Model Keputusan LANDASAN TEORI

Gambar 3.12. Visualisasi ProModel

3.8. Model Keputusan

Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer atau administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengidentifikasian masalah, pencarian alternatif, evaluasi dan alternatif – alternatif tersebut dan pemilihan alternative keputusan terbaik. Model tingkat aspirasi ini sudah dipahami sebagai model yang sulit untuk memperkirakan parameter biaya. Diperlukan suatu basis untuk menggunakannya secara langsung dalam system yang bertujuan nilai optimal dari rangkaian desain parameter. Universitas Sumatera Utara Optimalisasi dimaksudkan untuk menentukan ingkat aspirasi yang memadai dari pengambilan keputusan. Tingkat aspirasi dapat diartikan batas atas unit-unit dari perhitungan yang bertentangan yang mana si pengambil keputusan harus menentukan keseimbangannya. 12 a. Waktu tunggu rata-rata dalam sistem W s Dalam model pelayan ganda terdapat dua ukuran konflik yang menonjol dalam menentukan harga c yang optimum, yaitu: b. Persentase dari pelayanan untuk idle time X 1-Ut Jika tingkat aspirasi untuk W s dinyatakan dengan a dan jumlah rata-rata pelanggan menunggu dalam antrian untuk L q dinyatakan dengan b, maka: W s ≤ a, dan Idle ≤ b W s dan L q dapat diketahui dengan menggunakan rumus yang terdapat pada teori antrian Gambar 3.12 menunjukan daerah c yang diperkenankan sekaligus memenuhi syarat yang sudah ditentukan yaitu dengan melokalisir harga a dan b. Daerah c yang diterima W s Idle b a c Gambar 3.13. Model Keputusan dengan Tingkat Aspirasi 12 Kakiay, J, Thomas, Dasar Teori Antrian untuk Kehidupan Nyata, Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2004, Hal 279 Universitas Sumatera Utara Keterangan : a : Waktu tunggu rata-rata pelanggan dalam sistem yang diharapkan b : Jumlah rata-rata pelanggan menunggu dalam antrian diharapkan c : Jumlah customer service W s : Waktu tunggu rata-rata dalam sistem idle : Persentase dari pelayanan untuk idle time Dengan menentukan lokasi a dan b pada grafik tingkat aspirasi, maka dapat langsung ditentukan range penilaian nilai c yang sudah memenuhi kendala Ws dan Lq. Bila kedua kendala ini belum dapat diatasi, maka perlu dicari perubahan yang terjadi pada salah satu atau kedua kendala tersebut sebelum pengambilan keputusan dilakukan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lantai pabrik departemen Washing PT Mark Dynamics Indonesia yang terletak di Jl. Pelita Barat No. 2, Medan Star Industrial Estate, Jl. Raya Medan-Lubuk Pakam Km 19,35 Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatra Utara. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2010

4.2. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diamati adalah sistem antrian benda kerja pada departemen Washing pencucian pada PT Mark Dynamics Indonesia

4.3. Variabel Penelitian

Variabel bebas yang dikumpulkan dalam penelitian ini antara lain waktu antar kedatangan, jumlah kedatangan benda kerja, waktu produksi masing-masing ukuran, model fisik sistem antrian nyata, persentase ukuran, input dan input dan output aktual dan kebijakan perusahaan. Sedangkan variabel terikatnya berupa model aktual dimana terdapat waktu rata –rata dalam antrian dan sistem, jumlah entity maksimum dalam antrian, utilitas rata –rata operator, input dan output antrian. Kemudian eksperimen mengubah parameter lokasi dan jam kerja menghasilkan model-model usulan dimana disana terdapat 1 model usulan terpilih yang terbaik. Universitas Sumatera Utara