Berdasarkan hasil perhitungan lihat lampiran 14, diperoleh rata-rata sebesar 54,50 sehingga dari tabel distribusi frekuensi di atas dapat dilihat
bahwa siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata adalah sebanyak 15 orang atau sebesar 62,5, sedangkan siswa yang memperoleh nilai di atas rata-
rata adalah sebanyak 9 orang atau sebesar 37,5. Karena nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah sebesar 60, yaitu berada pada interval 58-66, maka
12,5 lebih siswa memperoleh nilai di atas KKM. Untuk mengetahui pencapaian pemahaman konsep matematika siswa
kelas kontrol pada tiap kategori pemahaman menurut Bloom, yaitu translation, interpretation, dan extrapolation, berikut ini disajikan rekapitulasi nilai rata-rata
tiap kategori pemahaman konsep pada kelas kontrol:
Tabel 4.4 Skor Pemahaman Konsep Kelas Kontrol untuk Tiap Dimensi
Dimensi Pemahaman
Skor Skor
Maksimum Persentase
Tiap Dimensi
Translation 119
192 61,98
Interpretation 48
96 50
Extrapolation 294
576 51,04
Total 461
864 53,36
Berdasarkan tabel 4.4, skor pemahaman konsep matematika siswa kelas kontrol lebih didominasi pada dimensi pemahaman translation. Hal ini terlihat
dari persentase tiap dimensi dimana dimensi translation memperoleh persentase yang paling besar yaitu 61,98 sedangkan dimensi interpretation dan dimensi
extrapolation memperoleh persentase berturut-turut sebesar 50, dan 51,04.
3. Perbandingan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data statistik hasil tes pemahaman konsep matematika pada materi Bangun Datar Segi Empat dengan Pembelajaran Terpadu Model Connected
dan Pembelajaran Konvensional terdapat perbedaan. Untuk lebih jelasnya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.5 Statistik Hasil Penelitian
Statistika Kelas
Eksperimen Kontrol
Jumlah Siswa �
29 24
Maksimum �
���
86 83
Minimum �
���
31 31
Mean �
61,02 54,50
Median ��
63 54,50
Modus �
65,95 54,80
Varians �
2
189,90 159,65
Simpangan Baku �
13,78 12,64
Koefisien Kemiringan
K
S -0,36
-0,02 Kurtosis
4
2,049
2,516
Berdasarkan perbandingan data statistik hasil post test diatas, nilai post test kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai post test kelas kontrol.
Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata
X
kelas eksperimen sebesar 61,02, sedangkan kelas kontrol 54,50 dengan selisih 6,52 61,02 - 54,50 begitu
pula dengan nilai median, modus, varians dan simpangan baku kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Tingkat kemiringan sk kelas
eksperimen dan kontrol berturut-turut -0,36 dan -0,02, karena nilai sk 0,
maka kedua kelas memiliki bentuk kurva landai ke kiri, yang artinya kecenderungan data mengumpul di atas rata-rata. Ketajamankurtosis kelas
eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut 2,049 dan 2,516, karena kedua nilai kurtosisnya kurang dari 3, maka kedua kurva berbentuk platikurtik kurva
agak datar yang artinya nilai-nilai data tersebar secara merata sampai jauh dari rata-ratanya.
Secara visual penyebaran nilai posttes kemampuan pemahaman konsep matematika siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat
pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.1 Kurva Distribusi Nilai Hasil Posttes Kemampuan Pemahaman
Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa kelas eksperimen memiliki modus lebih besar dari 60 yang merupakan nilai KKM, sedangkan kelas
kontrol memiliki modus kurang dari nilai 60, hal ini menunjukkan bahwa perolehan nilai kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol.
2 4
6 8
10 12
20 40
60 80
100
Fr e
ku e
n si
Titik Tengah
Eksperimen Kontrol