3.6.3. Model – model Simulasi
Model – model simulasi yang ada dapat dikelompokkan ke dalam beberapa penggolongan, antara lain :
1. Model Stochastic atau probabilistic Model stokastik adalah model yang menjelaskan kelakuan sistem secara
probabilistik; informasi yang masuk adalah secara acak Model ini kadang – kadang juga disebut sebagai model simulasi Monte Carlo. Meskipun output yang
diperoleh dapat dinyatakan dengan rata – rata, namun kadang – kadang ditunjukkan pula pola penyimpangannya. Model yang mendasarkan pada teknik
peluang dan memperhitungkan ketidakpastian uncertainty. 2. Model Deterministik
Pada model ini tidak diperhatikan unsur random, sehingga pemecahan masalahnya menjadi lebih sederhana.
3. Model Dinamik Model simulasi yang dinamik adalah model yang memperhatikan
perubahan – perubahan nilai dari variabel kalau terjadi pada waktu yang berbeda. 4. Model Statik
Model statik adalah kebalikan dari model dinamik. Model statik tidak memperhatikan perubahan – perubahan nilai dari variabel – variabel yang ada
kalau terjadi pada waktu yang berbeda. 5. Model Heuristik
Universitas Sumatera Utara
Model heuristik adalah model yang dilakukan dengan cara coba – coba, kalau dilandasi suatu teori masih bersifat ringan, langkah perubahannya dilakukan
berulang – ulang, dan pemilihan langkahnya bebas, sampai diperoleh hasil yang lebih baik, tetapi belum tentu optimal Subagyo, 2000.
3.6.4. Tahapan Dalam Studi Simulasi
Jerry Banks memberikan suatu tahapan dalam melakukan studi simulasi dimana dapat dilihat pada Gambar 3.11.
8
1. Formulasi Masalah. Setiap studi seharusnya dimulai dengan statemen terhadap
masalah. Penjelasan:
2. Penetepan Tujuan dan Perencanaan Keseluruhan. Tujuan menandai adanya
pertanyaan yang harus dijawab dengan simulasi. Dalam hal ini, definisi harus dibuat berhubungan dengan apakah simulasi merupakan metodologi yang
layak dalam memformulasikan masalah dan tujuan. 3.
Pembangunan Konsep Model. Membangun sebuah model dari suatu sistem merupakan seni dalam ilmu pengetahuan. Walaupun tidak mungkin
menyediakan kumpulan petunjuk yang akan menuntun dalam membangun sebuah model yang sesuai dengan berbagai kejadian.
4. Pengumpulan Data. Terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara
model yang dibuat dengan kumpulan data input yang diperlukan.
8
Banks, J., J.S. Carson, and B.L. Nelson, Discrete-Event System Simulation, Prentice Hall, New Jersey, 1996, Hal 14
Universitas Sumatera Utara
5. Penerjermahan Model. Karena kebanyakan sistem dunia nyata yang
dimodelkan memerlukan informasi penyimpanan dan perhitungan, maka model harus dimasukkan ke dalam format komputer.
6. Verifikasi. Verifikasi berhubungan dengan program komputer yang
dipersiapkan terhadap model simulasi. 7.
Validasi. Validasi adalah penentuan keakuratan model dalam merepresentasikan sistem nyata. Validasi biasanya dilakukan dengan kalibrasi
suatu model, proses iterasi membandingkan model dengan perilaku sistem aktual dan menggunakan diskrepansi antara keduanya.
8. Perancangan Eksperimen. Menentukan alternatif yang akan disimulasikan.
Seringkali, keputusan yang berhubungan dengan alternatif yang akan disimulasikan harus dijalankan hingga selesai dan dianalisa.
9. Pengoperasian dan Analisis Simulasi . Run hasil, dan analisis berikutnya
digunakan untuk mengestimasi ukuran performansi terhadap rancangan sistem yang disimulasikan.
10. Penambahan Simulasi. Didasarkan pada analisis run yang telah diselesaikan,
analis menentukan seandainya tambahan run diperlukan dan rancangan experiment tambahan apa yang seharusnya dilakukan.
11. Dokumentasi dan Penyajian. Terdapat dua jenis dokumentasi yaitu: program
dan progress. Hasil dari semua analisis seharusnya dilaporkan dengan tepat dan jelas dalam laporan akhir.
12. Implementasi. Keberhasilan tahap implementasi tergantung pada seberapa
baik 11 tahap sebelumnya dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
Formulasi Masalah Penetepan Tujuan dan
Perencanaan Keseluruhan Pengumpulan Data
Pembangunan Konsep Model
Penerjermahan Model
Verifikasi
Validasi
Perancangan Eksperimen
Pengoperasian dan Analisis Simulasi
Dokumentasi dan Penyajian
Tambah Simulasi?
Implementasi
Ya Tidak
Ya Tidak
Tidak Ya
Ya
Gambar 3.11. Tahapan Simulasi
Universitas Sumatera Utara
3.6.6. Verifikasi, Replikasi dan Validasi Model 3.6.6.1. Verifikasi dan Penentuan Jumlah Replikasi