Pengertian Prestasi Pengertian Belajar Pengertian Prestasi Belajar

commit to user 14 pengalaman belajar siswa memiliki pengaruh yang positif terhadap perkembangan baik intelektual maupun mental siswa. Penilaian ini dilakukan secara terus menerus selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Oleh sebab itu, tekanannya diarahkan kepada proses belajar bukan kepada hasil belajar. Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL adalah proses pembelajaran yang didalamnya terdapat tujuh komponen dasar konstruktivisme konstruksivism, inkuiri inquiry, bertanya questioning, masyarakat belajar learning community, pemodelan modeling, refleksi reflection, dan penilaian nyata authentic assessment, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa.

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia 1993: 700 “Prestasi mempunyai pengertian hasil yang dicapai, dilakukan, dikerjakan, dan sebagainnya atau hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan persekolahan yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian” Di dalam dunia pendidikan, prestasi sering dikaitkan dengan kemampuan dibidang akademik. Tolok ukur untuk menilainnya adalah dengan menggunakan nilai angka. Buchori 1997: 85 berpendapat bahwa: ”Prestasi adalah hasil yang dicapai anak sebagai hasil belajar yang berupa angka, huruf, serta tindakan hasil belajar yang dicapai. Adapun hasil belajar yang berupa angka atau huruf selain sebagai bukti hasil karya yang dicapai juga memotivasi agar prestasinya lebih meningkat”. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai siswa setelah melalui proses pembelajaran. commit to user 15

b. Pengertian Belajar

Belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Dalam proses belajar, apabila seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, maka orang tersebut sebenarnya belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain ia mengalami kegagalan didalam proses belajar. Sedangkan Winkel W.S. 1984: 226 mengemukakan bahwa ”prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yan g telah dicapai oleh seseorang”. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

c. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar dapat kita lihat dari hasil nilai yang diperoleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Dengan adanya prestasi dalam proses pembelajaran kita dapat mengetahui apakah materi yang telah disampaikan oleh guru dapat diserap oleh seluruh siswa atau hanya sebagian saja. Menurut Tirtonegoro 1988: 43 “Prestasi belajar ini dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun dan pada tiap- tiap periode tertentu”. Sementara itu menurut ahli lain, “Prestasi belajar adalah suatu hasil maksimal yang diperoleh dengan usahannya dalam rangka mengaktualisasikan dan mempotensinkan diri lewat belajar” Slameto, 1987: 16. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil maksimal yang diperoleh dengan mengerjakan suatu kegiatan untuk diukurdinilai dalam bentuk angka atau huruf untuk mengetahui kedudukan atau prestasi anak. Untuk dapat mengetahui prestasi belajar seseorang, maka diperlukan penilaian hasil belajar. Menurut Masidjo 1995: 93, terdapat tiga ranah penilaian pencapaian hasil belajar adalah sebagai berikut: commit to user 16 1. Ranah Kognitif, meliputi: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2. Ranah Afektif, meliputi: penerimaan, partisipasi, penilaian atau penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup. 3. Ranah psikomotor, meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas. Yang digunakan dalam penelitian ini adalah aspek psikomotor, dikarenakan dalam proses pembelajaran membatik dengan teknik mencanting memiliki kompetensi dasar membatik dengan teknik mencanting. Penilaian yang akan digunakan dalam membatik dengan teknik mencanting adalah sebagai berikut: 1. Mempersiapkan bahan dan alat untuk membuat batik: a. Mempersiapkan alat untuk membuat motif batik. b. Mempersiapkan bahan dan alat untuk membatik dengan teknik mencanting. c. Mempersiapkan bahan dan alat untuk mewarnai motif batik dengan teknik colet. 2. Membuat rancangan motif batik: a. Kreativitas kelancaran dalam membuat motif batik. 3. Membatik dengan teknik mencanting: a. Penggunaan canting. b. Kematangan malam. c. Kerapian dan kebersihan dalam mencanting. 4. Mewarnai motif batik dengan teknik colet: a. Teknik mencolet. b. Teknik mengunci mengancing warna remazol. c. Perpaduan warna. commit to user 17

3. Pengertian Batik

Dokumen yang terkait

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

“Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika di Kelas IV MIN Parung

0 7 169

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN O2 GAMBIRMANIS PRACIMANTORO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2009 2010

0 6 146

PENGGUNAAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II Penggunaan Strategi Contextual Teaching Learning (Ctl) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas II SDN 03 Ngadirejo Kecamatan Mojogedang Ka

0 1 14

PENGGUNAAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II Penggunaan Strategi Contextual Teaching Learning (Ctl) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas II SDN 03 Ngadirejo Kecamatan Mojogedang Ka

0 1 12

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

0 1 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBATIK BAGI SISWA KELAS IX A SMPNEGERI3 KOKAP KULON PROGO PADA SEMESTER I TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD 2 SINGOCANDI TAHUN AJARAN 20132014

0 0 21