Definisi Konsep TINJAUAN PUSTAKA

47

2.5 Definisi Konsep

Konsep merupakan istilah khusus yang digunakan para ahli dalam upaya menggambarkan secara cermat fenomena sosial yang dikaji. Setidaknya ada dua sifat konsep dalam ilmu-ilmu sosial. Konsep itu sangat luas cakupanya. Akibatnya, kajian akan konsep itu dapat dilakukan secara multi demensi atau dapat dikaji dari berbagai aspek Siagian, 2011:136. Jika dikaitkan dengan realitas sosial, maka konsep-konsep yang ada dalam ilmu-ilmu sosial dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu: 1. Konsep-konsep yang secara eksplisit menunjukkan hubungannya dengan realitas sosial yang diwakili dan dideskripsikan. 2. Konsep-konsep yang menunjukkan hubunganya secara implisit dengan realitas sosial. Dengan demikian sifat hubungan itu kabur dan abstrak. Bahkan tidak mudah mengetahui hubungan konsep-konsep tersebut dengan fenomena sosial yang diwakili dan dideskripsikan. Agar menghindari salah pengertian atas makna konsep-konsep yang dijadikan objek penelitian, maka seorang peneliti harus menegaskan dan membatasi makna konsep-konsep yang akan diteliti. Proses dan upaya penegasan dan pembatasan makna konsep dalam suatu penelitian disebut dengan definisi konsep. Secara sederhana definisi konsep disini diartikan sebagai batasan arti. Hal ini menunjukkan bahwa peneliti ingin mencegah salah pengertian atas konsep yang diteliti, maka peneliti membatasi konsep yang digunakan sebagai berikut a. Faktor adalah sesuatu yang mempengaruhi suatu hal tertentu. b. Faktor penyebab dalam penelitian ini adalah sesuatu yang lebih mempengaruhi atas terjadinya hal penyebab anak menjadi anak jalanan. Universitas Sumatera Utara 48 c. Anak jalanan adalah anak yang berusia 6-18 tahun yang menghabiskan seluruh ataupun sebagian besar waktunya di jalanan untuk bermain maupun bekerja, yang tinggal bersama orang tuanya ataupun yang tinggal terpisah dari orang tuanya. d. Faktor-faktor menjadi anak jalanan adalah sesuatu hal yang mempengaruhi seseorang anak dengan umur 6-18 tahun dalam mengahabiskan seluruh ataupun sebagian besar waktunya di jalanan untuk bermain ataupun bekerja, yang tinggal bersama ataupun terpisah dari orang tuanya. Universitas Sumatera Utara 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pentingnya posisi anak sebagai penerus bangsa sudah seharusnya diperhatikan betul hak-haknya agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Adanya undang-undang yang mengatur tentang perlindungan anak seharusnya dapat membantu menjamin memberikan perlindungan kepada anak tersebut agar mereka dapat hidup dengan layak, namun pada kenyataanya, masih banyak anak yang hidup dalam kondisi tidak dapat memenuhi kebutuhannya, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu, sehingga terpaksa bekerja demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Pemenuhan kebutuhan ekonomi, sering kali dijadikan alasan utama dari keberadaan anak jalanan. Dengan menggunakan sebagian besar waktunya untuk beraktivitas dijalan, anak sering kali dihadapkan pada situasi yang tidak menguntungkan dan sangat rentan terhadap berbagai persoalan sosial yang dapat mempengaruhi kualitas perkembangan fisik dan psikis mereka Sanie, 2006:1 Orang tua dalam hal ini sebagai pemimpin, pelindung dan pendidik untuk anak-anaknya didalam keluarga, harusnya menyadari akan masalah ini dan menyiapkan strategi yang sebaik mungkin untuk mendidik anak-anaknya. Tidak hanya itu proses tumbuh kembang anak harus sangat diberi perhatian khusus dalam rangka membimbing dan mengarahkan mereka menuju tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu maka perhatian terhadap hak-hak anak menjadi suatu keharusan untuk mewujudkan cita-cita yaitu menciptakan generasi-genarasi masa depan yang berkualitas untuk mengemban dan melanjutkan masa depan keluarga dan bangsanya. Universitas Sumatera Utara