Utilitas GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

21 Sarung tangan Alat pelindung tangan 22 Magnet batang Membersihkan tanah compound, formula Spray dan glaze dari biji-biji besi

2.6. Utilitas

Utilitas adalah semua bahan pembantu produksi yang tidak terlibat langsung sebagai bahan baku, tetapi sebagai bahan penunjang produksi agar dapat berjalan dengan lancar. Utilitas merupakan sarana penunjang untuk menjalankan kegiatan suatu pabrik dari tahap awal sampai produk akhir. 1. Utilitas Listrik Tenaga listrik yang digunakan oleh PT. Mark Dynamics Indonesia untuk menjalankan seluruh sistem pada perusahaan sebagian besar dipasok oleh PT. PLN persero yang disalurkan dari Gardu Induk Penyalur sektor Tanjung Morawa. Untuk mengantisipasi pemadaman yang dilakukan oleh PLN, maka PT. Mark Dynamics Indonesia juga memiliki Generator Set yang digunakan sebagai tempat untuk pembangkit listrik alternatif 2. Utilitas Gas Tenaga gas yang digunakan oleh PT. Mark Dynamics Indonesia sabagai sumber panas untuk tungku oven dan mesin Drying. Tenaga gas ini diperoleh pasokan Perusahan Gas Negara PGN yang didicek meterannya perhari oleh petuga PGN. Selain dari pasokan PGN, PT. Mark Dynamics Indonesia juga mengantisipasi kekurangan pasokan dengan cara pemakaian dari tabung LPG 12 kg sebanyak 12 unit Universitas Sumatera Utara 3. Utilitas Air Sumber air pada PT. Mark Dynamics Indonesia adalah dari PDAM Tirtanadi Medan. Sumber air PAM dirasa masih mencukupi karena pemakaian yang tidak terlalu banyak.

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Teori Antrian

Dalam kehidupan sehari-hari, antrian queueing sangat sering ditemui. Mengantri sering harus dilakukan jika kita menunggu giliran misalnya membeli karcis masuk ke bioskop, mengambil atau menyetor uang ke bank dll. Antrian juga dapat terjadi pada barang misalnya antrian bahan mentah yang akan diproses untuk dijadikan produk jadi pada usaha manufaktur, komoditi ekspor yang akan muat ke kapal, ataupun data yang akan diolah di pusat komputer. Teori antrian pertama kali dikemukan oleh A. K. Erlang, seorang insinyur Denmark yang bekerja di Copenhagen Telephone. tahun 1909 Saat itu, permintaan hubungan telepon ke satu nomor masih dilayani secara manual oleh operator dimana pada saat sibuk peminta harus menunggu untuk bisa Universitas Sumatera Utara