Informan Penelitian Kriteria Informan Utama

dilakukan dengan teknik sequential yaitu jumlah informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya sampai peneliti menilai data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah mencapai titik jenuh atau tidak ada hal baru lagi yang dapat dikembangkan Neuman, 2003. Mengacu pada prinsip tersebut, maka informan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga, yaitu : 1. Informan utama yaitu perawat yang mencerminkan perilaku aman dalam bekerja dan yang berperilaku tidak aman. 2. Informan kunci yaitu Kepala Ruangan yang bertanggung jawab di ruangan perawat bekerja yang mengetahui mengenai perilaku informan utama dan Kepala Perawat. 3. Informan pendukung yaitu Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan.

4.4 Kriteria Informan Utama

Untuk menetapkan informan utama, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu sebelum melakukan wawancara mendalam. Observasi dilakukan kepada perawat dengan mengamati secara langsung perilakunya saat bekerja tanpa diketahui oleh perawat dengan menggunakan lembar observasi. Pengamatan dilakukan selama sebulan yang tidak menentu waktunya tergantung dengan shift perawat. Dalam melakukan observasi terhadap informan peneliti menggunakan kriteria atau indikator sebagai berikut : Tabel 4.1 Kriteria Informan Utama No Indikator Perilaku Aman Bekerja 1 Bekerja menggunakan APD berupa : 1 Masker untuk setiap tindakan. 2 Sarung tangan untuk tindakan tertentu seperti menyuntik, memasang infus, mengganti balutan luka, memandikan pasien, dsb. 2 Bekerja sesuai peraturan dan SOP di rumah sakit. 3 Mengambil posisi kerja yang aman seperti cara mengangkat yang benar, tidak membungkuk saat bekerja, dsb. 4 Bekerja dengan kecepatan yang sesuai tidak terburu-buru dan sembrono. 5 Disiplin dan hati-hati dalam bekerja. Sumber : Heinrich, 1980

4.5 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen utama, namun untuk memperoleh data yang dibutuhkan dibantu dengan instrumen lain berupa pedoman wawancara mendalam mengenai prilaku aman dan faktor yang mempengaruhinya. Adapun jenis wawancara yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini dengan cara mewawancarai responden secara perorangan. Hal ini menurut peneliti sangat efektif untuk mendapatkan data yang lebih valid dan akurat. Disamping itu untuk mendapatkan kejelasan dan kekuatan digunakan instrument pendukung berupa lembar observasi, alat pencatat, kamera, dan perekam suara.

4.6 Sumber dan Pengumpulan Data

Sumber data dari penelitian ini, yaitu :

1. Data primer

Data yang langsung dikumpulkan oleh peniliti dari informan. Data primer yang dibutuhkan adalah mengenai perilaku aman dan faktor yang mempengaruhinya melalui wawancara mendalam indepth interview dengan menggunakan pedoman wawancara dan observasi dengan menggunakan lembar observasi kepada seluruh informan penelitian. 2. Data sekunder Data sekunder dalam penelitian ini yaitu profil rumah sakit, data kenegakerjaan dll. Selain itu data juga diperoleh dari studi literature.

4.7 Keabsahan Data

Untuk mendapatkan data yang benar-benar valid dan memiliki akurasi data yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, maka pengecekan keabsahan data yang nanti diperoleh adalah salah satu tahapan yang peneliti lakukan. Pengecekan tersebut dilakukan dengan cara triangulasi, yaitu Sugiono, 2009 : 1 Triangulasi Sumber, yaitu melakukan wawancara mendalam dengam informan yang berbeda yaitu perawat, kepala ruangan, kepala perawat dan Kabid Pelayanan Medis dan Keperawatan RS Islam Asshobirin.