Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Pembelajaran terpadu model terkait connected adalah pembelajaran dengan cara menghubungkan satu topik ke topik yang lain, satu konsep ke konsep yang lain, satu keterampilan ke keterampilan yang lain tetapi masih dalam satu mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahamai konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan konsep dalam intra mata pelajaran. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Terpadu Model Terkait Connected Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VII di SMP Muhamadiyah 22 Setiabudi Pamulang ”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian-uraian yang tertuang dalam latar belakang masalah, maka identifikasi masalahnya adalah: 1. Hasil belajar matematika yang masih rendah. 2. Matematika adalah pelajaran yang dirasakan sulit dan tidak menyenangkan oleh siswa. 3. Proses pembelajaran masih cenderung menggunakan metode konvensional. 4. Pemahaman konsep matematika siswa rendah. 5. Siswa lebih banyak menghafal rumus daripada memahami konsep matematika.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian-uraian yang diterangkan dalam latar belakang dan identifikasi masalah serta agar penelitian ini terarah maka penelitian ini hanya dibatasi pada: 1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII SMP Muhamadiyah 22 Setiabudi Pamulang tahun ajaran 20102011 dengan pokok bahasan Bangun Datar meliputi Persegi Panjang, Persegi, Jajargenjang, Belah Ketupat, Layang- Layang dan Trapesium. 2. Pembelajaran Terpadu Model Connected disini adalah salah satu model pembelajaran terpadu yang mengaitkan antara suatu konsep dengan konsep yang lain satu topik ke topik yang lain, satu keterampilan ke keterampilan yang lain tetapi masih dalam satu mata pelajaran. 3. Pemahaman konsep matematika siswa diukur dari hasil posttest pada pokok bahasan Bangun Datar, berdasarkan kategori pemahaman yang hendak dicapai yaitu kategori pemahaman menurut Bloom yang meliputi translation, interpretation dan extrapolation.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pemahaman konsep matematika siswa yang diterapkan Pembelajaran Terpadu Model Connected? 2. Bagaimana pemahaman konsep matematika siswa yang diterapkan Pembelajaran Konvensional? 3. Apakah terdapat pengaruh Pembelajaran Terpadu Model Connected terhadap pemahaman konsep matematika siswa?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pemahaman konsep matematika siswa yang diterapkan Pembelajaran Terpadu Model Connected 2. Mengetahui pemahaman konsep matematika siswa yang diterapkan Pembelajaran Konvensional 3. Mengetahui pengaruh pembelajaran matematika dengan Pembelajaran Terpadu Model Connected terhadap pemahaman konsep matematika siswa

F. Manfaat Penelitian

Dengan mengadakan penelitian tentang pengaruh pembelajaran terpadu model connected terhadap pemahaman konsep matematika siswa diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Bagi guru, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif dalam memilih pendekatan pembelajaran dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep matematika 2. Bagi siswa, diterapkannya pembelajaran dengan pembelajaran terpadu model connected diharapkan dapat memberi pengalaman baru dalam belajar dan siswa akan lebih termotivasi serta dapat memahami konsep-konsep matematika dengan baik. 3. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan sebagai masukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

BAB II DESKRIPSI TEORETIS

A. Pembelajaran Matematika

1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Belajar adalah kata yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Belajar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal. Ada banyak pengertian belajar yang diberikan oleh para ahli psikologi dan pendidikan, masing-masing dari mereka memberikan rumusan yang berbeda sesuai dengan bidang keahliannya. Belajar menurut James O. Wittaker menyatakan bahwa “Belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman”. 1 Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari itu, yaitu mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Menurut Morgan “Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”. 2 Belajar tidak hanya terjadi pada perilaku yang saat ini nampak tetapi perilaku yang mungkin terjadi dimasa mendatang. Perubahan yang terjadi karena pengalaman akan membedakan dengan perubahan lain yang disebabkan oleh perubahan fisik, baik karena pengaruh obat-obatan atau penyakit tertentu. Sela in itu menurut Drs. Slameto “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. 3 Tujuan belajar dari pengertian ini prinsipnya sama yaitu memperoleh suatu perubahan dalam tingkah laku, akan tetapi cara atau usaha pencapaiannya berbeda. Pengertian ini menitikberatkan pada interaksi antara 1 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, Cet.II, h.12 2 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Problematika Belajar Dan Mengajar, Bandung: Alfabeta, 2010, Cet.VIII, h.13 3 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar …,h.13 7