Urgensi Pembelajaran Terpadu Pembelajaran Terpadu Model Connected

a. Dengan adanya keterpaduan antara berbagai konsep, maka pembelajaran terpadu diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih bermakna b. Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah dan memanfaatkan informasi c. Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan d. Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain e. Dengan menggunakan tema yang dekat dengan kehidupan siswa, pembelajaran terpadu diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar f. Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

4. Karakteristik Pembelajaran Terpadu

Adapun karakteristik dari pembelajaran terpadu adalah sebagai berikut: 17 a. Holistik Gejala atau peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran diamati dan dikaji dari beberapa bidang studi sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak. Fokus pembelajaran diarahkan kepada tema- tema yang paling dekat yang berkaitan dengan kehidupan siswa. Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena pembelajaran dari berbagai sisi. Hal ini akan membuat siswa menjadi lebih arif dan bijak di dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada di depan mereka. b. Bermakna Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pembelajaran terpadu mengkaji suatu topik dari berbagai aspek, dalam prosesnya konsep-konsep yang saling berkaitan dipadukan sehingga memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar konsep yang saling berhubungan yang disebut dengan skemata. Hal ini akan berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari dan pemahaman yang semakin utuh, selain itu juga akan mengakibatkan pada 17 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu …, h.61-63 pembelajaran yang fungsional, siswa mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalah-masalah yang nyata yang muncul di dalam kehidupannya. Hasil yang nyata yang didapat dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lain yang dipelajari mengakibatkan kegiatan belajar menjadi lebih bermakna. c. Otentik Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memahami secara langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajari. Hal ini disebabkan di dalam belajar mereka melakukan kegiatan secara langsung, mereka memahami dari hasil belajar mereka sendiri, hasil interaksinya terhadap fakta dan peristiwa bukan sekedar hasil pemberitahuan guru. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh siswa sifatnya menjadi lebih otentik. Misalnya dalam pembelajaran IPA hukum pemantulan cahaya diperoleh siswa melalui kegiatan eksperimen. Guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan katalisator yang memberikan kemudahan dalam belajar dan memberi bimbingan arah mana yang harus dilalui siswa dan memberikan fasilitas seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan siswa bertindak sebagai aktor pencari informasi dan pengetahuan. Dengan adanya pengalaman langsung ini siswa dihadapkan pada suatu yang nyatakonkret sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak. d. Aktif Pembelajaran terpadu menekankan kepada keaktifan siswa dalam pembelajaran baik secara fisik, mental, intelektual maupun emosional guna tercapainya hasil belajar yang lebih optimal. Siswa diberi kesempatan yang luas untuk aktif dalam melakukan aktivitas pengumpulan sumber belajar atau informasi yang diperlukan guna menunjang dan mendukung topik pembelajaran. Dengan demikian aktivitas belajar dapat sepenuhnya mengarah kepada proses pembelajaran yang berbasis si-pembelajar sendiri student centered bukan lagi berbasis pada guru teacher centered. Pembelajaran terpadu juga harus mempertimbangkan hasrat, minat dan kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk belajar secara terus menerus. Pembelajaran terpadu bukan semata-mata merancang aktivitas-aktivitas dari masing-masing mata pelajaran yang saling berkaitan akan tetapi pembelajaran terpadu juga harus bisa mewadahi pertimbangan-pertimbangan di atas. Pembelajaran terpadu bisa dikembangkan dari suatu tema yang disepakati bersama dengan melirik aspek- aspek kurikulum yang bisa dipelajari secara bersama melalui pengembangan tema tersebut.

5. Pembelajaran Terpadu Model Connected

Istilah model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan sebuah kegiatan. 18 Joyce mengemukakan bahwa: Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat- perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, computer, kurikulum, dan lain-lain. 19 Arends mengemukakan bahwa “Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan- tujuan pengajaran, sintaksnya, lingkungannya, dan system pengelolaannya ”. 20 Dari definsi-definisi yang dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan suatu perencanaan yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pembelajaran, dan memberi petunjuk kepada pendidik di kelas dalam pengaturan pengajaran ataupun pengaturan lainnya. Pembelajaran terpadu model connected adalah salah satu model pembelajaran terpadu yang dikembangkan di Indonesia, dimana model ini mengintegrasikan antara materikonsep yang satu dengan materikonsep yang lain tetapi dalam satu mata pelajaran. Hadisubroto mengemukakan bahwa: 18 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran,… h.175 19 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Kencana, 2010, Cet. II. h.22 20 Trianto, Mendesain Model ..., Jakarta: Kencana, 2010, Cet. II. h.22