Perlengkapan Untuk Membuat Batik Tulis Proses Pembuatan Batik Tulis

commit to user 20

c. Perlengkapan Untuk Membuat Batik Tulis

Berikut ini adalah perlengkapan yang diperlukan untuk membuat batik tulis menurut Subekti, Ratinah, Supriyaningtyas 2010: 6: 1. Canting Canting adalah peralatan khas yang digunakan untuk membatik. Canting berfungsi seperti pena untuk mengambil lilinmalam dan menggambarkannya pada kain. Canting terbuat dari bahan tembaga atau kuningan dengan gagang yang terbuat dari kayu. Ukuran canting bermacam-macam sesuai dengan besar kecilnya garis gambar yang akan dibuat. Jenis canting ada bermacam-macam, di antaranya canting ngengrengan, tembokan, seret dua, cecekan, dan isen . 2. Anglo keren kompor kecil Anglo keren adalah kompor tanah yang berfungsi untuk memanaskan penggorenganwajan yang berisi lilin. Anglo dilengkapi dengan kipas untuk menjaga agar api dan arang tetap menyala. 3. Wajan Wajanpenggorengan merupakan tempat untuk memanaskan lilin agar tetap encer. Lilinmalam berfungsi sebagai tinta yang digunakan untuk membuat motif pada kain. Bila lilinmalam mengeras, lilin pada canting pun harus sebentar-sebentar dituang ke dalam wajan agar tetap panas dan cair sehingga tidak membuat aliran lilinmalam di dalam canting tersumbat. 4. Lilinmalam Lilinmalam ini khusus digunakan untuk membatik. Lilinmalam dibuat dari bahan-bahan gondorukem, damar, lemak sapi, malam lorodan, dan malam kote . Ada yang membuatnya dari sarang lebah. Jenisnya ada beberapa macam seperti malam biron, malam carikan, malam remukan, dan malam tembokan. commit to user 21 5. Gawangan Gawangan berbentuk seperti gawang. Fungsinya untuk tempat menyampirkan kain yang akan dibatik. Gawangan terbuat dari kayu atau bambu.

d. Proses Pembuatan Batik Tulis

Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan batik tulis: 1. Buatlah motif batik pada kain dengan menggunakan pensil. 2. Malam lilin direbus diatas wajan dengan menggunakan anglo kompor. 3. Kemudian motif batik dengan menggunakan canting yang berisi lilinmalam sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. 4. Motif yang sudah selesai dibatik kemudian diberi pewarna sesuai dengan warna yang diinginkan dengan teknik colet menggunakan pewarna remazol. 5. Setelah proses pewarnaan selesai, kemudian kain batik direndam kedalam ember yang berisi waterglass selama ± 15 menit untuk memperkuat warna. Proses ini dinamakan nguncingancing warna agar warna tidak mudah luntur. 6. Batik yang sudah selesai di waterglass diangin-anginkan selama 15 menit. 7. Cucilah kain batik yang sudah selesai dikunci dikancing tersebut dengan menggunakan air bersih supaya waterglass luntur. 8. Rebuslah air hingga mendidih dengan menggunakan kompor dan panci. 9. Masukkan kain batik ke dalam panci yang berisi air mendidih untuk melunturkan lilin dari kain. Proses ini dinamakan melorot kain. 10. Pada waktu melorot kain batik diaduk dengan menggunakan kayu, dan sering diangkat keatas permukaan air. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam proses pelunturan lilinmalam. 11. Setelah lilinmalam luntur, kemudian kain batik dapat dikeringkan. commit to user 22 Jika masih terdapat sisa-sisa malam pada kain batik dapat dihilangkan dengan menggunakan tepung kanji yang dilarutkan ke dalam air.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran dapat diketahui: 1 pada saat mengerjakan tugas di dalam kelas siswa cenderung ramai dengan teman- temannya, 2 bermalas-malasan atau kurang aktif pada saat mengerjakan tugas, 3 tidak serius pada saat mengerjakan tugas di sekolah, 4 sumber dan media pembelajaran seni rupa di sekolah masih sangat minim, 5 sebagian besar siswa belum mampu membuat rancangan motif batik dengan imajinasi masing-masing kebanyakan hanya mencontohmenjiplak karya teman atau orang lain, 6 sebagian besar siswa belum mampu menggunakan canting untuk membatik, dan 7 sebagian besar siswa belum mampu mewarnai motif batik dengan baik. Dari permasalahan di atas maka peneliti menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL. Dalam pembelajaran CTL terdapat tujuh komponen dasar, sehingga CTL dapat dibedakan dengan model pembelajaran lainnya. Tujuh komponen dasar yang terdapat dalam CTL yaitu: 1. Kontruksivisme konstruktivism, siswa melakukan observasi, dan mengamati hasil karya batik tulis, batik cap, batik printing, batik colet, dan batik jumputancelup ikat.. Siswa dapat mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. 2. Menemukan inquiry , setelah melakukan observasi dan pengamatan, guru membimbing siswa untuk menemukan masalah, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan membuat kesimpulan. 3. Bertanya questioning , guru melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa mengenai batik, bahan dan alat yang digunakan untuk membatik. Melalui pertanyaan guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa untuk menemukan setiap materi yang telah dipelajarinya.

Dokumen yang terkait

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

“Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika di Kelas IV MIN Parung

0 7 169

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN O2 GAMBIRMANIS PRACIMANTORO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2009 2010

0 6 146

PENGGUNAAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II Penggunaan Strategi Contextual Teaching Learning (Ctl) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas II SDN 03 Ngadirejo Kecamatan Mojogedang Ka

0 1 14

PENGGUNAAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II Penggunaan Strategi Contextual Teaching Learning (Ctl) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas II SDN 03 Ngadirejo Kecamatan Mojogedang Ka

0 1 12

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

0 1 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBATIK BAGI SISWA KELAS IX A SMPNEGERI3 KOKAP KULON PROGO PADA SEMESTER I TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD 2 SINGOCANDI TAHUN AJARAN 20132014

0 0 21