Uji Homogenitas Pengujian Prasyarat Analisis Data

Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa t hitung berada di daerah penerimaan H , yaitu: t hitung t tabel atau 0,48 1,99. Dengan demikian H diterima dan H a ditolak pada taraf siginifikan α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan awal siswa sebelum menggunakan strategi pembelajaran think-talk-write dalam konsep sistem pencernaan manusia pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk hasil perhitungan posttest, diperoleh skor t hitung sebesar 3,97. Pada taraf signifikansi 5 dan dk = 69, diperoleh t tabel = 1,99. Data tersebut dapat dilihat lebih jelas pada tabel berikut ini. 7 Tabel 4.9 Uji Hipotesis Hasil Posttest Statistik Eksperimen Kontrol N 35 36 ̅ 82,6 74,17 S 2 81 78,68 Dk 69 t hitung 3,97 t tabel 1,99 Kesimpulan H a diterima Berdasarkan tabel tersebutdiperoleh t hitung t tabel , maka hipotesis nol H ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan eksperimen. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh terhadap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia dengan menggunakan strategi pembelajaran think-talk-write.

6. Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran manggunakan strategi think-talk-write melalui eksperimen sederhana. Oleh karena itu, 7 Lampiran 3.8 semua indikator yang diobservasi dalam penelitian ini dikembangkan dari setiap aspek think-talk-write. Berikut ini adalah rekapitulasi data hasil observasi. 8 Tabel 4.10 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa No. Aspek TTW Pertemuan Rata- rata 1 2 1 Think 50 100 75 2 Talk 42,86 71,43 57,15 3 Write 50 50 50 Persentase rata-rata aspek TTW 60,72 Tabel di atas merupakan hasil perhitungan dari setiap tahapan think-talk-write dengan beberapa indikator yang telah ditetapkan dalam setiap pertemuan. Hasil perhitungan menunjukkan persentase ketercapaian aktivitas siswa pada setiap aspek TTW selama pembelajaran berlangsung mencapai rata-rata sebesar 60,72. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar tahapan dari TTW ini dilakukan dalam aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Untuk hasil dari lembar observasi TTW, pada pertemuan pertama didapatkan dari perhitungan keseluruhan indikator masih mencapai 45,45 dengan kriteria hampir setengah tahapan dari TTW dilakukan dalam aktivitas siswa. Untuk pertemuan yang kedua dalam pembelajan didapatkan hasil perhitungan keseluruhan indikator sebesar 72,73 dengan kriteria sebagian besar tahapan dalam TTW dilakukan dalam aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Dari hasil persentase rata-rata keterlaksanaan strategi TTW ini masih rendah. Hal ini dikarenak pada pertemuan pertama siswa masih belum terbiasa dengan menggunakan strategi TTW, akan tetapi pada pertemuan pertama ke pertemuan kedua terdapat peningkatan aktivitas siswa pada setiap aspek strategi TTW ini. 8 Lampiran 3.9