Informan Tambahan II Hasil temuan .1 Informan Kunci I

102

5.1.8 Informan Tambahan II

Nama : Saripah Jenis kelamin : Perempuan Usia : 38 tahun Suku : Batak Mandailing Agama : Islam Pendidikan terakhir : Tamat SMP Kedudukan dalam keluarga : Ibu dari Arif didit Nasution Jumlah anggota keluarga : 5 Informan kedelapan dalam penelitian ini merupakan informan tambahan yang bernama Ibu Saripah. Ibu Saripah merupakan orang tua dari Didit yaitu salah satu yang menjadi informan utama dalam penelitian ini. Maka dari itu Ibu Saripah dianggap pantas dijadikan sebagai nforman tambahan karena beliau mengetahui dan memiliki informasi yang diperlukan untuk memperkuat penelitian ini. Ibu Saripah memiliki 5 orang anak dan didit marupakan anak ke dua dari lima orang bersaudara. Ibu Saripah hanya seorang ibu rumah tangga dan mempunyai pekerja sambilan berjualan kecil-kecilan karena ia memiliki Kios kecil yang ada didepan rumahnya. Sedangkan suaminya bekerja di salah satu kebun kelapa sawit di Riau. Suami ibu Saripah pulang hanya satu kali dalam satu bulan, sehingga Ibu Saripah lebih banyak mengurus anak-anaknya sendiri. Seperti yang dikatan Ibu Saripah: Universitas Sumatera Utara 103 “sehari-hari ibu hanya jualan kecil kecilan dek, keadaan ibu seperti yang adek lihat ini, Cuma jualan makanan-makanan ringan untuk anak-anak sekitar sini, karena anak-anak di gang ini banyak jadi jajan nya pada kemari. Dan ibu pun ada jualan sabun mandi dan alat-alat nyuci untuk keperluan ibu-ibu sekitar sini. Jadi usaha inilah utntuk menambah pengahsilan keluarga ibu dek, kalau bapak suami ibu kerjanya jauh di Riau kerja di kebun kelapa sawit orang. Udah lama memang dia kerja sana. Pulangnya pun sebulan sekali biasanya siap-siap gajian dia pulang kemedan, dan kalau ngak sempat pulang uang untuk belanja ibu dan anak-anak ia kirimkan”. Karena Ibu Saripah lebih sering mengurus anak-anaknya seorang diri, sehingga Ibu Saripah tidak bisa mengontrol salah satu anaknya bernama Didit yang merupakan salah seorang dari informan utama. Akibat dari kurangnya perhatian dari orang tuanya tersebut Didit cenderung menjadi anak yang nakal dan liar, dia pun sering tidak menghiraukan larangan dari ibunya supaya tidak bergaul lagi dengan kawan-kawanya yang ada di jalanan. Ibu Sarpah mengatakan: “Anak Ibu itu dulu sekolah dia dek, udah dimana mau naik kelas tiga disitu pulak di ngulah. Ibu pun dulu sering di panggil oleh pihak sekolah. Karena Diditnya sering bolos dan sudah satu minggu rupanya tidak masuk sekolah, padahal dari rumah dia sudah pakai pakaian seragam sekolah. Dan tau taunya dia tak pula masuk kesekolah. Rupanya main main dan kerja ngamen sama anak jalanan yang dilampu merah simpang empat juanda itu dia dek”. Hal ini lah penyebab Didit putus sekolah, dan juga tidak mau lagi ketika di suruh orang tuanya bersekolah. Dia lebih memlih melakukan kegiatan ngamen di jalanan bersama kawan-kawanya yang juga berasal dari anak jalanan. Universitas Sumatera Utara 104 Keluarga Ibu Saripah ini termasuk kedalam keadaan ekonomi keluarga yang kurang mampu. Dan Didit pun telah memutuskan untuk tidak bersekolah lagi, dan telah memilih keputusan hidup dijalanan bersama anak-anak jalanan yang lain. Mungkin di jalanan Didit menganggap begitu mudah mendapatkan uang, yang uang tersebut biasanya dia gunakan untuk bermain game online dan PS bersama teman- temannya di warnet. Berdasarkan keterangan informan tambahan yang telah diuraikan oleh peneliti bahwa fakto utama yang mendasari anaknya turun kejalanan menjadi anak jalanan, hal tersebut disebabkan oleh karena adanya peluang pekerjaan pada sektor informal yang tidak terlalu membutuhkan modal dan keahlian besar dan berawal dari memiliki dengan teman-teman dari kalangan anak jalanan., hal tersebut membuatnya suka dan nyaman ketika berada hidup di jalanan, sehingga anaknya ini pun memilih meninggalkan bangku sekolah yang sedang ia jalani di tingkat SLTP. adapun faktor lain adalah faktor ekonomi keluarga yang kurang mampu. Dari uraian keterangan informan ke dua ini, maka faktor penyebab ia menjadi anak jalanan masuk kedalam kategori makro basic cause, yaitu bahwa yang membuat penyebab informan kedua ini untuk memilih hidup di jalanan adalah karena adanya suatu peluang pekerjaan yang begitu mudah mendapatkan uang seperti halnya dengan cara mengamen yang cuma bermodalkan memainkan alat musik dan hapal beberapa lagu. Universitas Sumatera Utara 105

5.1.9 Informan Tambahan III