Risiko Kredit lanjutan MANAJEMEN

PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 81

37. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING lanjutan

37. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND

COMMITMENTS continued Entitas Anak lanjutan Subsidiaries continued DS lanjutan DS continued

a. Undang-undang Pertambangan No. 42009 lanjutan

a. Mining Law No. 42009 continued

Kelompok Usaha memonitor secara seksama perkembangan atas peraturan pelaksana dari Undang-Undang Pertambangan tersebut dan akan mempertimbangkan dampaknya terhadap operasi Grup, jika ada, pada saat peraturan peraturan pelaksana ini diterbitkan. The Group is closely monitoring the progress of the implementing regulations for the Mining Law and will consider the impact on its operations, if any, as these regulations are issued. b. Peraturan kehutanan b. Foresty regulation Pada tanggal 10 Maret 2006, Menteri Kehutanan mengeluarkan Peraturan Menteri No. P.14Menhut-II2006 ”Peraturan Kehutanan 2006” mengenai Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang menjelaskan mengenai izin untuk menggunakan hutan bukan untuk kegiatan hutan. On March 10, 2006, the Ministry of Forestry issued Ministerial Regulation No. P.14Menhut- II2006 the “2006 Forestry Regulation” regarding Guidelines for BorrowingUse of Forest Areas describing the permit to use forests for non-forestry activities. Menurut Peraturan Kehutanan 2006, perusahaan dapat diberikan izin perhutanan untuk menggunakan area hutan bukan untuk kegiatan perhutanan misalnya untuk kegiatan komersial, dibatasi dengan sejumlah syarat, untuk periode selama 5 tahun dapat diperpanjang. Pursuant to the 2006 Forestry Regulation, a company may be given a forestry permit to use a forest area for non-forestry activities e.g., commercial activities, subject to a number of preconditions, for a period of 5 years extendable. Salah satu syarat signifikan berdasarkan Peraturan Kehutanan 2006 adalah untuk menyediakan lahan bukan hutan seluas dua kali dari luas hutan yang digunakan lahan kompensasi. Lahan kompensasi kemudian harus dihutankan kembalireboisasi. One of the most significant preconditions under the 2006 Forestry Regulation is to provide nonforest land with an area twice that of the forest area to be used “compensation land”. The compensation land must then be reforested. Atau sebagai alternatif, apabila dalam 2 tahun, perusahaan pemohon IPPKH tidak dapat menyediakan lahan kompensasi yang diminta, perusahaan harus membayarkan Pendapatan Negara Bukan Pajak ”PNBP” secara tahunan kepada Menteri Kehutanan sebesar 1 dari jumlah nilai produksi. Peraturan Kehutanan 2006 tidak menyebutkan bagaimana menentukan jumlah nilai produksi. Or, alternatively, if within 2 years the company as applicant of IPPKH cannot provide the required compensation land, the company must pay on an annual basis Non-tax State Revenue “PNBP” to the Minister of Forestry in the amount of 1 of “total production value”. The 2006 Forestry Regulation, however, is silent on how to determine the “total production value”. Pada tanggal 10 Juli 2008, Peraturan Kehutanan 2006 telah diperbaharui melalui Peraturan Menteri Kehutanan No. P.43Menhut-II2008 ”Peraturan Kehutanan 2008” antara lain mengenai penambahan bentuk kompensasi lahan untuk IPPKH, perubahan besaran PNBP dan jangka waktu IPPKH yang berubah menjadi 20 tahun dan dapat diperpanjang. On July 10, 2008, the 2006 Forestry Regulation was amended by Ministerial Regulation No. P.43Menhut-II2008 “the 2008 Forestry Regulation” in relation to, among others, additional alternatives for land compensation for IPPKH, the changes in the basis of PNBP and changes in the IPPKH period to become 20 years, which is extendable. Pada tanggal 30 Maret 2011, Peraturan Kehutanan 2008 telah diperbaharui melalui Peraturan Menteri Kehutanan No. P.18Menhut- II2011 ”Peraturan Kehutanan 2011” antara lain mengenai perubahan kondisi dan ketentuan IPPKH. On March 30, 2011, the 2008 Forestry Regulation was amended by Ministerial Regulation No. P.18Menhut-II2011 “the 2011 Forestry Regulation” in relation to, among others, changes in the IPPKH terms and conditions.