commit to user 126
Perubahan antara siklus I dan siklus II pada indikator ketercapaian membatik dengan teknik memcanting memperoleh nilai rata-rata kelas naik 9,72
, dari 64,72 menjadi 74,44, sedangkan persentase keberhasilan naik 44,44 dari 41,66 menjadi 86,10 .
Perubahan antara siklus I dan siklus II pada indikator ketercapaian mewarnai motif batik dengan teknik
colet
memperoleh nilai rata-rata kelas naik 11,67, dari 60,55 menjadi 74,44, sedangkan persentase keberhasilan naik 36,11
dari 72,22 menjadi 77,77 .
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berikut ini adalah pembahasan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SDN Mojosongo II siswa kelas VI:
1. Hasil dan Proses Pembelajaran
a. Prestasi belajar
Sebelum dilaksanakan penelitian prestasi belajar siswa kelas VI SDN Mojosongo II memperoleh rata-rata kelas 65,22, setelah
dilaksanakan penelitian siklus I memperoleh rata-rata kelas 67,08, dan setelah dilaksanakan penelitian ulang siklus II memperoleh rata-rata 74,23.
Dengan demikian pretasi belajar membatik kelas VI SDN Mojosongo II setelah dilaksanakan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran
CTL
Contextual Teaching and Learning
mengalami peningkatan secara bertahap.
b. Proses pembelajaran
Sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model CTL pada waktu mengerjakan tugas siswa cenderung ramai dengan
teman-temannya, bermalas-malasankurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, tidak serius pada waktu mengerjakan tugas di Sekolah.
Setelah dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan menggunakan model pembelajaran CTL, pada waktu mengerjakan tugas
siswa lebih banyak memperhatikan guru pada waktu menyampaikan materi pembelajaran karena siswa memiliki minat dan rasa keingintahuan
commit to user 127
yang tinggi, siswa lebih aktif pada waktu proses pembelajaran mereka banyak mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dimengerti dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru. Siswa lebih asik dengan pekerjaan masing-masing, baik secara kelompok maupun
secara individu. c.
Media pembelajaran Sebelum
dilaksanakan penelitian
pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran CTL media pembelajaran yang digunakan sangat terbatas sekali hanya menggunakan media kertas sebagai
contoh, dan setelah dilaksanakan penelitian pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL
media pembelajaran lebih bervariasi dengan adanya contoh karya batik tulis, batik
colet,
batik
printing
dan batik cap. d.
Kreativitas Kreativitas siswa sebelum dilaksanakan penelitian ini sangat
rendah, hal tersebut dapat dilihat dari hasil karya menggambar batik pada halaman 3 gambar 1, dalam membuat karya siswa cenderung meniru
contoh gambar yang diberikan oleh guru tanpa mengembangkannya, sehingga hasil karya siswa dalam 1 kelas sebagian besar sama. Setelah
dilaksanakan penelitian ini kreativitas siswa dalam berkarya meningkat, hal tersebut dapat dilihat dari contoh hasil karya siswa pada siklus I
gambar 18, 19, 20, dan hasil karya pada siklus II gambar 33, 34, 35. Kreativitas siswa dalam membuat motif batik maupun dalam pewarnaan
sebagian besar berbeda. e.
Hasil karya siswa Hasil karya siswa sebelum dilaksanakan penelitian dengan
menggunakan model pembelajaran CTL
Contextual Teaching and Learning
hanya spontanitas saja tanpa rencana atau sketsa disain terlebih dahulu, dan setelah dilaksanakan penelitian dengan menggunakan model
pembelajaran CTL lebih baik karena sebelum membuat karya siswa terlebih dahulu membuat motif batik pada kertas gambar baru kemudian di
commit to user 128
pindah ke atas kain, dengan adanya pengarahan dan masukan-masukan dari guru siswa mampu membuat karya batik yang digunakan sebagai
taplak meja kecil secara kelompok. Hal ini menunjukkan peningkatan hasil karya yang sebelum penelitian hanya mengambar dikertas saja setelah
dilaksanakan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran CTL dapat meningkat menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Keterkaitan Antara Model Pembelajaran CTL dengan Proses