Resiko Anak Jalanan Anak Jalanan

40 kecenderungan prilaku menyimpang terjadi seperti, judi, seks bebas, atau tindakan kriminal lainnya.

2.2.6 Resiko Anak Jalanan

Menjadi anak jalanan selalu penuh denga resiko. Resiko tersebut ada yang ditimbulkan oleh relasi anak dengan lingkungan fisik spasial, relasi anak dengan lingkungan sosial budaya, atau relasi anak dengan struktur atau aparatur kekuasaan. Dengan demikian ruang-ruang publik perkotaan dengan segala macam interaksi yang terjadi didalamnya selalau berpotensi mengencam keselamatan anak-anak yang banyak menghabiskan waktu didalamnya. Sejauh ini ada beberapa macam resiko yang dialami anak jalanan. Anatara lain: korban operasi tertib sosial, korban kekerasan orang dewasa, kehilangan pengasuhan, resiko penyakit, kehilangan kesemptan pendidikan, eksploitasi seksual dan berkonflik dengan hukum YPLPS HUMANA, 2004:24 Darmansyah 2012, menyebutkan akibat yang ditimbulkan bagi sang anak di jalanan adalah: 1. Perkembangan dan pembentukan kepribadian anak tidak berjalan dengan baik karena secara psikologis mereka adalah anak-anak yang pada taraf tertentu belum mempunyai bentukan mental emusional yang kokoh, sementara pada saat yang sama meraka harus bergelut dengan dunia jalanan yang keras, sehingga hal ini akan berpengaruh negative terhadap perkembangan dan perbentukan kepribadian sang anak. 2. Anak-anak jalanan pada umunya menjadi pribadi yang introvert tidak terbuka, cenderung sukar mengendalikan diri, dan lebih bersifat asosial. Universitas Sumatera Utara 41 3. Bagi anak jalanan perempuan sering kali mereka dijadika sebagai tempat pelampiasan kebutuhan seksual preman lelaki dewasa yang sama –sama tinggal di jalanan, atau bahkan mereka dijual sebagai pelacur. 4. Menjadi subjek dan objek kriminalitas. Seorang anak jalanan sering kali dimanfaatkan oleh para preman untuk mencari uang sebanyak-banyaknya dengan cara yang tidak benar seperti mencuri dan merampas. Dan kadang- kadang anak jalanan yang tidak patuh dengan orang yang menyuruhnya bisa menerima perlakuan kriminal seperti dipukul dan dianiaya atau bahkan diperkosa bagi anak jalanan perempuan. 5. Kehidupan masa depan sang anak tidak terjamin karena tidak dibekali oleh pengetahuan dan keterampilan yang cukup ketika masih kecil. Bahkan dapat dikatakan anak-anak jalanan itu tidak mempunyai masa depan. Selamanya mereka akan berada di jalanan dan akan sulit sekali bagi mereka untuk keluar dari kehidupan jalanan. 6. Pendidikan formal sang anak tidak maksimal karena mereka mungkin lebih memilih untuk berada dijalanan dari pada disekolah dengan berbagai alasan.

2.3 Pendekatan Penyelesaian Anak Jalanan