sebanyak 36 pada taraf signifikan 5, maka L
tabel
sebesar 0,150. L pretest dan posttest L
tabel
, maka hipotesis nol H diterima dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa data sampel kelompok eksperimen berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji F Fisher. Kriteria uji homogenitas adalah H
ditolak jika F
hitung
lebih besar dari F
tabel
dan jika F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
maka H diterima. Dengan
diterimanya H berarti sampel kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol homogen. Data hasil perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut.
5
Tabel 4.7 Perhitungan Uji Homogenitas
Nilai Pretest
Posttest Kelompok
Eksperimen Kelompok
Kontrol Kelompok
Eksperimen Kelompok
Kontrol
Varians S
2
112,78 171,61
81 78,68
F
hitung
1,52 1,03
F
tabel
1,76 1,76
Kesimpulan H
diterima H
diterima Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan 95 α = 0,05
dengan derajat bebas db = 35:34. Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa hasil perhitungan uji homogenitas data pretest
dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen didapatkan F
hitung
sebesar 1,52 dan F
tabel
sebesar 1,76 artinya F
hitung
F
tabel
. Sedangkan hasil perhitungan uji homogenitas data posttest dari kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen didapatkan F
hitung
sebesar 1,03 dan F
tabel
sebesar 1,76 artinya F
hitung
F
tabel
. Hal ini menunjukkan bahwa pada taraf signifikan α = 0,05 5 H
diterima. Dengan demikian dapat
5
Lampiran 3.6
disimpulkan bahwa kedua sampel tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi homogen.
5. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data, diketahui hasil tes pengetahuan konsep pretest kedua kelompok berdistribusi normal dan
homogen, sedangkan untuk hasil posttest kedua kelompok berdistribusi homogen. Pengujian data hasil tes penguasaan konsep dari kedua
kelompok dilanjutkan pada analisis data berikutnya, yaitu uji hipotesis. Maka dari itu pengujian hipotesis menggunakan uji-t. Uji-t dilakukan
bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi think-talk- write terhadap penguasaan konsep siswa pada konsep sistem pencernaan
manusia. Pengujian tersebut dilakukan dengan membandingkan hasil pretest dan posttest pada masing-masing kelompok. Untuk hasil pretest
dan posttest menggunakan uji-t dengan kriteria pengujian, yaitu jika t
hitung
t
tabel
maka H diterima dan H
a
ditolak. Jika t
hitung
t
tabel
maka H ditolak dan H
a
diterima. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh t
hitung
untuk skor pretest sebesar 0,23. Pada taraf signifikansi 5 dan dk = 69, diperoleh t
tabel
= 1,99. Data tersebut dapat dilihat lebih jelas pada tabel berikut ini.
6
Tabel 4.8 Uji Hipotesis Hasil Pretest
Statistik Eksperimen
Kontrol
N 35
36 ̅
41,87 40,50
S
2
112,784 171,61
Dk 69
t
hitung
0,48 t
tabel
1,99 Kesimpulan
H diterima
6
Lampiran 3.7