PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
56
20. PERPAJAKAN lanjutan
20. TAXATION continued
d. Pajak Penghasilan Badan lanjutan d.
Corporate Income Tax continued 2014
2013
Beda permanen: Permanent differences:
Penghasilan yang telah dikenakan pajak yang
Income already bersifat final
305 86.493
subjected to final tax Rugi fiskal
144.039 4.279
Fiscal loss Akumulasi rugi fiskal
tahun sebelumnya 215.400
211.121 Prior year accumulated fiscal losses
Akumulasi rugi fiskal 359.439
215.400 Accumulated fiscal losses
Rekonsiliasi antara manfaat beban pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian dengan jumlah yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak
yang berlaku terhadap laba rugi sebelum pajak penghasilan
menurut laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian adalah sebagai
berikut: Reconciliation between income tax benefit
expense included in the
consolidated statement of comprehensive income and the
amount computed by applying the applicable tax rates to gain loss before income tax per
consolidated statement of comprehensive income is as follows:
2014 2013
Laba rugi sebelum pajak Income loss before income tax
penghasilan menurut per the consolidated
laporan laba rugi komprehensif statements of comprehensive
konsolidasian 1.798.503
89.397 income
Laba sebelum pajak penghasilan Income before income tax of
dari Entitas Anak dan eliminasi subsidiaries and elimination in
konsolidasi 13.605.058
8.045 consolidation
Laba rugi sebelum pajak Income loss before income tax
penghasilan Perusahaan 15.403.561
97.442 of the Company
Manfaat beban pajak pada tarif pajak Income tax expense benefit
yang berlaku 3.850.890
24.361 at applicable tax rate
Pengaruh pajak atas beda tetap: Tax effect of permanent differences:
Beban yang berhubungan dengan penghasilan yang
telah dikenakan pajak Expense related to income
bersifat final: already subjected to final tax:
Beban usaha dan beban Operating expenses and
lainnya 10.402
20.807 other charges
Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk
tujuan fiskal 3.804.555
513 Non-deductible expenses
Penghasilan yang telah dikenakan pajak yang
Income already bersifat final
76 21.623
subjected to final tax Selisih kurs penjabaran laporan
Exchange difference on financial keuangan
72.018 22.989
statements translation Pajak tangguhan yang tidak
diakui 36.009
1.069 Unrecognized deferred tax
Beban pajak penghasilan - Income tax expense -
Perusahaan -
- the Company
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2014 Dan 2013 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan
lain
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2014 And 2013
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
57
20. PERPAJAKAN lanjutan
20. TAXATION continued
d. Pajak Penghasilan Badan lanjutan d.
Corporate Income Tax continued 2014
2013
Pajak final – Perusahaan 723
738 Final tax - the Company
Manfaat beban pajak penghasilan -
Income tax benefit expense - Entitas Anak
701.385 8.837
Subsidiaries
Manfaat Beban Pajak Consolidated Income
Penghasilan Konsolidasian 700.662
9.575 Tax Benefit Expense
Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang “Pajak Penghasilan”
diubah untuk keempat kalinya dengan penerbitan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan
tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya
menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal, untuk tahun 2010 dan seterusnya yaitu
25. Berdasarkan Undang-undang No. 36 Tahun 2008, wajib pajak badan dalam negeri dengan
peredaran bruto tahunan tidak melebihi Rp 50 milyar penjualan maksimum atau kurang
berhak mendapat pengurangan tarif sebesar 50 dari tarif pajak standar yang dikenakan terhadap
bagian penghasilan kena pajak sampai dengan penghasilan kena pajak maksimal sebesar
Rp 4,8 milyar. On September 2008, Law No. 7 Year 1983
regarding “Income Tax” was revised for the fourth time with the issuance of Law
No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes
in corporate tax rates from progressive tax rates to a single rate which, for
fiscal year 2010 and onwards, is 25. Under Law No. 36 Year 2008, a domestic corporate
taxpayer with an annual turnover of not more than Rp 50 billion maximum turnover is
entitled to a 50 tax reduction on a portion of its taxable income up to a maximum taxable
income of Rp 4.8 billion.
Jika penghasilan kena pajak melebihi Rp 4,8 milyar namun peredaran bruto tahunan
tidak melebihi Rp 50 milyar, maka bagian dari penghasilan kena pajak wajib pajak yang
dikenakan pengurangan tarif pajak dihitung dengan mengkalikan antara penghasilan kena
pajak dengan hasil pembagian antara penghasilan kena pajak maksimal sebesar Rp 4,8 milyar
dengan jumlah peredaran bruto tahunan. If the taxable income exceeds Rp 4.8 billion
but the annual turnover is not more than Rp 50 billion, the portion of the taxpayer’s
taxable income that is subject to the reduced tax rate is computed by multiplying the taxable
income by the percentage of the maximum taxable income of Rp 4.8 billion to the actual
annual turnover sales.
Pada bulan Juni 2013, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan No. 462013
tentang “Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak
yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu”, yang berlaku secara efektif pada tanggal 1 Juli 2013.
Peraturan No. 46 menetapkan bahwa pajak final sebesar 1 dikenakan atas pendapatan kotor
yang diperoleh atau diterima oleh wajib pajak yang tidak melebihi Rp 4,8 miliar.
In June 2013, the Indonesian Government released Regulation No. 462013 Income Tax
on Gross Revenue Earned or Received by Individual and Corporate Taxpayers“ which is
effective July 1, 2013. The Regulation No. 46 stipulated that a 1 final tax is to be imposed
on gross revenue earned or received by taxpayer that does not exceed Rp 4.8 billion.
Penghasilan Perusahaan dikenakan pajak final sebesar 1 dikarenakan telah memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan baru tersebut.
The Company’s gross revenue is subject to 1 final tax since the Company qualified with
the requirements of this new regulation.
Peredaran bruto tersebut dikenakan tarif pajak sebesar 1 yang diakui sebagai penghasilan
yang bersifat final. The gross turnover subject to a tax rate of 1,
which is recognized as the final income.