99 sudah diluar batas toleransi anak, maka anak akan cenderung memilih keluar dari
rumah dan melakukan kegiatan dijalanan.
5.1.7 Informan Tambahan I
Nama : Lasni
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 32 tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : Tamat SMP
Kedudukan dalam keluarga : Ibu dari Rio Pratama Jumlah anggota keluarga
: 3 Ibu Lasni adalah orang tua dari Rio pratama, dilihat dari wajahnya ibu ini
masih tergolong muda. Keseharian ibu Lasni bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumahnya ibu Salma tetangganya dari ibu Lasni. Ibu Salma ini tergolong
orang yang berada kalau dilihat dari kediamannya, karena disaat peneliti menjumpai ibu Lasni tidak berapa jauh dari rumahnya ibu Salma. Status ibu Lasni adalah
seorang yang masih bersuami, tetapi suaminya jarang pulang kerumah, bukan berstatus mencari kerja diluar Kota Medan melainkan keberadaanya masih di Kota
Medan dan berpindah-pindah. Disaat peneliti menanyakan apa pekerjaan suaminya, seperti dalam kutipan wawancara ibu Lasni mengatakan:
Universitas Sumatera Utara
100 “perkerjaan suami kakak tidak ada yang tetap dek, pernah menjadi tukang
becak, karena becaknya sering rusak-rusak akhirnya becakya dijual sama suami kakak. Semenjak becak dijual kerjanya ngak jelas dan tetap lagi dek,
terkadang menjadi tukang buruh bangunan, itupun kalau ada kawannya yang ngajak dek. Semenjak kerjanya suami kakak ni ngak ada yang tetap dan
semanjak itulah lah dia jarang pulang. Dan kalau pun dia pulang kerumah bawaanya sering marah-marah tak jelas, dan akhir- akhir ini kakak pun
sering ribut sama dia” Saat peneliti menanyakan tentang rio, apakah ia mengetahui kalau anaknya
melakukan kegiatan ngamen dijalanan, dan ternyata ibu Lasni mengetahui kalau anaknya bekerja dijalanan. Dan kedaan ini tidak terlalu dipermasalahkannya, dan ibu
Lasni pun tidak pernah melarangnya. Karena setiap uang yang didapatkan rio dijalanan ibu Lasni pun tidak pernah untuk memintanya dan kalaupun rio
memberikan uang hasil ngamen kepada mamak nya, uang itupun disimpan oleh ibu Lasni. Seperti yang dikatakan Ibu Lasni :
“iya dek kakak tau kalau rio kerjanya ngamen di sekitaran lampu merah simpang empat juanda. Udah lama memang anak kakak itu ngamen. Hasil
dari ngamennya itupun ngak pernah kakak mintak kok dek. Semua hasilnya digunakan rio untuk uang jajananya. Kalaupun ada yang rio kasih ke kakak
itupun uangnya kakak simpan dek, nanti uang yang disimpan itu kakak gunakan untuk keperluan menganti seragam sekolahnya. Dan inipun
rencananya kakak mau membelikan sepatu sekolah sama rio. Karena sepatu yang dipakainya sekekarang udah pada robek bagian tapaknya dek. Lagian
uang rio memang ada yang kakak simpan.
Universitas Sumatera Utara
101 Ibu Lasni selaku orang tua dari Rio sebenarnya tidak mengiginkan hal seperti
ini terjadi, seperti halnya yang terjadi dalam keluarganya yang mana suaminya yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan sering marah-marah kalau pulang. Dan rio
yang menghabiskan waktu sepulang sekolahnya ngamen nyari duit. Tetapi karena keadaan sudah seperti ini dalam keluarganya dia pun tidak bisa berbuat apa-apa.
Sewaktu peneliti menanyakan apa sebenarnya penyebab rio melakukan kegiatan dijalanan, ibu Lasni mengatakan.
” Keadaan ini semuanya memang berasal dari dalam keluarga kakak dek, dan ditambah lagi keadaan ekonomi jaman sekarang susah nyari duit dan
juga susah untuk mencari pekerjaan. Dan saat Rio ngamen nyari duit kakakpun ngak bisa berbuat apa-apa untuk melarangnya dek. Cuma kakak
sering berpesan dan menasehati rio supaya jagan pernah nyuri dan mengambil barang orang dan juga ikut coba-coba sama orang pemakai
narkoba. Berdasarkan keterangan informan tamabahan yang telah menceritakan
keadaan keluarganya, maka dalam hal ini dapat dikatan Faktor penyebab anaknya menjadi anak jalanan masuk kedalam tingkat mikro immediate cause yaitu dimana
anak memilih untuk turun kejalanan lebih dilatar belakangi oleh keinginan anak itu sendiri yang disebabkan masalah yang terjadi didalam keluarganya seperti keadaan
dalam keluarga yang tidak harmonis, dan tidak dapat terpenuhinya kebutuhan utama anak oleh orang tuanya yang dikarenakan keadaan ekonomi keluarga yang kurang
mamapu. Sehingga apabila hal tersebut sudah diluar batas toleransi anak, maka anak akan cenderung memilih keluar dari rumah dan melakukan kegiatan di jalanan.
Universitas Sumatera Utara
102
5.1.8 Informan Tambahan II