Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

kajian teori yang dilakukan oleh peneliti, dengan kisi-kisi instrumen observasi sebagai berikut. Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi No. Tahap-tahap pembelajaran Indikator Skor 50 ≥ 50 1 Think 1. Siswa membaca LKS 2. Siswa menulis catatan kecil 2 Talk 1. Saling bertukar informasi dengan teman dalam kelompok 2. Memberikan konstribusi ide pemecahan masalah 3. Mendengarkan pendapat orang lain dalam diskusi kelompok 4. Mengikuti instruksi yang diberikan di LKS 5. Mengumpulkan tugas dengan baik dan tepat waktu 6. Siswa memperhatikan ketika perwakilan dari kelompoknya mempresentasikan hasil diskusinya 7. Secara aktif melibatkan dirinya dalam diskusi 3 Write 1. Mengevaluasi hasil diskusi 2. Membuat kesimpulan pada LKS Keterangan: 50 = bila dilakukan oleh kurang dari setengah jumlah siswa ≥ 50 = bila dilakukan oleh sama dengan atau lebih dari setengah jumlah siswa 3. Angket Isi angket dibuat agar mudah dipahami oleh siswa, peneliti membuat kisi- kisi angket sebagai berikut. Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Angket

F. Kalibrasi Instrumen

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data harus dimantapkan kualitasnya melalui suatu langkah yang disebut uji coba pengujian. Dari data hasil uji coba perangkat tes dipilih butir soal yang memenuhi tingkat kesukaran dan daya pembeda, validitas, serta reliabilitas instrumen tersebut. 1. Tingkat kesukaran Tingkat kesukaran merupakan salah satu analisis kuantitatif konvensional paling sederhana dan mudah. Hasil hitungan menunjukkan suatu perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes. 8 Tingkat kesukaran dapat diperoleh dengan persamaan sebagai berikut. P = Keterangan: P = Proporsi Indeks kesukaran B = jumlah siswa yang menjawab benar 8 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajan IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006, h. 103. No. Indikator Nomor Pernyataan Positif Negatif 1. Menunjukkan kesukaan terhadap mata pelajaran biologi 1, 9 4, 11 2. Menunjukkan kesukaan terhadap pembelajaran menggunakan strategi think-talk-write 2, 7, 10, 15, 17, 21, 25 3, 8, 13, 19, 20, 22, 24 3. Menunjukkan sikap setuju terhadap pembelajaran menggunakan strategi think-talk-write untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa 5, 16 6, 12, 14, 18, 23 N = jumlah peserta tes Interpretasi yang lebih rinci mengenai nilai-nilai tingkat kesukaran dibagi kedalam kriteria tertentu. Kriteria indeks kesukaran ditentukan sebagai berikut: 9 Soal dengan P 0.00 sampai 0.30 = soal termasuk kategori sukar. Soal dengan P 0.31 sampai 0.70 = soal termasuk kategori sedang. Soal dengan P 0.71 sampai 1.00 = soal termasuk kategori mudah. Perhitungan pengujian taraf kesukaran dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates. Hasil perhitungan tingkat kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.5 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Kategori soal Jumlah soal Persentase Sukar 5 14,28 Sedang 18 51,43 Mudah 12 34,29 Jumlah 35 100 2. Daya beda Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam membedakan kelompok siswa antara kelompok siswa yang pandai dengan yang kurang pandai. Hal tersebut mengacu kepada distribusi normal, yang dalam pembelajaran individual berbasis kompetensi kurang dikehendaki. 10 Persamaan daya beda soal sebagai berikut. D = Keterangan : D = daya beda Ba = jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas 9 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, Cet. 1, h. 225. 10 Sofyan, dkk., op.cit., h. 104. Bb = jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah N = jumlah peserta tes Interpretasi yang lebih rinci mengenai nilai-nilai daya beda dibagi kedalam kriteria tertentu. Kriteria daya pembeda ditentukan sebagai berikut. 11 D = 0.00 – 0.20 : Jelek D = 0.20 – 0.40 : Cukup D = 0.40 – 0.70 : Baik D = 0.70 – 1.00 : Baik sekali Pengujian daya pembeda dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates. 3. Validitas Validitas berasal dari kata validity, dapat diartikan tepat, yakni sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung kepada mampu tidaknya alat tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat. 12 Validitas dapat dirumuskan sebagai berikut. ∑ √∑ ∑ Keterangan : = koefisien kolerasi antara skor butir dengan skor total ∑ = jumlah kuadrat deviasi skor dari ∑ = jumlah kuadrat deviasi skor dari ∑ = jumlah deviasi skor dari 11 Arikunto, op. cit., h. 232 12 Sofyan, dkk., op. cit., h. 105