commit to user 78
c. Penilaian indikator membatik dengan teknik mencanting
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus  I pertemuan kedua dari 38 orang siswa yang meperoleh nilai A 80 sebanyak 11 siswa atau 30,55
,  4  orang  siswa  atau  11,11    yang  memperoleh  nilai  B  70,  13  orang siswa  atau  36,11    yang  memperoleh  nilai  C  60,  dan  terdapat  8  orang
siswa atau 22,22  yang memperoleh nilai D 50. Dengan  demikian  siswa  yang  memperoleh  nilai  di  atas  KKM  66
adalah 15 orang siswa atau 41,66 , dan siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM 21 orang siswa atau 58,33 .
Dalam membatik dengan teknik mencanting dapat dikatakan belum berhasil,  dikarenakan  dalam  menggambar  rancangan  motif  batik  kurang
dari 70  nilai siswa belum dapat meningkat. d.
Penilaian indikator mewarnai motif batik dengan teknik
colet
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I pertemuan ketiga tabel 6  dari  ke  36  orang  siswa  terdapat  6  orang  siswa  atau  16,66    yang
memperoleh  nilai  A  80,  4  orang  siswa  atau  11,11    yang  memperoleh nilai B 70, 10 orang siswa atau 27,27  yang memperoleh nilai C 60,
dan 16 orang siswa atau 44,44  yang memperoleh nilai D 50. Dengan demikian siswa yang  memperoleh nilai di atas KKM 66
adalah sebanyak 10 orang siswa atau 27,27 , dan yang memperoleh nilai di bawah KKM 26 orang siswa atau 71,71 .
Dalam  mewarnai  motif  batik  dengan  teknik
colet
dapat  dikatakan belum  berhasil,  dikarenakan  dalam  mewarnai  motif  batik  dengan  teknik
colet
kurang dari 70  nilai siswa belum dapat meningkat.
d. Refleksi
Hasil pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Contextual Teaching  and  Learning
CTL  siklus  I  yang  dilaksanakan  selama  4x  pertemuan, peneliti  berupaya  menggali  faktor  penyebab  dan  melakukan  refleksi,  sebagai
berikut:
commit to user 79
1. Pada  indikator  mempersiapkan  bahan  dan  alat  untuk  membatik,  siswa
yang memperoleh nilai di atas KKM 66 adalah 29 orang siswa atau 80,55 , dan yang memperoleh nilai di bawah standar adalah 7 orang siswa atau
19,44  .  Hal  tersebut  dikarenakan  sebagian  besar  siswa  sudah  mampu mempersiapkan bahan dan alat untuk membuat batik.
Untuk  dapat  meningkatkan  prestasi  belajar  maka  pada  siklus berikutnya  perlu  dilakukan  bimbingan  terhadap  siswa  yang  belum
mempersiapkan bahan dan alat untuk membuat batik. 2.
Pada  indikator  membuat  rancangan  motif  batik,  siswa  yang  memperoleh nilai  di  atas  KKM  66  adalah  25  orang  siswa  atau  72,21  ,  dan  yang
memperoleh  nilai  di  bawah  standar  adalah  10  orang  siswa  atau  27,77  . Sebagian  besar  siswa  sudah  mampu  menggambarkan  ide  dan
kreativitasnya  dalam  membuat  motif  batik  berdasarkan  hasil  pengamatan yang telah dilakukanya terhadap benda-benda  yang terdapat dilingkungan
sekitar. Untuk  dapat  meningkatkan  prestasi  belajar  sebagian  kecil  siswa,
maka  pada  siklus  berikutnya  perlu  dilakukan  bimbingan  dan  pengarahan terhadap  siswa  yang  belum  mampu  membuat  rancangan  motif  batik,
dengan  memberikan  saran  dan  masukan  yang  membangun,  agar  siswa mampu menumbuhkan rasa percaya diri dalam membuat rancangan motif
batik yang kreatif. Guru memberikan contoh-contoh hasil karya batik yang lebih beragam, dan guru menganjurkan supaya siswa mengamati berbagai
macam  benda  yang  terdapat  dilingkungan  siswa.  Hal  tersebut  bertujuan untuk  memancing  pemikiran  siswa  supaya  lebih  kreatif  dalam  membuat
motif batik. 3.
Pada  indikator  membatik  dengan  teknik  mencanting,  siswa  siswa  yang memperoleh  nilai  di  atas  KKM  66  adalah  15  orang  siswa  atau  41,66  ,
dan siswa yang memperoleh nilai di bawah standar adalah 21 orang siswa atau 58,33 .
Hal  tersebut  dikarenakan  siswa  baru  pertama  kali  menggunakan canting,  kompor  yang  digunakan  tidak  dapat  berfungsi  dengan  baik,
commit to user 80
sehingga  malam  yang  direbus  tidak  dapat  mendidih,  dan  mengakibatkan malam  tidak  dapat  digunakan  untuk  membatik  motif,  menetes
disembarang tempat, dan sebagian besar tidak dapat tembus pada kain. Untuk  dapat  meningkatkan  prestasi  belajar  maka  pada  siklus
berikutnya perlu dilakukan bimbingan terhadap siswa yang belum mampu membatik  dengan  teknik  mencanting,  dengan  cara  mengajarkan  lagi
bagaimana  cara  menggunakan  canting  yang  benar,  menembuskan  cairan malamlilin pada kain, dan menjaga agar canting tidak menetes pada kain
sehingga dapat menjaga kebersihan. 4.
Pada  indikator  mewarnai  motif  batik  dengan  teknik
colet,
siswa  yang memperoleh nilai di atas KKM 66 adalah sebanyak 10 orang siswa atau
27,27  ,  dan  yang  memperoleh  nilai  di  bawah  standar  adalah  26  orang siswa atau 71,71 .
Hal  tersebut  dikarenakan  pada  waktu  mencanting  motif  malam tidak  dapat  tembus  pada  kain,  pada  waktu  mewarnai  motif  batik  dengan
teknik
colet
siswa  baru  pertama  kalinya  menggunakan  kuas  untuk mewarnai,  sehingga  warna  motif  satu  dengan  motif  lainnya  tercampur.
Siswa  belum  mampu  memdukan  warna  yang  harmonis,  siswa  belum berani  mengkombinasikan  warna,  siswa  belum  mampu  membedakan
antara warna motif dan
background
, sehingga tidak terlihat jelas. Untuk  dapat  meningkatkan  prestasi  belajar  maka  pada  siklus
berikutnya perlu dilakukan bimbingan terhadap siswa yang belum mampu mewarnai  motif  batik  dengan  teknik
colet,
memberikan  contoh  cara menggunakan  kuas  yang  baik,  membimbing  dan  mengajarkan  kepada
siswa  langkah-langkah  teknik
menguncimengancing
pewarna
remazol,
memadukan  warna  yang  harmonis,  memadukan  warna  yang  harmoni, kesesuaian warna dengan motif, dan kerapian warna.
commit to user 81
Berdasarkan  hasil  observasi  siklus  I  di  atas  dapat  terdapat  2  indikator ketercapaian yang belum mampu memenuhi KKM, yaitu membatik dengan teknik
mencanting dan mewarnai motif batik dengan teknik
colet,
sehingga untuk dapat meningkatkan prestasi belajar membatik perlu dilaksanakan siklus II. Pelaksanaan
siklus II meliputi: perencanaan, tindakan, observasi, analisis, dan refleksi.
2. Tindakan Siklus II