Motivasi Faktor Predisposisi Pengetahuan, Sikap, Motivasi, dan Masa Kerja
kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah kepada tercapainya tujuan tertentu. Menurut
Astuti 2001, salah satu hal yang terpenting yang perlu dipertimbangkan pada diri individu untuk berperilaku adalah
motivasi. Motivasi yang ada pada diri seseorang akan mempengaruhi apakah dia akan mengerjakan setiap tugasnya dengan baik atau
sebaliknya, apakah dia akan berperilaku aman atau tidak Halimah,2010.
Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu gambaran mengenai alasan atau dorongan yang membuat perawat berperilaku
aman saat bekerja. Yang dimaksud perilaku aman dalam hal ini seperti bekerja secara hati-hati, menggunakan APD, mengikuti aturan
atau SOP dan tidak bercanda serta bermalas-malasan saat bekerja. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa perawat
memiliki motivasi yang cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari pernyataan mereka mengenai alasan berperilaku aman dalam bekerja
yaitu untuk keselamatan diri sendiri, menghindari kecelakaan kerja dan menghindari resiko tertular penyakit infeksi. Dari pernyataan
tersebut memungkinkan perawat untuk berperilaku aman dalam bekerja.
Hal ini sama dengan penelitian Sialagan 2008 didapatkan hubungan yang bermakna antara motivasi terhadap perilaku K3.
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Karyani 2005 juga didapatkan hubungan yang bermakna antara motivasi dengan perilaku
K3 dalam bekerja. Dimana, motivasi pekerja yang tinggi mempunyai peluang 3 kali untuk berperilaku aman pekerja dibanding pekerja
yang mempunyai motivasi yang rendah. Umar 2000 memaparkan bahwa motivasi kerja yang dimiliki
oleh setiap individu juga sangat mempengaruhi kualitas kerja. Walaupun fasilitas memadai, organisasi, dan manajemen baik,
prosedur kerja baik, tanpa motivasi kerja yang tinggi maka sulit memberikan hasil pekerjaan yang baik. Motivasi untuk melakukan
pekerjaan sesuai dengan prosedur diperlukan agar sesuai dengan tujuan perusahaan dan dapat menjamin keselamatan bagi pekerja itu
sendiri Heliyanti, 2009. Jadi jika seorang perawat memiliki motivasi yang baik untuk keselamatannya maka sudah pasti ia akan selalu
berperilaku aman dan kualitas kerjanya juga akan baik, hal ini tentu akan meningkatkan produktifitas kerjanya terhadap rumah sakit.
Namun untuk memperkuat motivasi tersebut diperlukan suatu dorongan seperti diberikan reward sebagai bentuk penghargaan dan
pengembalian positif dari perilaku aman yang telah mereka terapkan dan sebagai bentuk dukungan dari perusahaan. Sebagaimana yang
telah dipaparkan oleh Geller 2001, Penghargaan merupakan konsekuensi positif yang diberikan kepada individu atau kelompok
dengan tujuan untuk mengembangkan, mendukung, dan memelihara perilaku yang diharapkan. Jika digunakan sebagai mestinya,
penghargaan dapat memberikan yang terbaik kepada setiap orang karena penghargaan membentuk perasaan percaya diri, pengendalian
diri, optimisme, dan rasa memiliki Halimah, 2010. Selain itu juga, menurut Mangkunegara 2005, imbalan yang
diberikan kepada pekerja sangat berpengaruh terhadap motivasi. Oleh karena itu pimpinan perlu membuat perencanaan pemberian imbalan
dalam bentuk uang yang memadai agar pekerja terpacu motivasinya dan melakukan tindakan aman Halimah, 2010. Dalam hal ini, jika
pemberian imbalan dikaitkan dengan perilaku perawat untuk melakukan tindakan aman maka akan sangat berpengaruh terhadap
peningkatan motivasi perawat dalam berperilaku aman.