Lokasi Penelitian Unit Analisis dan Informan Teknik Pengumpulan Data

30

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau melukiskan apa yang sedang diteliti dan berusaha untuk memberikan gambaran yang jelas dan mendalam tentang apa yang diteliti dan menjadi pokok permasalahan. Pendekatan kualitatif diartikan sebagai pendekatan yang menghasilkan data, tulisan, dan tingkah laku yang didapat dan apa yang diamati Nawawi, 1994;203.

3.2. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini adalah di Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, yang merupakan tempat peneliti berdomisili. Ini tidak menutup kemungkinan untuk dilakukannya penelitian pada kecamatan lain yang memungkinkan penulis mendapatkan data yang akurat.

3.3. Unit Analisis dan Informan

Adapun unit analisis dalam penelitian ini adalah perkawinan yng dilakukan tanpa adat. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui potensi konflik apa saja yang terjadi dalam perkawinan tanpa adat. Data-data diperoleh dari orang-orang yang terlibat seperti keluarga yang menikah tanpa melakukan prosesi adat, tetua adat, dan tokoh masyarakat. Orang yang dijadikan sumber data ini disebut informan dan dikategorikan menjadi dua : Universitas Sumatera Utara 31 1. Informan kunci key informan dari penelitian ini adalah pasangan keluarga yang melakukan perkawinan tanpa prosesi adat,tokoh adat dan tokoh agama, hal ini ditujukan untuk mendapatkan data yang akurat dan mendetail. 2. Informan biasa dari penelitian ini adalah masyarakat kecamatan Sumbul dengan kriteria sebagai berikut : 1. Laki-laki atau perempuan yang sudah menikah, karena laki-laki atau perempuan yang sudah menikah yang baru menjalankan adat secara wajib aktif dalam setiap kegiatan prosesi adat 2. Aktif dalam setiap prosesi adat yang ada 3. Terdaftar sebagai warga masyarakat kecamatan Sumbul Berbagai informan tersebut, baik informan kunci maupun informan biasa dianggap mengetahui tentang masalah yang dikaji dalam penelitianini dan dapat memberikan sumber data yang dibutuhkan peneliti.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam in-depth interview dan observasi. Mengumpulkan data dapat juga dilakukan dengan wawancara. Untuk memperoleh data melalui wawancara, perlu persiapan yang matang, karena mungkin akan menghadapi kesulitan dalam mengeksplorasi jawaban – jawaban yang diharapkan dari informan. Selain melakukan wawancara, peneliti juga akan melakukan observasi non – partisipan untuk mengamati kehidupan keluarga yang menikah tanpa adat. Apakah sebenarnya yang ingin diamati? Peneliti hendak melakukan pengamatan tentang bagaimana pasangan keluarga yang menikah tanpa adat tersebut menjalani Universitas Sumatera Utara 32 kehidupan kekerabatan berdasarkan adat yang berlaku dalam keluarga dan lingkungan masyarakat.

3.5. Interpretasi Data

Dokumen yang terkait

Peran Opinion Leader Dalam Masyarakat Hukum Adat(Studi Kasus Tentang Peran Opinion Leader Dalam Masyarakat Hukum Adat Batak Toba Di Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara)

0 84 129

Peranan Dalihan Natolu Dalam Hukum Perkawinan Masyarakat Adat Batak Toba (Studi Mengenai Hukum Perkawinan Adat Batak Di Kecamatan Balige)

10 115 91

Komunikasi Masyarakat Batak Toba Dalam Upacara Pernikahan Adat (Studi Kasus Tentang Proses Komunikasi Antarbudaya Dalam Upacara Pernikahan Adat Batak Toba Pada Masyarakat di Kelurahan Lestari Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan Sumatera Utara)

9 129 118

Perceraian Dan Akibat Hukumnya Pada Masyarakat Batak Toba Yang Beragama Kristen Protestan (Studi: Di Desa Martoba (Bius Tolping), Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir)

7 112 157

Panaek Gondang Dalam Upacara Adat Perkawinan Pada Masyarakat Mandailing Di Kecamatan Medan Tembung

6 116 61

Kedudukan Anak Angkat Dalam Hukum Adat Batak Toba Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Studi di Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara)

8 58 115

BENTUK PERKAWINAN MENURUT HUKUM ADAT BATAK BENTUK PERKAWINAN MENURUT HUKUM ADAT BATAK PERANTAUAN BENTUK PERKAWINAN MENURUT HUKUM ADAT BATAK TOBA DI

3 13 17

STUDI TENTANG PERKAWINAN SEMARGA DALAM KOMUNITAS PERANTAU BATAK TOBA DI SURAKARTA (KAJIAN HUKUM PERKAWINAN ADAT BATAK TOBA).

0 0 1

BAB I - Peranan Dalihan Natolu Dalam Hukum Perkawinan Masyarakat Adat Batak Toba (Studi Mengenai Hukum Perkawinan Adat Batak Di Kecamatan Balige)

1 2 10

BAB III PERANAN DALIHAN NATOLU SEBAGAI MEDIATOR DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PERKAWINAN ADAT BATAK TOBA B. Permasalahan Yang Sering Timbul dalam Perkawinan Adat Batak Toba - Peranan Dalihan Natolu Dalam Hukum Perkawinan Masyarakat Adat Batak Toba (Studi Me

0 0 24