19
2.4. Manusia dan Agama
Manusia merasakan hal-hal yang aneh dan ghaib yang tidak dapat dijelaskan dengan akalnya sendiri. Untuk mencari jawaban itulah manusia
selanjutnya menciptakan kepercayaan-kepercayaannya sendiri dalam usaha mencari jawaban dari pengalaman-pengalamanyang berkaitan dengan dunia roh
dan kejadian-kejadian alam ghaib. Itulah awal timbulnya sistem religi manusia atau agama manusia.
Teori dari A.B. Taylor mengemukakan mengenai asal mula dari inti dan unsur universal seperti agama atau religi. Taylor mengemukakan bahwa prilaku
manusia yang bersifat religi disebabkan karena : 1.
Manusia mulai sadar akan adanya konsep roh 2.
Manusia mengakui adanya berbagai gejala yang tidak dapat dijelaskan dengan akal
3. Keinginan manusia untuk menghadapi berbagai krisis yang senantiasa
dialami manusia dalam daur hidupnya 4.
Kejadian- kejadian luar biasa yang dialami manusia di alam sekelilingnya 5.
Adanya getaran yaitu emosi berupa rasa kesatuan yang timbul dalam jiwa manusia sebagai warga dari masyarakat
6. Manusia menerima suatu firman dari Tuhan Koentjaraningrat, 1998 :
194. Agama dalam bahasan tulisan karya ilmiah ini adalah agama Tuhan.
Agama Tuhan adalah suatu keyakinan, kepercayaan dan keimanan kepada Tuhan yang Maha Esa. Jelas berasal dari Tuhan yang diajarkan oleh para nabi dan
memiliki kitab suci. Oleh sebab itu agama Tuhan adalah suatu keharusan bagi
Universitas Sumatera Utara
20 pemeluknya dari etnis atau suku bangsa manapun mereka berasal. Maka sudah
terbukti efektif bahwa agama Tuhan adalah pemersatu manusia yang paling utama.
Dalam penelitian ini agama tuhan yang diambil adalah agama Kristen. Agama Kristen pertamakali masuk ke Indonesia berasal dari timur, ini dibuktikan
dengan adanya tulisan-tulisan sejarah yang menyatakan bahwa ajaran Kristen telah masuk ke tana air melalui suatu desa kecil bernama Barus yang terletak di
Tapanuli Tengah melalui jalur laut pantai barat Sumatera sejak sekitar 600 masehi atau bahkan jauh sebelum masuknya Islam di nusantara.
Agama berdasarkan pendapat para ahli Antropologi dan Sosiologi adalah juga unsur pembentuk kebudayaan. Namun itu adalah agama manusia. Emile
Durkheim mengemukakan dasar-dasar sosial agama dengan mengatakan bahwa semua agama memiliki satu ciri yang sama, semuanya berisikan suatu sistem
penggolongan mengenai segala sesuatu yang baik, yang nyata maupun yang ideal mengenai apa yang dipikirkan manusia ke dalam dua kelas golongan yang saling
bertentangan. Selanjutnya Durkheim juga menjelaskan bahwa golongan tersebut pertama adalah semua yang dianggap sacred dan kedua semua yang dianggap
profane.
“
yang sacred berisikan unsur distinktif pemikiran agama; kepercayaan mite, dogma,dan legenda yang menjadi representasi atau sistem representasi hakikat
yang sacred, kebaikan dan kekuatan yang diletakkan padanya, atau hubungan- hubungannya satu sama lain dan termasuk hubungan-hubungan yang profane”
Robertson, 1993 : 35.
2.5. Uraian Adat Dalam Masyarakat Batak Toba