Bb = jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah N = jumlah peserta tes
Interpretasi yang lebih rinci mengenai nilai-nilai daya beda dibagi kedalam kriteria tertentu. Kriteria daya pembeda ditentukan sebagai
berikut.
11
D = 0.00 – 0.20 : Jelek
D = 0.20 – 0.40 : Cukup
D = 0.40 – 0.70 : Baik
D = 0.70 – 1.00 : Baik sekali
Pengujian daya pembeda dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates.
3. Validitas
Validitas berasal dari kata validity, dapat diartikan tepat, yakni sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung kepada mampu tidaknya alat tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki
dengan tepat.
12
Validitas dapat dirumuskan sebagai berikut. ∑
√∑ ∑
Keterangan : = koefisien kolerasi antara skor butir dengan skor total
∑ = jumlah kuadrat deviasi skor dari
∑ = jumlah kuadrat deviasi skor dari
∑ = jumlah deviasi skor dari
11
Arikunto, op. cit., h. 232
12
Sofyan, dkk., op. cit., h. 105
Perhitungan validitas soal dalam penelitian ini menggunakan software Anates. Hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Statistik
Jumlah soal 35
Jumlah siswa 36
Nomor soal valid 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 16, 17,
19, 20, 21, 22, 24, 28, 30, 32, 35 Jumlah soal valid
23
4. Reliabilitas
Reliabilitas rely + ability = reliability yang berarti kestabilan atau konsistensi. Reliabilitas dapat diartikan sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya dan konsisten. Pengertian reliabilitas alat ukur dan reliabilitas hasil ukur dianggap sama, hanya saja dalam
penggunaannya sedikit berbeda.
13
Untuk koefisien reliabilitas dengan menggunakan rumus koefiesien Alpha Cronbach sebagai betikut.
[ ∑
] Keterangan :
= koefisien reliabilitas tes = jumlah butir
= varians skor butir = varians skor total
Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates. Hasil uji reliabilitas instrumen tes diperoleh sebesar 0,86.
13
Ibid.
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Hasil Tes Penguasaan Konsep
Sebelum pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu uji normalitas menggunakan uji Lilefors dan uji homogenitas
varians menggunakan uji Fisher. Kemudian untuk pengujian hipotesis, data dianalisi dengan menggunakan uji-t.
a. Normal Gain
Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretes, gain menunjukan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Rumus Uji normal gain menurut Meltzer
14
:
Dengan kategori: g tinggi : nilai g 0,70
g sedang : nilai 0,70 g 0.3 g rendah : nilai g 0,3
b. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan yaitu uji
Lilliefors dengan kriteria adalah tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi normal jika L
L
hitung
yang diperoleh dari data pengamatan kurang dari hasil data L
tabel
yang diperoleh dan sebaliknya untuk hipotesis nol diterima. Adapun langkah-langkah uji Lilliefors sebagai
berikut:
15
14
David E. Meltzer, “The Relationship between Mathematics Preparation and Conceptual
Learning Gains in Physics: a Possible-hidden Variable in Diagnostic Pretest Scores”,
http:physic.iastate.eduperdocsAddendum_on_normalized_gain.pdf ,
diakses pada
bulan September 2012.
15
Sudjana, Metode Statistika, Bandung:Tarsito, 2005, h. 466.
1 Kolom Xi
Data diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar 2
Menentukan nilai Zi dari tiap-tiap data dengan rumus; Zi =
̅
Keterangan: Zi = Skor baku
̅ = Mean = Skor data
= Simpangan baku 3
Kolom Zt Nilai Zt dikonsultasikan pada F
tabel
, misalnya mencari -2,7167 maka pada tabel dilihat barik ke 2,7 kolom 2 maka diperoleh Zt = 0,04967
4 Kolom FZi
Jika Zi bernilai negatif, maka FZi = 0,5 – Zt
Jika Zi bernilai positif, maka FZi = 0,5 + Zt 5
Kolom SZi SZi =
6 Kolom FZi-SZi
Merupakan harga mutlak dari selisih antara FZi dan SZi 7
Menentukan harga terbesar dari harga-harga mutlak selisih tersebut untuk mendapatkan L
0.
H = Sebaran data mengikuti distribusi normal
H
a
= Sebaran data tidak mengikuti distribusi normal
c. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi homogen atau tidak. Persyaratan agar uji
homogenitas dapat dilakukan ialah apabila datanya telah terbukti berdistribusi normal. Untuk melakukan pengujian homogenitas ada
beberapa cara, salah satunya adalah dengan cara menghitung varians terbesar dibandingkan dengan varians terkecil. Rumus uji homogenitas
yang digunakan, sebagai berikut:
16
F
hitung
= Keterangan:
F = Homogenitas
S
1 2
= Varians terbesar atau data pertama S
1 2
= Varians terkecil atau data kedua Dengan derajat kebebasan db
db = n – 1
Kriteria pengujian jika F
hitung
F
tabel
H diterima
F
hitung
F
tabel
H ditolak
2. Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Strategi TTW
Data hasil observasi diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa selama pembelajaran. Observasi aktivitas siswa ini bertujuan untuk
mengetahui keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TTW oleh siswa.
Data yang diperoleh dari lembar observasi diolah dengan cara menghitung jumlah seluruh observer yang memilih item-item yang tersedia,
16
Sudjana, op. cit., h.249.