SEGMENT INFORMATION continued PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING lanjutan PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING lanjutan PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING lanjutan PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING lanjutan

PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 84

37. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING lanjutan

37. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND

COMMITMENTS continued Entitas Anak lanjutan Subsidiaries continued DS lanjutan DS continued

d. Peraturan mengenai Peningkatan Nilai Tambah

Mineral lanjutan d. Regulations on Domestic Value-Add Minerals continued Pemerintah Republik Indonesia juga telah menerbitkan peraturan-peraturan terkait Bea Keluar, yaitu, antara lain, Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 29M- DAGPER52012 tanggal 7 Mei 2012 tentang Ketentuan Ekspor Produk Pertambangan, Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 33M-DAGPER52012 tanggal 28 Mei 2012 tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Ekspor atas Produk Pertambangan yang Dikenakan Bea Keluar, Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 34M- DAGPER52012 Tanggal 28 Mei 2012 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor atas Produk Pertambangan yang Dikenakan Bea Keluar, Peraturan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara No. 574.K30DJB2012 tanggal 11 Mei 2012 tentang Ketentuan Tata Cara dan Persyaratan Rekomendasi Ekspor Produk Pertambangan dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.75PMK.0112012 tanggal 16 Mei 2012 tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar. The Government of the Republic of Indonesia also has issued an Export Duty regulations package consisting of, among others, the Minister of Trade of the Republic of Indonesia Regulation No. 29M-DAGPER52012 dated May 7, 2012 on Mineral Export Regulation, the Minister of Trade of the Republic of Indonesia Regulation No. 33M-DAGPER52012 dated May 28, 2012 on Procedures to Stipulate Benchmark Prices of Mining Products which are Subject to Export Duty, the Minister of Trade of the Republic of Indonesia Regulation No. 34M-DAGPER52012 dated May 28, 2012 on Stipulation of Benchmark Prices of Mining Products which are Subject to Export Duty, Director General of Minerals and Coal Regulation No. 574.K30DJB2012 dated May 11, 2012 on Procedures and Requirements for Mining Product Export Recommendation, and Minister of Finance of the Republic of Indonesia Regulation No. 75PMK.0112012 dated May 16, 2012 on Stipulation of Export Products which are Subject to Export Duty and Tariff. Manajemen berpendapat bahwa secara keseluruhan peraturan-peraturan ini belum berdampak terhadap operasi DS. Management believes that these regulations not affected DS’s operations. Pada tanggal 11 Januari 2014, Pemerintah Indonesia telah menyelesaikan revisi peraturan pelarangan ekspor mineral mentah. Peraturan Pemerintah Nomor 12014 telah diterbitkan sebagai perubahan kedua atas Peraturan Nomor 232010 tentang “Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara”. Peraturan Nomor 12014 menetapkan bahwa pemegang Kontrak Pengerjaan dalam tahapan pemurnian dan Pemegang Izin Produksi Pertambangan dalam tahapan produksi diperbolehkan untuk mengekspor mineral dalam jumlah tertentu, di mana jumlah tersebut akan diatur dalam Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. On January 11, 2014, the Indonesian Government had finalized the revision of regulations banning export of raw minerals. Government Regulation No. 12014 has been issued as second amendment of Regulation No. 232010 on “Implementation of Coal and Mineral Mining Business”. Regulation No. 12014 stipulates that holders of Contract of Works in refining phase and holders of Mining Production License in processing phase are allowed to export mineral in certain amount, in which the amount will be stipulated in Minister of Energy and Mineral Resources. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 85

37. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING lanjutan

37. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND

COMMITMENTS continued Entitas Anak lanjutan Subsidiaries continued DS lanjutan DS continued

d. Peraturan mengenai Peningkatan Nilai Tambah

Mineral lanjutan d. Regulations on Domestic Value-Add Minerals continued PerMen No. 12014 telah diterbitkan oleh KESDM sebagai perubahan ketiga dari PerMen No. 72012. Sehubungan dengan larangan ekspor yang diberlakukan melalui PerMen No. 72012, PerMen No 12014 mengenai perpanjangan batas waktu ekspor mineral sampai dengan 2017. PerMen No. 12014 juga menetapkan jumlah minimum pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri. PerMen Regulation No. 12014 has been issued by KESDM as third amendment of PerMen No.72012. Contrary to the export ban enforced by PerMen No. 72012, PerMen No. 12014 extends the deadline of export of mineral until 2017. PerMen No. 12014 also stipulates the minimum amount of domestic mineral processing and refining. Pada tanggal yang sama, Menteri Keuangan juga menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan No. 62014 yang menetapkan bea keluar progresif atas ekspor mineral mentah. Bea keluar ekspor yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan adalah sebesar 25 untuk tembaga dan 20 untuk jenis mineral mentah lainnya. Bea keluar ekspor akan semakin meningkat hingga tarif tertinggi 60 pada semester kedua tahun 2016 untuk semua jenis mineral yang diatur oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan larangan total ekspor mineral mentah pada tahun 2017. At the same date, Minister of Finance also issued MOF Regulation No. 62014 which stipulates the progressive raw mineral export duties. The export duties stipulated in MOF regulation are 25 for copper and 20 for other types of raw mineral. The export duties will be progressively increased up to the highest tariff of 60 in second semester of 2016 for all types of mineral regulated by Ministry of Energy and Mineral Resources, and total ban of raw mineral export in 2017. Berdasarkan peraturan tersebut Pemegang kontrak karya dan Pemegang IUP-Operasi Produksi wajib melakukan pengolahan dan pemurnian hasil penambangan di dalam negeri, Pemegang kontrak karya dan Pemegang IUP- Operasi Produksi ke luar negeri tersebut, yang melakukan kegiatan penambangan mineral logam dan telah melakukan kegiatan pemurnian di dalam negeri, dapat melakukan penjualan ke luar negeri dalam jumlah tertentu. Under the regulation, the work contract holders and Production Operation-IUP are required to process the results of mining and refining in the country, the work contract holders and Production Operation-IUP to foreign countries, which metallic mineral mining operations and had engaged in domestic refining, can make sales abroad in a certain amount. Untuk dapat mematuhi peraturan-peraturan tersebut diatas lihat Catatan 37a-d, Kelompok Usaha terus memonitor perkembangan peraturan- peraturan tersebut dan menganalisa dampak dari peraturan tersebut, jika ada, terhadap operasinya. In order to be in compliance with those regulations above see Notes 37a-d, the Group is closely monitoring their progress and keeps analyzing their impact, if any, on its operations. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 86

37. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING lanjutan

37. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND

COMMITMENTS continued Entitas Anak lanjutan Subsidiaries continued RBA RBA e. Perjanjian dengan PT Tanito Harum e. Agreement with PT Tanito Harum Berdasarkan surat Perjanjian Penambangan Batubara No. SP136TH-RBAOB-CLY2010 tanggal 27 Mei 2010, RBA mengadakan kerjasama penambangan batu bara. Berdasarkan perjanjian ini, RBA ditunjuk oleh PT Tanito Harum untuk melaksanakan pekerjaan seperti pembersihan, penggalian, pemuatan batubara ke dumb truck di lokasi tambang Pondok Labu atau lokasi lainnya yang disepakati para pihak, pemeliharaan jalan angkut batubara dari pit di tambang menuju lokasi main haul road. Selain itu, Perusahaan juga akan menyediakan armada alat berat termasuk peralatan pengeboran, serta fasilitas pemeliharaan dan perawatan alat. Perjanjian ini berlaku selama 3 tahun, dimana berakhir pada tanggal 15 Juli 2013. Berdasarkan addendum surat perjanjian No. add136TH- RBAVII2013 tanggal 17 Juli 2013, perjanjian tersebut telah diperpanjang sampai dengan Desember 2014. Based on Coal Mining Agreement No. SP136TH-RBAOB-CLY2010 date Mei 27, 2010, Under these agreement, RBA appointed by PT Tanito Harum to carry out such works, cleaning, excavation, loading coal into a dumb truck at a mine site in Pondok Labu or other location that agreed by the parties, the maintenance of haul roads in the minig of coal from the pit to the main haul road. In addition, the Company will also provide heavy equipments including drilling equipment and maintenance facilities. This agreement is valid for 3 years, which ended on July 15, 2013. Based on the amended letter agreement No. add136TH-RBAVII 2013 dated July 17, 2013, the agreement has been extended until December 2014.

f. Perjanjian dengan PT Berau Coal

f. Agreement with PT Berau Coal

RBA memiliki beberapa perjanjian sehubungan dengan jasa penambangan dan jasa penyewaan alat berat dengan PT Berau Coal Tbk, antara lain sebegai berikut: - Perjanjian Pekerjaan Pengangkutan Batubara di Area Lati Mine Operation LMO Pit East 2 No. 005BC-RBADIRAGR-MCMI2013 tanggal 1 Januari 2013. Perjanjian tersebut berlaku mulai dari tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2017. RBA has several agreements in connection with the mining services and heavy equipment rental services to PT Berau Coal Tbk, among others, as follows: - Agreement on Transportation of Coal in the Area Lati Mine Operation LMO Pit East 2 No. 005BC-RBADIRAGR-MCMI2013 dated January 1, 2013. The agreement shall be valid from January 1, 2013 to December 31, 2017. - Perjanjian tentang Pengupasan Lapisan Tanah Penutup di Area LMO dengan amandemen terakhir yaitu perjanjian No. 002AMD10040.M00.62018BCVI-10PP. Perjanjian ini berlaku sejak September 2012 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan Perusahaan adalah pekerjaan pengupasan tanah penutup yang meliputi pekerjaan seperti clear and grub, pemindahan dan penempatan kembali lapisan top soil dan sub-soil, konstruksi dan pemeliharaan jalan tambang, perataan tanah kembali, dan lain-lain. - Agreement on Stripping Overburden in the Area LMO with latest amendment No. 002AMD10040.M00.62018BCVI-10PP. This agreement is valid since September 2012 and ended on December 31, 2014. The scope of the work is stripping overburden such as clear and grub, removal and replacement of top soil and sub-soil, construction and road maintenance and others. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 87

37. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING lanjutan

37. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND

COMMITMENTS continued Entitas Anak lanjutan Subsidiaries continued RBA lanjutan RBA continued

f. Perjanjian dengan PT Berau Coal lanjutan

f. Agreement with PT Berau Coal continued

- Berdasarkan Surat No. 089BCBOD- DATXII2014 tanggal 2 Desember 2014 mengenai terms of agreement RBA PIT OSON dan PIT East 2, antara lain: 1. Kontrak PIT OSON berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. 2. Kontrak PIT East 2 berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. 3. Karena kondisi harga yang rendah, produksi ESDM dan kondisi Pit Timur 2, aktivitas pertambangan pada Pit Timur 2 untuk tahun 2015 akan dibataskan sebesar 3.500.000 BCM, dimana diperkirakan akan tercapai pada Mei 2015. 4. Untuk mengakomodir kelebihan kapasitas unit produksi RBA, PT BC akan mengijinkan RBA untuk memperpanjang wilayah kerja tambang untuk PIT OSON. - Based on letter No.089BCBOD- DATXII2014 dated December 2, 2014 on terms of agreement RBA PIT OS ON and PIT East 2, among others: 1. Contract PIT OS ON ended December 31, 2014. 2. Contract PIT East 2 ended December 31, 2017. 3. Due to condition of low price, production cap for ESDM and Pit East 2 condition, mining activity in Pit East 2 for year 2015 will be limited to 3,500,000 BCM, which is estimated to be achieved in May 2015. 4. To accommodate the excess capacity of RBA’s production units, PT BC will allow RBA to extend its mine working area to PIT OSON. - Perjanjian tentang Sewa Menyewa Alat Berat di Area LMO Pit East 2 No.006BC- RBADIRAGR-MCMI2013 tanggal 9 Januari 2013. Jangka waktu perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2013 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. - Agreement on Lease of Heavy Equipment in the Area LMO Pit East 2 No. 006BC- RBADIRAGR-MCMI2013 dated January 9, 2013. Term of this agreement becomes effective on January 1, 2013 up to December 31, 2017. g. Perjanjian dengan PT Gunung Bara Utama g. Agreement with PT Gunung Bara Utama Berdasarkan surat Perjanjian Ketentuan Jasa Penambangan No. 026AGRGBU1-RAX12 tanggal 8 Oktober 2012, Perusahaan mengadakan kerjasama penambangan batu bara. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan ditunjuk oleh PT Gunung Bara Utama untuk melaksanakan pekerjaan seperti menyediakan manajemen proyek yang dibutuhkan, perencanaan tambang, pengukuran, pengawasan, keamanan lokasi di area keria Kontraktor,material dan perlengkapan, pemeliharaan peralatan, tenaga kerja, transportasi, kesehatan, dan infrastruktur lokasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan. Selain itu, Peranjian ini akan dilaksanakan pada tanggal 1 April 2013 dan akan berIaku untuk periode Iima tahun atau apabila volume yang disetujui telah tercapai. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, kerjasama ini belum dilaksanakan oleh kedua belah pihak. Based on the Condition Mining Services Agreement No. 026AGRGBU1-RAX12 dated October 8, 2012, the Company held coal mining cooperation. Under these agreement, the Company appointed by PT Gunung Bara Utama to perform such works, all necessary and sufficient project management, mine planning, surveying, supervision, Site security within Contractors work area, materials, equipment, equipment maintenance, labour, transportation, medical services, consumables and Site infrastructure required to carry out the Works. This Agreement shall commence on April 1, 2013 and shall be valid for a period of 5 years or when the agreement volume is completed. Until financial position date , this cooperation has not been executed by both parties. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 88 38. KONDISI USAHA 38. BUSINESS CONDITION Kelompok Usaha mengalami rugi sebesar AS 2.675.985 dan AS 9.544.841 masing- masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. The Group suffered loss amounting to US 2,675,985 and US 9,544,841 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively. Perkembangan bisnis kontraktor jasa pertambangan batubara beberapa tahun mendatang akan sangat dipengaruhi oleh pemulihan kondisi industri batubara. Dengan harga batubara yang dalam waktu dekat diperkirakan belum akan kembali ke kisaran harga semula, maka kondisi bisnis ini diperkirakan masih akan seperti periode sebelumnya. Menghadapi hal ini, Kelompok Usaha berusaha untuk mengambil langkah- langkah berupa secara konsisten meningkatkan produktifitas dan optimalisasi aset, melakukan pengembangan sumber daya manusia, melanjutkan program efisiensi biaya yang di periode sebelum telah diterapkan, serta melakukan konsolidasi internal yang diperlukan. The development of coal mining contractor business services for the next few years will be very influenced by the recovery condition of coal industries. With prices of coal that in the near future not expected to return to the original price range, then the condition of this business is expected to be like the previous period. In response to these conditions, the Group seeking to take actions such as consistently increasing productivity and asset optimization, conduct human resource development, continuing cost efficiency programs that has been applied in previous period, as well as internal consolidated that required. Selama ini, Kelompok Usaha memposisikan diri sebagai kontraktor pertambangan menengah dengan menargetkan pelanggan dari perusahaan pertambangan dengan skala kecil sampai ke perusahaan pertambangan menengah. Strategi Kelompok Usaha dalam menghadapi persaingan antara lain sebagai berikut: For this time, the Group is positioning itself as the medium mining contractor by targeting customers from small to medium-scale mining companies. Group’s strategy to face the competition are as follows: 1. Fokus pada pelanggan yang ada saat ini dengan berusaha untuk meningkatkan volume produksi. 2. Tetap mempertahankan dan meningkatkan efisiensi dalam operasional yang selama ini telah dilakukan. 3. Lebih mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki Kelompok Usaha seperti sumber daya manusia dan peralatan untuk menunjang operasional. 4. Berusaha untuk mencari pelanggan baru yang potensial. 5. Lebih meningkatkan kerjasama dengan seluruh stakeholder guna lebih menunjang operasional Kelompok Usaha. 1. Focus on existing customers by trying to increase the production volume. 2. Maintain and improve the efficiency of the operation that has been done. 3. More optimizing Group’s resources such as human resources and equipments to support the operation. 4. Trying to find potential new customers. 5. Improve cooperation with all stakeholders to support the operational of the Group. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, manajemen berkeyakinan bahwa Kelompok Usaha mempunyai upaya yang cukup menjalankan kegiatan usahanya secara berkesinambungan. Merupakan hal yang tidak mungkin untuk menentukan akibat dari masa yang akan datang terhadap kegiatan usaha dan posisi keuangan Kelompok Usaha. Based on the above matters, management believes that the Group has considered sufficient ways and measures in order to continue to operate as a going concern. It is not possible to determine the future effects may have on the Group’s operations and its financial position.

39. OPERASI YANG DIHENTIKAN

39. DISCONTINUED OPERATIONS

Rincian dan analisis hasil operasi dihentikan adalah sebagai berikut: Details and analysis of the discontinued operation are as follows: