Informan Utama V Hasil temuan .1 Informan Kunci I

96 faktor yang terdapat dalam keluarganya, Serta keadaan perekonomian keluarga yang kurang mampu yang membiasakan menyuruh anaknya untuk bekerja. Sehingga membuat informan utama ini menjadi anak jalanan yang bekerja dijlanan, hal tersebut mengartikan faktor yang menyebabkan informan menjadi anak jalanan masuk kedalam kategori messo underlying cause yaitu dimana bahwa anak memilih untuk turun ke jalan lebih dilatar belakangi oleh suatu kebiasaan dalam keluarga yang mebiasakan dan menyuruh anaknya untuk bekerja dijalanan. Sehingga jika batas tersebut sudah diluar batas toleransi anak, maka anak akan cenderung memilih keluar dari rumah dan melakukan kegiatan dijalanan .

5.1.6 Informan Utama V

Nama : Siska Sembiring Jenis kelamin : Perempuan Usia : 11 tahun Suku : Karo Agama : Islam Pendidikan terakhir : Kelas 5 SD Masih Sekolah Hubungan dengan keluarga : Tinggal bersama keluarga Jumlah anggota keluarga : 4 Kedudukan dalam keluarga : anak ke-2 Universitas Sumatera Utara 97 Siska merupakan satu-satunya informan utama dalam penelitian ini yang berjenis kelamin perempuan. Kegiatan keseharian Siska di simpang empat lampu merah Juanda sebagai pengasong gorengan kacang dan aqua botol. Siska memulai kegiatannya di jalanan sepulang dari sekolah sekitar pukul jam 2 siang. Salah satu kawan Siska ngasong di simpang empat lampu merah Juanda benama Rian tau yang lebih dikenal dikalangan anak jalanan dengan sebutan nama panggilan Godang, yang juga merupakan informan utama dalam penelitan ini. Kacang goreng yang dijual Siska di jalanan merupakan kacang yang dibuat oleh neneknya Godang yang bernama Warahmah. Setiap harinya Siska dapat menjual kacang goreng tersebut sebanyak 30-50 bungkus. Harga kacang yang Siska jual di jalanan seharga Rp 1.000bungkus, setiap per satu bungkus Siska mendapatkan Rp 3.00. dan apabila Siska dapat menjual habis kacang tersebut sebanyak 50 bungkus maka keutungan yang Siska dapatkan sebanyak Rp.15.000 Saat peneliti menanyakan apa alasan penyebab Saskia ngasong di jalanan simpang empat lampu merah janda, ia mengatakan : “kalau aku jualan kacang ni nanti dapat uang bang. Uagnya nanti bisa untuk jajan. Ngak mintak-mintak sama mamak lagi. Mamak Cuma ngasih jajan sekolah Rp2.000 ribu bang, pulang sekolah dia ngak ngasih jajan lagi. Makanya jualan kacang sama Godang. Yang punya kacang ni neneknya Godang bang. Nanti kalau kacangnya habis semua laku aku dapat Rp 15.000 bang”. Saat peneliti menanyakan seputaran keadaan keluarganya saat ini, Siska pun menceritakan bahwasanya kedua orang tuanya masih ada. Yang saat sekarang ini Universitas Sumatera Utara 98 tinggal di Gg perwira Kelurahan Sei Mati. Ayahnya bernama Amnar sembiring dan ibunya bernama Nur. Keseharian bapaknya hanyalah buruh bangunan dan mamak nya hanya sebagai ibu rumah tangga. Terkadang ayahnya Siska pulang hanya seminggu sekali apabila mendapatkan kerja yang jauh jaraknya dari rumah. Keberadaan nya di jalanan saat ini diketahui oleh kedua orang tuanya, seperti kutipan dalam wawancara, Siska mengatakan : ” aku kan pulang sekolah jam 12 bang, siap siap makan siang aku nanti ngambil kacang di rumahnya nenek godang bang. Rumahnya nenek godang dekat rumah aku bang. kacangnya nanti aku jual di lampu merah juanda ni sampai sore nanti bang. karena kalau udah sore rame yang beli bang. kalau mamak memag udah tau kalau aku jaualan kacang sama kawan-kawan yang lain sini bang, yang jualan sini banyak bang anak-anak yang dari kelurahan sukadame ada juga bang. mereka kawan-kawan aku di sekolah bang. ada yang jualan aqua dan kacang juga sini bang”. Berdasarkan informasi dari informan yang telah diuraikan oleh penulis, dapat terlihat bahwa faktor utama yang menyebabkan ia menjadi anak jalanan berasal dari faktor yang terdapat pada kemauanya sendiri, Serta keadaan perekonomian keluarga yang kurang mampu. Sehingga membuat informan lebih memilih melakukan kegiatan ngasong kacang di jalanan, hal tersebut mengartikan faktor yang menyebabkan informan menjadi anak jalanan masuk kedalam kategori mikro immediate cause yaitu dimana bahwa anak memilih untuk turun ke jalan lebih dilatar belakangi oleh keinginan anak itu sendiri yang disebabkan oleh ketidak mampuan orang tua menyediakan kebutuhan dasar anak. Sehingga jika batas tersebut Universitas Sumatera Utara 99 sudah diluar batas toleransi anak, maka anak akan cenderung memilih keluar dari rumah dan melakukan kegiatan dijalanan.

5.1.7 Informan Tambahan I