25 Berdasarkan kajian yang pernah dilakukan oleh Yayasan Lembaga
Pengkajian Sosial YLPS HUMANA tahun 2004, mengenai anak jalanan di Indonesia, pengkategorian anak jalanan juga didasari oleh interaksi anak di ruang
publik perkotaan, sebagai tempat hidup atau sekedar untuk bekerja kegiatan produktif. Interaksi anak diruang publik perkotaan ada yang dilakukan sendiri juga
ada yang dilakukan bersama keluarga. Anak yang memperlakukan ruang publik sebagai tempat hidup melahirkan
kategori sebagai berikut: a.
Anak dalam keluarga gelandangan. b.
Anak yang hidup sendiri di jalanan Sementara, mereka yang menganggap jalanan hanya sekedar tempat mencari
uang melahirkan kategori: a.
Anak jalanan pulang berkala
b.
Anak jalanan pulang setiap hari atau anak kerja dijalanan
YLPS HUMANA, 2004:11-12.
2.2.3 Kriteria Anak Jalanan
Berdasarkan data yang dihasilkan melalui survei oleh berbagai lembaga anak diperoleh bahwa anak jalanan memiliki kreteria sebagai berikut:
1. Usia berkisar antara 6-18 tahun.
2. Intensitas hubungan dengan keluarga.
a. Masih berhubungan maksimal sekali seminggu.
b. Sama sekali tidak ada komunikasi dengan keluarga.
3. Waktu yang dihabiskan dijalanan lebih dari 4 jam sehari.
4. Tempat tinggal.
a. Tinggal bersama orang tua.
Universitas Sumatera Utara
26 b.
Tinggal berkelompok dengan teman-temanya. c.
Tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap. 5.
Tempat anak jalanan sering dijumpai. a.
Pasar. b.
Terminal busangkot. c.
Stasiun kereta api. d.
Taman-taman kota. e.
Perempatan jalan atau dijalan raya. f.
Pusat pembelanjaan atau mall. g.
Kendaraan umum ngamen. h.
Tempat pembuangan sampah. 6.
Aktifitas anak jalanan: a.
Menyemir sepatu. b.
Mengasong. c.
Menjadi calo secara teratur minimal bertemu sekali setiap hari. d.
Menjajakan majalahKoran. e.
Mengelap mobil. f.
Mencuci kendaraan. g.
Menjadi pemulung. h.
Menjadi kuli angkot. i.
Menyewakan payung. j.
Mengamen. k.
Menjadi penghubung atau penjual jasa.
Universitas Sumatera Utara
27 7.
Sumber dana dalam melakukan kegiatan. a.
Modal sendiri. b.
Modal kelompok. c.
Modal majikanpatron. d.
Simulasibantuan. 8.
Permasalahan anak jalanan: a.
Korban eksploitasi pekerjaan dan seks. b.
Rawan kecelakaan lalu lintas. c.
Ditangkap petugas. d.
Konflik dengan anak lain. e.
Terlibat tindakan kriminal. f.
Ditolak masyarakat dilingkungannya. 9.
Kebutuhan anak jalanan: a.
Aman dalam keluarga. b.
Bantuan usaha. c.
Pendidikan bimbingan keluarga. d.
Gizi dan kesehatan. e.
Hubungan harmonis dengan orang tua, keluarga dan masyarakat Nurdin:1989
Untuk mempermudah pemahaman atas konsep anak jalanan, berikut tabel karakteristik anak jalanan:
Universitas Sumatera Utara
28
Tabel 2.1 Karakteristik Anak Jalanan
Faktor Pembeda
Hidup Dijalanan Bekerja Dijalanan
Rentan Menjadi
Anak Jalanan
Lama di jalan 24 jam
7-12 jam 4-6 jam
Hubungan dengan
Keluarga Putus Hubungan
Tidak tertur pulang ke rumah
Masih tinggal bersama orang
tua Tempat Tinggal
Di jalanan Mengontrak
bersama-sama Bersama
keluaga Pendidikan
Tidak Sekolah Tidak sekolah
Masih sekolah
2.2.4 Faktor Penybab Anak Menjadi Anak Jalanan