commit to user 118
warna  yang baik,  teknik menguas  yang benar, berhati-hati, dan tidak asal dalam mewarnai.
Berdasarkan  hasil  observasi  siklus  II  di  atas  dapat  diketahui  bahwa keempat  indikator  ketercapaian  sudah  dapat  meningkat,  sehingga  tidak  perlu
dilaksanakan siklus III.
C. Diskripsi Antar Siklus
Berdasarkan  hasil  pelaksanaan  penelitian  dapat  dibedakan  antara  nilai siswa sebelum dilaksanakan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning
CTL, nilai siswa setelah dilaksanakan siklus I  dan  nilai  siswa  setelah  dilaksanakan  siklus  II  diperoleh  data  yang  dapat
digunakan untuk perbandingan adalah sebagai berikut:
1. Frekuensi Nilai Membatik Siswa Sebelum Tindakan
Berikut  ini  adalah  data  frekuensi  siswa  kelas  VI  SDN  Mojosongo  II sebelum dilaksanakan penelitian:
Tabel 9. Data Frekuensi Nilai Membatik Siswa Kelas VI Sebelum Tindakan.
Dari  tabel  di  atas  dapat  dilihat  bahwa  nilai  siswa  sebelum  dilaksanakan tindakan siswa yang memperoleh nilai
≤ 66 adalah sebanyak 25 siswa atau 69,44 , sedangkan jumlah siswa yang memeroleh nilai
≥ 66 adalah sebanyak 11 siswa atau 30,55
No Interval
Frekuensi Persentase
Keterangan
1. 76 - 80
4 11,11
Baik 2.
71 - 75 4
11,11 Lebih dari cukup
3. 66
– 70 3
8,33 Cukup
4. 61 - 65
18 50
Hampir cukup 5.
56 - 60 7
19,44 Kurang
6. 51 - 55
Kurang sekali 7.
46 - 50 Sangat kurang sekali
Jumlah 36
100
commit to user 119
Bila  digambarkan  dalam  bentuk  grafik  akan  terlihat  gambar  seperti  di bawah ini:
2 4
6 8
10 12
14 16
18
46-50 51-55
56-60 61-65
66-70 71-75
76-80
Gambar 36. Grafik Nilai Membatik Siswa Kelas VI Sebelum Dilaksanakan
Tindakan.
2. Frekuensi Nilai Membatik Siswa Sesudah Dilaksanakan Tindakan
Siklus I
Berikut  ini  adalah  data  frekuensi  siswa  kelas  VI  SDN  Mojosongo  II yang diperoleh melalui observasi  yang dilakukan 4  kali pertemuan dianalisis.
Berdasarkan  hasil  observasi  yang  dilakukan  sesudah  proses  pelaksanaan tindakan siklus I diperoleh data frekuensi adalah sebagai berikut:
Tabel 10. Data  Frekuensi  Nilai  Membatik  Siswa  Kelas  VI  Sesudah  Tindakan
Siklus I.
No Interval
Frekuensi Persentase
Keterangan
1. 76 - 80
4 11,11
Baik 2.
71 - 75 6
16,66 Lebih dari cukup
3. 66
– 70 11
30,55 Cukup
4. 61 - 65
6 16,66
Hampir cukup 5.
56 - 60 6
16,66 Kurang
6. 51 - 55
1 2,77
Kurang sekali 7.
46 - 50 2
5,55 Sangat kurang sekali
Jumlah 36
100
commit to user 120
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai
≤  6,6 adalah sebanyak 21 siswa atau 58,32 , sedangkan jumlah siswa yang memperoleh nilai
≥ 6,6 adalah sebanyak 15 siswa atau 41,66 . Data frekuensi nilai membatik siswa kelas VI SDN Mojosongo II pada
siklus I dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
2 4
6 8
10 12
46-50 51-55 56-60 61-65 66-70 71-75 76-80
Gambar 37. Grafik Nilai Membatik Siswa Kelas VI Sesudah Dilaksanakan
Tindakan Siklus I. Nilai  siswa  setelah  dilaksanakan  penelitian  siklus  I  dengan
menerapkan  model  pembelajaran
Contextual  Teaching  and  Learning
CTL pada  mata  pelajaran  membatik  adalah  sebagai  berikut:  jumlah  siswa  yang
memperoleh  nilai ≤  66  sebanyak  15  siswa  atau  41,66  ,  sedangkan  jumlah
siswa  yang  mendapatkan  nilai ≥  66  sebanyak  21  siswa  atau  58,32  .  Hasil
penelitian  siklus  I  menunjukkan  adanya  peningkatan  prestasi  belajar  siswa, akan  tetapi  peningkatan  prestasi  belajar  siswa  belum  mampu  memenuhi
indikator ketercapaian dalam penelitian ini yaitu 70 . Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan siklus
I  belum  berhasil,  sehingga  perlu  dilaksanakan  siklus  lanjutan  yaitu  siklus  II. Perncanaan  siklus  II  didasarkan  pada  hasil  observasi,  analisis  dan  refleksi
siklus  pertama  yaitu,  aktivitas  siswa dalam proses  pembelajaran, dan  gambar rancanga  motif  batik  sudah  mampu  memenuhi  target  yaitu  lebih  dari  70  ,
maka  yang  perlu  dilaksanakan  penelitian  ulang  adalah  membatik  dengan teknik  mencanting,  dan  mewarnai  motif  batik  dengan  perpaduan  warna  pada
kain.
commit to user 121
3. Frekuensi Nilai Membatik Siswa Sesudah Dilaksanakan Tindakan