86 yang disebabkan oleh tidak didapatkannya perhatian dan kasih sayang dari orang tua,
dan ketidak mampuan orang tua menyediakan kebutuhan dasar anak. Sehingga jika batas tersebut sudah diluar batas toleransi anak, maka anak akan cenderung memilih
keluar dari rumah dan melakukan kegiatan di jalanan.
5.1.3 Informan Utama II
Nama : Arif didit Nasution
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 15 tahun
Suku : Mandailing
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMP VII sudah tidak sekolah
Hubungan dengan keluarga : Tinggal bersama keluarga Jumlah anggota keluarga
: 4 Kedudukan dalam keluarga : anak ke-2
Didit adalah panggilan dari Arif didit Nasution. Sekilas orang tidak akan percaya kalau dia sudah berumur 13 tahun, dan tidak akan percaya pula kalau dia
adalah anak jalanan, karena perawakan yang kecil, serta mengunakan pakaian style. Yang selalu memakai celana jeans, sepatu adidas, serta kemeja yang terkadang tidak
Universitas Sumatera Utara
87 ditutup kancing bajunya. didit berada dijalanan sejak 2014 lalu, ketika ia kelas 1
SMP dan sekarang sudah tidak bersekolah lagi. Seperti yang peneliti amati, didit hidup bersama ayah, ibu dan beberapa orang
adiknya yang masih bersekolah SD. didit bekerja di jalanan dengan mengamen mengunakan gitar kecil uku lele dan berada di jalan sejak pagi. Dalam wawancara
didit mengatakan, “ aku kalau ngamen pakai ukulele bang. Aku ngamen dari sekitar jam 9 pagi
sampai magrib bang. Dan sambil tersenyum-senyum didit mengatakan pokoknya Lagu-lagu yang aku nyanyikan lebih enak-enak lah bang
dibandingkan dari pada anak-anak yang lain”. Didit menghabiskan waktunya di jalanan atau melakukan aktivitasnya di
jalanan hanya sebatas mencari uang utuk memenuhi kebutuhanya dan kebutuhan ekonomi keluarganya, dengan kata lain didit anak jalanan yang termasuk dalam
kategori Children on the street, yaitu anak-anak yang masih memiliki hubungan dengan keluarganya.
Didit sudah putus sekolah sejak ia menginjak bangku sekolah 1 SMP. Kedaan ekonomi keluarga yang sulit dan rasa malas yang dimilikinya untuk bersekolah
membuatnya harus putus sekolah. Ayah didit bekerja di riau sebagai buruh di kebun kelapa sawit, hal tersebut membuat didit tidak dapat perhatian dan pengawasan yang
cukup dari orang tuanya, sehingga keadaan ini membuat didit cenderung menjadi anak yang nakal dan memiliki pegaulan yang kurang baik juga. Teman-temanya
banyak yang berasal dari anak jalanan yang merupakan anak-anak dari Kelurahan Sukaraja dan Kelurahan Sukadame yang merupakan pesebelahan dari Kelurahan Sei
Universitas Sumatera Utara
88 Mati. Sebenarnya ibu didit melarangnya untuk beraktivitas di jalanan, karena ibunya
menganggap masih sanggup berusaha untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Akan tetapi didit yang sudah memiliki teman-teman yang berasal dari anak jalanan dan
juga sudah merasakan begitu enak mendapatkan uang di jalanan yang hanya bermodalkan memainkan alat musik dan hapal beberapa lagu sudah bisa
menghasilkan uang di jalanan yang membuatnya tidak bisa melepaskan kebiasaanya untuk menjalani aktivitasnya di jalanan dan melawan larangan Ibunya.
Ketika peneliti menanyakan apa alasan utamanya penyebab ia menjadi anak jalanan, ia mengatakan:
“ Aku ngamen karena enak aja bang, dapat uang, nanti uangnya aku belikan baju, rokok makanan dan juga untuk main-main game online atau PS
PlayStation sama kawan-kawan di warnet bang, apa lagi sekarang udah ada PS3 bang, enak kali mainkannya dan akupun sering tidur diwarnet bang
ambil PM Paket Malam Cuma R
P.
10.000 dapat dari jam 11 malam sampai jam 6 pagi. Aku terkadang cuma pulang untuk mandi aja bang dan kalau
makan kadang-kadang aku makan dirumah tapi sering juga aku beli diwarung sebelah warnet ni bang. Nasinya nasi padang kanmurah harganya
bang. Hal tersebutlah yang menyebabkan didit bekerja ngamen dijalanan.
Walaupun didit tidak pulang kerumahnya setiap hari, didit masih termasuk kedalam golongan anak jalanan yang tergolong kedalam Children on the street, karena masih
berkomunikasi dan berinteraksi dengan keluarganya.
Universitas Sumatera Utara
89 Kebiasaan anak jalanan menghambur-hamburkan uang bisa dilihat dari hasil
wawancara dengan informan kedua ini, ketika peneliti menayakan sebarapa banyak mendapatkan uang selama mengamen dijalanan dan apakah ada hasil dari ngamen
disisihkan untuk ditabung, didit pun mengatakan: ” sampai dengan saat ini belum pernah aku mencoba untuk nabung uang
bang, kalau hasil ngamen banyak sampai limpul sehari juga pernah bang. Tapi banyak atau ngaknya tergantung yang mau ngasih jugak sih bang.
Bisanya yang sering ngasih anak mahasiswa bang dan uang yang didapatkan habis-habis gitu aja bang, uang nya untuk main game di warnet gitu lah
bang. Kalau duitnya udah habis hari ni besok ngamen lagi,”. Situasi anak jalanan seperti ini menggambarkan mendapatkan uang dijalanan
sudah dianggap suatu hal yang mudah. Dan ia pun sudah merasa sanggat nyaman menjadi anak jalanan dan Jalanan menjadi tempat mencari uang yang mereka fikir
tidak akan ada putusnya. Kehidupan mereka hanya difikirkan untuk satu hari. Mereka mengaggap kalau hari ini habis, maka besok bisa mencari lagi. Dan begitu
seterusnya. Tanpa memikirkan sakit atau kemungkinan lainnya. Dari keterangan informan kedua yang telah diuraikan oleh peneliti, dapat
terlihat bahwa faktor yang mendasari dan penyebab ia menjadi anak jalanan dan memilih hidup di jalanan karena adanya peluang pekerjaan pada sektor informal
yang tidak terlalu membutuhkan modal dan keahlian besar dan berawal dari memiliki dengan teman-teman dari kalangan anak jalanan., hal tersebut membuatnya suka dan
nyaman ketika berada hidup di jalanan, sehingga informan ini pun memilih meninggalkan bangku sekolah yang sedang ia jalani di tingkat SLTP. adapun faktor
lain adalah faktor ekonomi keluarga yang kurang mampu. Dari uraian keterangan
Universitas Sumatera Utara
90 informan ke dua ini, maka faktor penyebab ia menjadi anak jalanan masuk kedalam
kategori makro basic cause, yaitu bahwa yang membuat penyebab informan kedua ini untuk memilih hidup di jalanan adalah karena adanya suatu peluang pekerjaan
yang begitu mudah mendapatkan uang seperti halnya dengan cara mengamen yang cuma bermodalkan memainkan alat musik dan hapal beberapa lagu.
5.1.4 Informan Utama III