inilah yang akan memegang peranan penting sebagai faktor penentu keberhasilan penataan sistem transportasi perkotaan Borden dan Bennet : 1984
Dengan demikian, guna menjaga kelangsungan tumbuh dan berkembangnya suatu kota antara lain ditentukan oleh keseimbangan antara unsur permintaan layanan
yang dibentuk oleh sistem aktivitas kota dan unsur penyediaan layanan yang dibentuk oleh sistem transportasi perkotaan. Secara jelas ditunjukkan oleh keterkaitan antara
sistem transportasi dan sistem aktivitas serta pengaruhnya terhadap pola pergerakan lalu-lintas. Di lain pihak pola pergerakan ini juga dipengaruhi oleh sistem
kelembagaan kota, misalnya pengaturan pergerakan lalu-lintas regional, dan pengaturan pemanfaatan tata guna lahan perkotaan. Pengaturan ini akan
mempengaruhi pola pergerakan penduduk dan pola pergerakan lalu-lintas. Sehingga hubungan antara sistem aktivitas, sistem transportasi dan pola pergerakan seperti di
gambarkan di atas menunjukkan satu kesatuan yang tak bisa di pisahkan.
2.3 Pengembangan Jalan Perkotaan
Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi yang merupakan urat nadi kehidupan masyarakat mempunyai peranan penting dalam usaha pengembangan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kerangka tersebut, jalan mempunyai peranan untuk mewujudkan sasaran pembangunan seperti pemerataan pembangunan
dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi, dan perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia UU No. 38, Jalan : 2004.
Muhammad Ikhwan Lubis : Evaluasi Tingkat Pelayanan Jalan Sebagai Penunjang Perencanaan dan Pengembangan Pemanfaatan Lahan Studi Kasus : Jalan Kolonel Yos Sudarso Kelurahan Pematang Pasir Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai.
USU e-Repository © 2008.
Dalam rangka mendukung perencanaan kota pengembangan jalan merupakan salah satu prioritas utama disamping perencanaan yang lain yaitu arahan
penggunaanperuntukan lahan, arah perkembangan kota dan rencana kawasan tertentu seperti industri UU No. 26. Tata Ruang : 2007, oleh karena itu pengembangan jalan
perkotaan tersebut perlu diselaraskan dengan rencana tata ruang kota.Untuk maksud tersebut upaya yang dapat dilakukan antara lain adalah :
Penataan sistem jaringan jalan Penataan fungsi dan pelayanan jalan
Penetapan persyaratan teknis masing-masing jalan Ruang lingkup pengembangan dan perencanaan jalan kota meliputi seluruh
prasarana jalan dan jembatan umum yang dapat dilalui oleh kenderaan yang terdapat diseluruh wilayah administratif tetapi dalam dokumen rencana tata ruang yang
tercantum hanyalah jalan-jalan utama seperti jalan arteri. Penanganan jalan kota diarahkan agar tercipta kondisi pelayanan lalu lintas
yang tertib, teratur, aman dan memberi kenyamanan bagi pengguna jasa prasarana dan sarana jalan tersebut.
Evaluasi tingkat pelayanan jalan dalam menunjang pengembangan jalan kota dilakukan dengan membuat kajian kondisi saat ini eksisiting dan menganalisis
permasalahan yang menyebabkan beberapa faktor-faktor dominan penurunan tingkat pelayanan.
Evaluasi yang baik dan tepat dan dapat berfungsi secara efektif, harus didukung oleh data yang efektif pula sehingga dapat dievaluasi secara cermat untuk
Muhammad Ikhwan Lubis : Evaluasi Tingkat Pelayanan Jalan Sebagai Penunjang Perencanaan dan Pengembangan Pemanfaatan Lahan Studi Kasus : Jalan Kolonel Yos Sudarso Kelurahan Pematang Pasir Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai.
USU e-Repository © 2008.
dapat membantu pengembangan transportasi kota, dimana dari nilai tingkat pelayanan suatu jalan maka didapatlah diketahui gambaran kondisi pelayanan jalan tersebut
dalam melayani lalu lintasnya, sehingga dapat dibuat usulan penanganan yang lebih cepat dan lebih terpadu.
2.4 Pola Tingkat Pelayanan Jalan