyek oleh tingkat manajemen yang berwenang. Pertimbangan diterapkan oleh manajemen dalam menentukan kelayakan suatu proyek secara ekonomis. Dalam melakukan pertimbangan ini, manajemen perlu membuat estimasi dan asumsi tertentu yang serupa dengan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi yang dijelaskan di atas. Development activities commence after a project is sanctioned by the appropriate level of management. Judgement is applied by management in determining whether a project is economically viable. In exercising this judgement, management is required to make certain estimates and assumptions similar to those described above for the capitalisation exploration and evaluation expense. Setiap estimasi dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika, setelah kegiatan pengembangan dimulai, berdasarkan pertimbangan bahwa ternyata terjadi penurunan nilai aset dalam biaya pengembangan yang ditangguhkan, penurunan nilai tersebut akan dibebankan ke dalam laba rugi. Any such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If, after development activity has commenced, a judgement is made that a development asset is impaired, the appropriate amount will be written off to profit or loss. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Impairment of Non-financial Assets Kelompok Usaha meninjau jumlah tercatat aset non- keuangan pada setiap akhir tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi, estimasi jumlah yang dapat dipulihkan akan dilakukan dan kerugian penurunan nilai akan diakui sejauh jumlah tercatat melebihi jumlah yang dapat dipulihkan. The Group reviews the carrying amounts of the non- financial assets as at the end of each consolidated statement of financial position date to determine whether there is any indication of impairment. If any such indication exists, a formal estimate of recoverable amount is performed and an impairment loss is recognized to the extent that the carrying amount exceeds the recoverable amount. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 39

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI