Faktor Tingkat Mikro immediate cause

114 kegiatan ekonomi dijalanan yang masih memiliki hubungan dengan keluarganya, baik itu pulang kerumah setiap hari dan juga terkadang jarang pulang. serta lima orang informan tambahan yaitu lima orang tiap-tiap orang tua atau anggota keluarga dari anak jalanan. Dan satu informan kunci yaitu satu orang Kepala Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun Kota Medan. Meningkatnya anak-anak memasuki dunia kerja disebabkan munculnya pekerjaan-pekerjaan yang dapat dilakukan oleh anak-anak. Pekerjaan tersebut dapat dilakukan baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dilapangan mayoritas anak jalanan yang berada disekitaran lampu merah simpang empat Juanda di Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun Kota Medan adalah anak laki-laki dari pada anak perempuan. Mendominasinya anak jalanan laki-laki dari pada anak jalanan perempuan disebabkan karena anak laki-laki dianggap lebih mampu menjaga dirinya sendiri dari pada anak perempuan. Hal ini terlihat dari data informan utama yaitu anak jalanan yang berjumlah lima orang anak jalanan empat orang diataranya laki-laki dan satu orang anak perempuan dalam penelitian ini. Dari data yang telah diperoleh dan telah diuraikan sebelumnya oleh peneliti, maka penulis akan memberikan analisis data terhadap ketiga faktor yaitu mikro, messo dan makro yang merupakan faktor-faktor peneyebab anak menjadi anak jalanan di Keluarahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun Kota Medan.

5.2.1 Faktor Tingkat Mikro immediate cause

Tingkat Mikro immediate cause, yaitu faktor yang berhubungan dengan anak dan keluarga. Sebab-sebab yang bisa diidentifikasi dari anak adalah lari dari Universitas Sumatera Utara 115 rumah sebagai contoh anak yang selalu hidup dengan orang tua yang terbiasa dengan mengunakan kekerasan, seperti sering menampar, memukul, menganiaya karena kesalahan kecil, jika sudah melampaui batas toleransi anak, maka anak cenderung memilih keluar dari rumah dan hidup di jalanan, disuruh bekerja dengan kondisi masih sekolah atau disuruh putus sekolah, dalam rangka berpetualang, bermain-main atau diajak teman. Sebab-sebab yang berasal dari keluarga adalah terlantar, ketidak mampuan orang tua menyediakan kebutuhan dasar, salah perawatan dari orang tua sehingga mengalami kekerasan di rumah child abuse kesulitan berhubungan dengn keluarga karena terpisah dari orang tua. Permasalahan atau sebab-sebab yang timbul dari anak maupun dari keluarga ini seling terkait satu sama lain. Dalam penelitian ini terdapat tiga informan yang termasuk ke dalan faktor mikro yang merupakan penyebab dari anak menjadi anak jalanan di Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun Kota Medan. Data dari informan utama yang pertama berasal dari anak jalanan yang bernama Rio Pratama. Rio merupakan anak jalanan yang tergolong kedalam kategori Children on the street yaitu dimana dalam kategori ini merupakan anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi dijalanan yang masih memiliki hubungan dengan keluarganya, baik itu pulang kerumah setiap hari dan juga terkadang jarang pulang. saat ini Rio bekerja di jalanan dengan cara ngamen disekitaran sipang empat lampu merah Juanda. Awalnya ia turun ke jalanan karena ingin mendapatkan uang jajan dan merasa tidak betah ketika berada dirumah dikarenakan merasa tidak mendapatkan kasih Universitas Sumatera Utara 116 sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya dirumah, dan hubungan antara bapak dan ibunya di rumah juga tidak bagus, mereka sering bertengkar. kemudian juga karena keadaan ekonomi keluarga yang kurang mamapu yang tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok Rio sebagai seorang anak yang membuat Rio mulai mencari uang di jalanan hingga sekarang. Seperti hasil kutipan wawancara degan Rio: “ Aku ngak ada uang jajan bang, mau mintak sama mamak pasti dia ngak ada dui itu bang. Dan kalua aku dapat uang ngamen banyak aku juga ngasih kadang-kadang sama mamak bang, mamak kerjanya bantu-bantu bersih- bersih rumah nya buk salma sekalian juga dia nyuci dan nyetrika baju ibu itu bang. ayah akupun jarang pulang dia bang. Kerjanya ngak tetap dan akupun ngak tau dia kerja apa abang”. Dari data yang diperoleh oleh informan pertama bahwa ia menjadi anak anak jalanan karena didasari dari keinginan dirinya sendiri dan dampak dari keluarga yang tidak harmonis, maka faktor tersebut masuk kedalam bagian tingkat mikro immediate cause yaitu dimana penyebab seorang anak menjadi anak jalanan didasari dari dirinya sendiri dan dari dalam faktor keluarga. Data dari informan utama yang ketiga berasal dari anak jalanan yang bernama Godang maulana alias Godang, Godang merupakan anak jalanan yang tergolong dalam Children on the street yaitu dimana dalam kategori ini merupakan anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan yang masih memiliki hubungan dengan keluarganya, saat ini Rian tinggal bersama dengan neneknya, sedangkan bapak dan ibunya sudah bercerai semenjak Rian berusia 8 tahun. Ibu dan bapak nya sudah berkeluarga kembali dan masing-masing sibuk dengan keluarga yang baru. Dan semenjak itu lah kedua orang tuangnya tidak pernah memberikan tanggung Universitas Sumatera Utara 117 jawabnya selaku orang tua kepada anaknya. Saat ini Godang melakukan kegiatan di simpang empat lampu merah simpang juanda sebagai pengasong kacang. Godang yang tinggal bersama dengan nenek yang keadaan ekonomi nenenknya pun kurang mampu shingga menyebabkan mereka harus bekerja sama untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Godang tidak pernah sama sekali merasakan dunia pendidikan, bahkan Godang bisa dikatakan buta huruf yang tidak bisa sama sekali membaca dan menulis. Dari data yang diperoleh oleh informan ke tiga ini bahwa ia menjadi anak anak jalanan karena didasari dari keinginan dirinya sendiri untuk membatu neneknya dan dampak dari kedua orang tuanya yang telah bercerai, sebagai seorang anak ia tidak lagi mendapatkan kasih sayang dan pemenuhan pkoknya dari kedua orang tua. maka faktor tersebut masuk kedalam bagian kategori mikro immediate cause yaitu dimana penyebab seorang anak menjadi anak jalanan didasari dari dirinya sendiri dan dari dalam faktor keluarga Data dari informan ke lima berasal dari seorang anak jalanan yang bernama Sakia Sembiring. Saskia merupakan satu-satunya informan dalam penelitian ini yang berjenis kelamin perempuan. Kegiatan keseharian Saskia di simpang empat lampu merah Juanda sebagai pengasong gorengan kacang. Saskia memulai kegiatannya dijalanan pada pukul dua sepulang dari sekolah. Saskia merupakan anak jalanan yang tergolong ke dalam Children on the street yaitu dimana dalam kategori ini merupakan anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan yang masih memiliki hubungan dengan keluarganya. Saat peneliti menanyakan apa alasan penyebab Saskia ngasong di jalanan simpang empat lampu merah juanda, ia mengatakan: Universitas Sumatera Utara 118 “kalau aku jualan kacang ni nanti dapat uang bang. Uagnya nanti bisa untuk jajan. Ngak mintak-mintak sama mamak lagi. Mamak Cuma ngasih jajan sekolah 200 ribu bang, pulang sekolah dia ngak ngasih jajan lagi. Makanya jualan kacang sama godang. Yang punya kacang ni neneknya godang bang. Nanti kalau kacangnya habis semua laku aku dapat Rp 15.000 bang”. Berdasarkan data dan informasi dari informan ke lima ini dapat dikatakan bahwa penyebab ia melakukan kegiatan di jalanan masuk kedalam bagian kategori mikro immediate cause. Karena penyebab ia menjadi anak jalana adalah karena kemauanya sendiri dan keadaan perekonomian keluarga yang kurang mampu. Sehingga membuat informan ke lima ini memilih sendiri kehidupanya untuk mendapatkan uang di jalanan dengan melakukan pekerjaan ngasong kacang.

5.2.2 Faktor Tingkat Messo underlying cause