Teknik Pembuatan Batik Pengertian Batik

commit to user 18 bukan hanya sebuah gambar akan tetapi mengandung makna yang mereka dapat dari leluhur mereka. Batik Jawa banyak berkembang di daerah Solo atau yang biasa disebut dengan batik Solo. Berikut ini adalah pendapat yang dikemukakan oleh Barmin Wijiono, 2008: 10: ”Ragam corak dan warna batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Corak yang terdapat pada kain batik adalah tumbuhan pohon, ranting, daun, bunga dan akar, hewan: burung, ikan, kupu-kupu, ular, dll, manusia , geometris, dan bentuk lain seperti awan, gapura, rumah, dll. Bahan yang digunakan untuk membuat kain batik berupa kain mori, dan kain sutra. Kain mori dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu jenis primisima, prima, dan biru. Primisima adalah kain mori yang halus, harganya mahal, dan baik untuk batik tulis. Jenis prima bermutu sedang dan bisa dibuat batik tulis. Mori biru mutunya kurang baik, tipis dan tenunannya agak jarang. Mori biru tidak baik untuk batik tulis, hanya dapat digunakan untuk batik cap. ” Di pabrik tekstil, motif batik juga dapat dicetak dalam jumlah banyak dan berwarna-warni seperti halnya mencetak kertas. Sedangkan, batik tulis lebih mahal harganya karena dibuat dengan tangan dan membutuhkan waktupengerjaan yang lama. Kini, kain batik tidak hanya digunakan sebagai busana, tapi juga sebagai bahan berbagai perlengkapan rumah tangga dan interior serta menjadi produk cinderamata.

b. Teknik Pembuatan Batik

Menurut Subekti, Ratinah, Supriyaningtyas 2010: 4, teknik pembuatan batik di Indonesia ada lima macam, di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Teknik canting tulis Teknik canting tulis adalah teknik membatik dengan menggunakan alat yang disebut canting Jawa. Canting terbuat dari tembaga ringan dan berbentuk seperti teko kecil dengan corong di ujungnya. Canting berfungsi untuk meneorehkan cairan malam pada sebagian motif. Saat kain dimasukkan ke dalam larutan pewarna, bagian yang tertutup malam tidak terkena warna. Membatik dengan canting tulis disebut teknik membatik tradisional. commit to user 19 2. Teknik celup ikat Teknik celup ikat merupakan pembuatan motif pada kain dengan cara mengikat sebagian kain, kemudian dicelupkan ke dalam larutan pewarna. Setelah diangkat dari larutan pewarna dan ikatan dibuka bagian yang diikat tidak terkena warna. 3. Teknik printing Teknik printing biasanya digunakan dipabrik tekstil. Motif batik juga dapat dicetak dalam jumlah banyak dan berwarna-warni seperti halnya mencetak kertas dengan menggunakan alat cetak yang berupa screen . 4. Teknik cap Teknik cap merupakan cara pembuatan motif batik dengan menggunakan canting cap. Canting cap merupakan kepingan logam atau pelat berisi gambar yang agak menonjol. Permukaan canting cap yang menonjol dicelupkan dalam cairan malamlilin. Selanjutnya, canting cap dicapkan pada kain. Canting cap akan meninggalkan motif. Motif inilah yang disebut klise. Canting cap membuat proses pemalaman menjadi lebih cepat. Oleh karena itu, teknik printing dapat menghasilkan kain batik yang lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat. 5. Teknik colet Motif batik juga dapat dibuat dengan teknik colet. Motif yang dihasilkan dengan teknik ini tidak berupa klise. Teknik colet bisa juga disebut dengan teknik lukis, merupakan teknik mewarnai motif batik dengan cara mengoleskan cat atau pewarna kain sejenis tertentu pada motif dengan alat khusus atau kuas. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa batik merupakan salah satu dari berbagai macam warisan nenek moyang kita yang wajib dilestarikan keberadaannya. Dengan mempelajari berbagai macam teknik yang digunakan dalam membuat batik berarti kita dapat ikut mempertahankan dan melestarikan keberadaan batik di Indonesi. commit to user 20

c. Perlengkapan Untuk Membuat Batik Tulis

Dokumen yang terkait

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

“Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika di Kelas IV MIN Parung

0 7 169

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN O2 GAMBIRMANIS PRACIMANTORO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2009 2010

0 6 146

PENGGUNAAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II Penggunaan Strategi Contextual Teaching Learning (Ctl) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas II SDN 03 Ngadirejo Kecamatan Mojogedang Ka

0 1 14

PENGGUNAAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II Penggunaan Strategi Contextual Teaching Learning (Ctl) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas II SDN 03 Ngadirejo Kecamatan Mojogedang Ka

0 1 12

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

0 1 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBATIK BAGI SISWA KELAS IX A SMPNEGERI3 KOKAP KULON PROGO PADA SEMESTER I TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD 2 SINGOCANDI TAHUN AJARAN 20132014

0 0 21