Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

44

2.4 Kerangka Pemikiran

banyak orang yang mengira bahwa faktor utama yang menybabkan anak yang turun ke jalan untuk bekerja dan hidup dijalanan adalah karena faktor kemiskinan. Namun data dari literatur yang ada menunjukan bahwa kemiskinan bukanlah satu- satunya faktor penyebab anak turuk ke jalan. Kemiskinan kemudian dipandang salah satu faktor beresiko yang memunculkan anak jalanan tapi bukan satu satunya. Ada variabel lain yang saling merajut, seperti kekerasan dalam rumah tangga, perpecahan dalam rumah tangga, atau pengaruh lingkungan Berikut adalah ada tiga tingkatan penyebab keberadaan anak dijalanan. A. Tingkat mikro memberikan penjelasan bahwa anak memilih untuk turun ke jalanan lebih dilatar belakangi oleh 1. anak itu sendiri, yaitu seperti lari dari rumah sebagai contoh anak yang selalu hidup dengan orang tua yang terbiasa dengan menggunakan kekerasan, seperti sering menampar, memukul menganiaya karena kesalahan kecil, jika sudah melampaui batas toleransi anak, maka anak cenderung memilih keluar dari rumah dan hidup di jalanan, disuruh bekerja dengan kondisi masih sekolah atau disuruh putus sekolah, berpetualang, atau bermain-main. 2. Sebab-sebab yang berasal dari keluarga adalah penelantaran, ketidak mampuan orang tua menyediakan kebutuhan dasar, salah perawatan dari orang tua sehingga mengalami kekerasan di rumah child abuse, serta kesulitan berhubungan dengan keluarga karena berpisah dari orang tua. Permasalahan atau sebab-sebab yang timbul baik dari anak maupun keluarga ini saling terkait satu sama lain. Universitas Sumatera Utara 45 B. Tingkat messo memberikan penjelasan bahwa anak turun ke jalanan dilatar belakangi oleh faktor masyarakat lingkungan sosial, sebagai contoh: Pada masyarakat miskin, anak-anak adala aset untuk membantu peningkatan keluarga. Anak-anak diajarkan bekerja yang berakibatkan drop out dari sekolah. Pada masyarakat lain, urbanisasi menjadi kebiasaan dan anak-anak mengikuti kebiasaan itu. Serta Penolakan Masyarakat dan anggapan anak jalanan sebagai calon kriminal. C. Tingkat yang terakhir, yaitu tingkat makro memberikan penjelasan bahwa anak memilih untuk turun ke jalanan lebih dilatar belakangi oleh 1. peluang pekerjaan pada sektor informal yang tidak terlalu membutuhkan modal dan keahlian mereka harus lama dijalanan dan minggalkan bangku sekolah 2. biaya pendidikan yang tinggi dan prilaku guru yang diskriminatif, dan ketentuan teknis dan birokratis yang mengalahkan kesempatan belajar. 4. belum beragamnya unsur pemerintah memandang anak jalanan sebagai kelompok yang memerlukan perawatan pendekatan kesejahteraan dan pendekatan yang menganggap anak jalanan sebagai trouble maker atau pembuat masalah security approachpendekatan keamanan. Oleh karenanya, anak dengan keterbatasan kemampuan yang dimilikinya cenderung memilih untuk turun ke jalanan yang tidak memerlukan keahlian besar. Universitas Sumatera Utara 46 Untuk memperjelas alur pemikiran tersebut, peneliti membuat bagan yang menggunakan kerangka pemikiran tersebut sebagai berikut. Bagan Alur Pikir Anak Faktor penyebab Tingkat Mikro : 1. Anak 2. Keluarga Tingkat Meso : 1. Lingkungan Sosial Tingkat Makro : 1. Peluang pekerjaan 2. Pendidikan, dan 3. Pemerintah Anak Jalanan Universitas Sumatera Utara 47

2.5 Definisi Konsep