Kel. Pematang Pasir
Segmen 1
S.
A s
a h
a n
Tam pak M elintang
S K A L A 1 : 1 0 . 0 0 0
1 2
3 5
c m 1 0 0
2 0 0 3 0 0
5 0 0 m
Kondisi Eksisting Segmen 1 meter No.
Jenis Karakteristik Trase 1
Trase 2 Trase 3 Trase 4 Trase 5
1. Lebar Jalan 6
6 6
6 6
2. Lebar Bahu Jalan Barem 2
1,5 1,5
2 2
3. Pedesterian Trotoar 1,2
1 1
2 1,25 4.
Drainase 0 0
0 0 5. Sempadan Bangunan
1 1,5
1 2
2 6. Lokasi Parkir
1.5 1
1 1,5
1,5 Gambar 6.1 Evaluasi Karakteristik Jalan Pada Segmen 1
Sumber : Hasil Analisis dan Pengolahan di Lapangan.
b. Segmen 2
Pada segmen dua evaluasi karakteristik jalan sangat ditentukan oleh kegiatan atau intensitas masyarakat pengguna jalan yang dilihat berdasarkan
Muhammad Ikhwan Lubis : Evaluasi Tingkat Pelayanan Jalan Sebagai Penunjang Perencanaan dan Pengembangan Pemanfaatan Lahan Studi Kasus : Jalan Kolonel Yos Sudarso Kelurahan Pematang Pasir Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai.
USU e-Repository © 2008.
intensitas waktu kegiatan. Hal ini disebabkan oleh kondisi jalan pada waktu tertentu yang mengalami kemacetan diakibatkan oleh badan jalan yang menyempit dengan
tingginya intensitas kegiatan perdagangan dengan memanfaatkan badan dan bahu jalan sebagai lokasi perdagangan sehingga kecepatan kenderaan rendah dan besarnya
gangguan samping. Rendahnya kecepatan kenderaan sehingga berpengaruh besar kepada
penghematan bahan bakar. Dengan demikian dapat diketahui untuk mencapai suatu kawasan yang rendah tingkat pelayanan jalannya dan kecepatan kenderaan yang
rendah juga dalam arti tingginya kemacetan membutuhkan pemakaian bahan bakar yang besar dan mungkin tingkat keausan peralatan kenderaan akan semakin cepat
habis. Bentuk bangunan pada segmen ini berupa pergudangan dan bangunan
campuran antara permukiman dan pertokooan yang mempengaruhi tingkat pelayanan jalan, diperlihatkan dengan bentuk yang ada pada bangunan tersebut, bahwa
bangunan pergudangan terdapat pada sisi kanan sedangkan bangunan campuran permukiman pada sisi kiri memanfaatkan bahu jalan dan sempadan bangunan sebagai
tempat parkir yang mempengaruhi kegiatan pergudangan sebagai tempat bongkar muat barang. Dari kondisi ini tingkat pelayanan jalan menunjukan pengaruh waktu
yang sangat besar, dalam arti kenderaan berhenti maupun parkir apabila kegiatan pergudangan berlangsung. Bila pada waktu sore dan hari libur tingkat pelayanan jalan
tidak menunjukkan kesemerawutan atau kemacetan.
Muhammad Ikhwan Lubis : Evaluasi Tingkat Pelayanan Jalan Sebagai Penunjang Perencanaan dan Pengembangan Pemanfaatan Lahan Studi Kasus : Jalan Kolonel Yos Sudarso Kelurahan Pematang Pasir Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai.
USU e-Repository © 2008.
S. a
n
A s
h a
Kel. Pematang Pasir
Segmen 2
Tam pak M elintang
S K A L A 1 : 1 0 . 0 0 0
1 2
3 5
c m 1 0 0
2 0 0 3 0 0
5 0 0 m
Kondisi Eksisting Segmen 2 meter No.
Jenis Karakteristik Trase 1
Trase 2 Trase 3 Trase 4 Trase 5
1. Lebar Jalan 6
6 6
6 6
2. Lebar Bahu Jalan Barem 1
1 1
1 1
3. Pedesterian Trotoar 1
1 1
1 1,25 4.
Drainase 0 0
0 0 5. Sempadan Bangunan
1 1
1 1
1 6. Lokasi Parkir
1.5 1
1 1,5
1,5 Gambar 6.2 Evaluasi Karakteristik Jalan Pada Segmen 2
Sumber : Hasil Analisis dan Pengolahan di Lapangan.
Berdasarkan keterangan gambar di atas, bahwa karakteristik pada segmen ini lebih berpengaruh terhadap lebar jalan maupun lebar bahu jalan. Dimana dari data
masing-masing karakteristik jalan pada segmen ini memperlihatkan kondisi jalan
Muhammad Ikhwan Lubis : Evaluasi Tingkat Pelayanan Jalan Sebagai Penunjang Perencanaan dan Pengembangan Pemanfaatan Lahan Studi Kasus : Jalan Kolonel Yos Sudarso Kelurahan Pematang Pasir Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai.
USU e-Repository © 2008.
yang tidak ideal sebagai jalan arteri pada waktu tertentu pagi dan siang. Dengan arti lain pengguna jalan kurang nyaman untuk melakukan manuver yang disebabkan oleh
intensitas kegiatan perdagangan memanfaatkan bahu jalan selebar 1 meter untuk tempat berjualan. Selain itu sempadan bangunan juga mempunyai kesamaan dimana
bangunan dari sisi kiri dan kanan memanfaatkan bahu jalan sebagai bangunan, sehingga untuk tempat parkir tidak tersedia.
Hambatan kenderaan pada segmen ini terjadi juga pada waktu tertentu dimana kenderaan yang melewati bahu jalan berhenti pada waktu tertentu sehingga
tingkat gangguan samping meningkat, hal ini banyak pejalan kaki mempergunakan bahu jalan dikerenakan belum tersedianya pedestarian pejalan kaki . Sehingga pejalan
kaki memanfaatkan badan jalan yang menimbulkan gangguan terhadap kenderaan lain yang melintasi jalan ini.
Kondisi bangunan dari masing-masing trase sangat mempengaruhi tingkat pelayanan jalan yang mengartikan bahwa kebanyakan bangunan pada segmen ini baik
itu pergudangan maupun campuran memanfaatkan bahu jalan sebagai lokasi bangunan sehingga sempadan bangunan mengalami tumpang tindih sebagai bahu
jalan juga sebaga sempadan bangunan. Berdasarkan kondisi ini badan jalan berpengaruh besar terhadap tingkat pelayanan jalan itu sendiri dengan kecepatan
kenderaan dan lokasi parkir. c.
Segmen 3
Secara umum pada segmen ini sangat berbeda dengan segmen-segmen yang lain, perbedaan ini diperlihatkan dengan lebarnya bahu jalan dari masing-masing trase
Muhammad Ikhwan Lubis : Evaluasi Tingkat Pelayanan Jalan Sebagai Penunjang Perencanaan dan Pengembangan Pemanfaatan Lahan Studi Kasus : Jalan Kolonel Yos Sudarso Kelurahan Pematang Pasir Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai.
USU e-Repository © 2008.
lebih lebar 1 meter karena lebar bahu jalan 2 meter. Selain itu kegiatan pada segmen ini telah menurun bila dibandingkan dengan segmen 2.
S. a
n
A s
h a
Kel. Pematang Pasir
Tam p ak M elintang
S K A L A 1 : 1 0 . 0 0 0
1 2
3 5
c m 1 0 0
2 0 0 3 0 0
5 0 0 m
Segmen 3
Kondisi Eksisting Segmen 3 meter No.
Jenis Karakteristik Trase 1
Trase 2 Trase 3 Trase 4 Trase 5
1. Lebar Jalan 6
6 6
6 6
2. Lebar Bahu Jalan Barem 2
2 1,5
2 2
3. Pedesterian Trotoar 1,5
1,5 1,5
1,5 1,5
4. Drainase
0 0 0 0
5. Sempadan Bangunan 1,5
1,5 1
2 2
6. Lokasi Parkir 1.5
2 2
2,5 2,5
Gambar 6.3 Evaluasi Karakteristik Jalan Pada Segmen 3
Sumber : Hasil Analisis dan Pengolahan di Lapangan.
Muhammad Ikhwan Lubis : Evaluasi Tingkat Pelayanan Jalan Sebagai Penunjang Perencanaan dan Pengembangan Pemanfaatan Lahan Studi Kasus : Jalan Kolonel Yos Sudarso Kelurahan Pematang Pasir Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai.
USU e-Repository © 2008.
Intensitas kegiatan pada segmen ini juga hampir tidak ada, hal ini dikarenakan kegunaan maupun fungsi pergudangan adalah tempat penimbunan hasil perikanan
sementara yang akan di kirim ke daerah hinterland. Selain itu pada sisi kiri segmen ini bangunan campuran tidak memanfaatkan bahu jalan sebagai lokasi kegiatan
maupun bangunan yang berpengaruh terhadap tingkat pelayanan jalan dengan kecepatan kenderaan.
Pola pergerakan angkutan lalu lintas pada hakekatnya dipengaruhi oleh intensitas dan pola penggunaan lahan kota, tingkat kepemilikan kenderaan,
ketersediaan dan pola jaringan jalan, jumlah penduduk dan distribusi hunian dalam kota mempengaruhi suatu tingkat pelayanan jalan terhadap pola pemanfaatan ruang.
Bila dilihat pada lokasi penelitian bahwa intensitas kegiatan tertinggi terdapat pada waktu tertentu.
Secara umum dari uraian diatas, terlihat bahwa kegiatan-kegiatan berkembang dan mengelompok secara sektoral dari pusat kota yang mengikuti pola jeringan jalan.
Peranan jaringan jalan dalam pengembangan wilayah sangat besar dikarenakan untuk membuat atau meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Untuk dapat mengembangkan
suatu wilayah diperlukan suatu jeringan jalan yang memadai sebagai salah satu sarana penunjang aktifitas pergerakan yang ada.
Dari evaluasi di atas banyak faktor-faktor yang mempengaruhi akibat rendahnya tingkat pelayanan jalan secara kualitas yang ditinjau dari segi waktu antara
lain lambatnya perkembangan wilayah kota, polusi dan borosnya pemakaian bahan bakar.
Muhammad Ikhwan Lubis : Evaluasi Tingkat Pelayanan Jalan Sebagai Penunjang Perencanaan dan Pengembangan Pemanfaatan Lahan Studi Kasus : Jalan Kolonel Yos Sudarso Kelurahan Pematang Pasir Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai.
USU e-Repository © 2008.
Perencanaan dan pengembangan kota akan juga dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain fasilitas, topografi, harga tanah, kenyamanan dan juga dipengaruhi oleh
jarak tempuh, waktu tempuh, dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai suatu bagian wilayah atau kota dari dan ke tempat aktifitas setiap individu sehari-hari.
6.2 Evaluasi Perbandingan Penggunaan Lahan dengan Karakteristik Jalan