Potensi Bahaya dan Resiko pada Perawat di Rumah Sakit

Tabel 2.2 Bahaya-bahaya potensial di Rumah Sakit Bahaya Fisik Diantaranya : radiasi pengion, radiasi non-pengion, suhu panas, suhu dingin, bising, getaran, pencahayaan Bahaya Kimia Diantaranya Ethylene Oxide, Formaldehyde, Glutaraldehyde, Ether, Halothane, Etrane,Mercury, Chlorine Bahaya Biologi Diantaranya Virus misal : Hepatitis B, Hepatitis C, Influenza, HIV, Bakteri misal : S. Saphrophyticus, Bacillus sp., Porionibacterium sp., H.Influenzae, S.Pneumoniae, N.Meningitidis, B.Streptococcus, Pseudomonas Jamur misal : Candida dan Parasit misal : S. Scabiei Bahaya Ergonomi Cara kerja yang salah, diantaranya posisi kerja membungkuk, mengangkat,dll Bahaya Psikososial Diantaranya kerja shift, stress beban kerja, hubungan kerja, post traumatic Bahaya Mekanik Diantaranya terjepit, terpotong, terpukul, tergulung, tersayat, tertusuk benda tajam Bahaya Listrik Diantaranya sengatan listrik, hubungan arus pendek, kebakaran, petir, listrik statis Kecelakaan Diantaranya kecelakaan benda tajam Limbah RS Diantaranya limbah medis jarum suntik,vial obat, nanah, darah limbah non medis, limbah cairan tubuh manusia misal : droplet, liur, sputum. Sumber : KEPMENKES RI Nomor : 1087MENKESSKVIII2010 tentang Standar Kesehatan dan keselamatan kerja Di rumah sakit

2.4 Kerangka Teori

Dalam penelitian ini, teori yang digunakan mengacu pada teori Green 1980, dimana dalam teori tersebut terdapat 3 faktor yang mempengaruhi perilaku manusia yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat. Menurut Green faktor predisposisi terdiri dari pengetahuan, sikap, motivasi, persepsi, nilai-nilai, keyakinan dan variabel demografi usia, pendidikan, masa kerja. Sedangkan faktor pemungkin yang mencakup tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana keselamatan kerja, misalnya ketersedian APD alat pelindung diri dan adanya Program K3RS. Dan faktor penguat yang meliputi undang-undang, peraturan-peraturan, pengawasan, SOP standar operasional prosedur dan sebagainya.Hal tersebut digambarkan sebagai berikut : Bagan 2.1 Kerangka Teori