Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

commit to user 22 Jika masih terdapat sisa-sisa malam pada kain batik dapat dihilangkan dengan menggunakan tepung kanji yang dilarutkan ke dalam air.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran dapat diketahui: 1 pada saat mengerjakan tugas di dalam kelas siswa cenderung ramai dengan teman- temannya, 2 bermalas-malasan atau kurang aktif pada saat mengerjakan tugas, 3 tidak serius pada saat mengerjakan tugas di sekolah, 4 sumber dan media pembelajaran seni rupa di sekolah masih sangat minim, 5 sebagian besar siswa belum mampu membuat rancangan motif batik dengan imajinasi masing-masing kebanyakan hanya mencontohmenjiplak karya teman atau orang lain, 6 sebagian besar siswa belum mampu menggunakan canting untuk membatik, dan 7 sebagian besar siswa belum mampu mewarnai motif batik dengan baik. Dari permasalahan di atas maka peneliti menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL. Dalam pembelajaran CTL terdapat tujuh komponen dasar, sehingga CTL dapat dibedakan dengan model pembelajaran lainnya. Tujuh komponen dasar yang terdapat dalam CTL yaitu: 1. Kontruksivisme konstruktivism, siswa melakukan observasi, dan mengamati hasil karya batik tulis, batik cap, batik printing, batik colet, dan batik jumputancelup ikat.. Siswa dapat mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. 2. Menemukan inquiry , setelah melakukan observasi dan pengamatan, guru membimbing siswa untuk menemukan masalah, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan membuat kesimpulan. 3. Bertanya questioning , guru melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa mengenai batik, bahan dan alat yang digunakan untuk membatik. Melalui pertanyaan guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa untuk menemukan setiap materi yang telah dipelajarinya. commit to user 23 4. Masyarakat belajar learning community , pada siklus I siswa dibagi dalam kelompok dan melakukan diskusi, dan pada siklus II siswa dibagi dalam kelompok dan melakukan kerjasama. 5. Permodelan modeling , guru mendemontrasikan suatu kinerja membuat motif batik, mencanting, dan mewarnai batik dengan teknik colet supaya siswa dapat mencontoh, belajar atau melakukan sesuatu sesuai dengan model yang telah diperagakan oleh guru. 6. Refleksi reflection , guru mengajak siswa melihat kembali atau merespon materi batik yang telah disampaikan, setiap berakhir proses pembelajaran, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk merenung atau mengingat kembali apa yang telah di pelajarinya. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan hal-hal yang belum dimengerti, selanjutnya guru memberikan solusi. 7. Penilaian yang sebenarnya authentic assessment , guru melakukan penilaian berdasarkan dengan mengukur pengetahuan, penilaian proses, produkhasil karya batik. Kerangka berpikir penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: commit to user 24 Gambar 2. Kerangka Berpikir Penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL Prestasi belajar membatik rendah Konstruktivism Siswa melakukan observasi, dan mengamati hasil karya batik. Siswa dapat mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Inquiry Setelah melakukan observasi dan pengamatan, guru membimbing siswa untuk menemukan masalah, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan membuat kesimpulan. Questioning Guru melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa mengenai batik, bahan dan alat untuk membatik. Melalui pertanyaan guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa untuk menemukan setiap materi yang telah dipelajarinya. Modeling , Guru mendemontrasikan suatu kinerja membuat motif batik, mencanting, dan mewarnai batik dengan teknik colet supaya siswa dapat mencontoh, belajar atau melakukan sesuatu sesuai dengan model yang telah diperagakan oleh guru. Reflection Guru mengajak siswa melihat kembali atau merespon materi batik yang telah disampaikan, setiap berakhir proses pembelajaran, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk merenung atau mengingat kembali apa yang telah di pelajarinya. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan hal-hal yang belum dimengerti, selanjutnya guru memberikan solusi. Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Prestasi belajar membatik meningkat Siklus I Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, Analisis, dan Refleksi. Siklus II Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, Analisis, dan Refleksi. Learning community Pada siklus I siswa dibagi dalam kelompok dan melakukan diskusi. Pada siklus II siswa dibagi dalam kelompok dan melakukan kerjasama. Authentic assessment, Guru melakukan penilaian berdasarkan dengan mengukur pengetahuan, penilaian proses, produkhasil karya batik. commit to user 25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Seting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Sekolah Dasar Negeri Mojosongo II, dengan alasan: 1. SDN Mojosongo II belum pernah dijadikan tempat penelitian. 2. Dalam pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan SBK khususnya membatik, guru belum menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL. 3. Peneliti sebagai tenaga edukatif di SD tersebut, sehingga hasil penelitian nanti diharapkan dapat memberi masukan yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan dan umumnya pada mata pelajaran yang lain.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 3 tiga bulan, terhitung mulai dari bulan Juli 2010 sampai dengan bulan September 2010, dengan rincian sebagai berikut: 25

Dokumen yang terkait

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

“Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika di Kelas IV MIN Parung

0 7 169

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN O2 GAMBIRMANIS PRACIMANTORO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2009 2010

0 6 146

PENGGUNAAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II Penggunaan Strategi Contextual Teaching Learning (Ctl) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas II SDN 03 Ngadirejo Kecamatan Mojogedang Ka

0 1 14

PENGGUNAAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II Penggunaan Strategi Contextual Teaching Learning (Ctl) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas II SDN 03 Ngadirejo Kecamatan Mojogedang Ka

0 1 12

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

0 1 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBATIK BAGI SISWA KELAS IX A SMPNEGERI3 KOKAP KULON PROGO PADA SEMESTER I TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD 2 SINGOCANDI TAHUN AJARAN 20132014

0 0 21