Hasil Observasi dan Analisis

commit to user 105

c. Hasil Observasi dan Analisis

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siklus II, yaitu pertemuan pertama, kedua, dan ketiga dapat diperoleh hasil penelitian dengan menggunakan authentic assessment penilaian yang sebenarnya sebagai berikut: 1. Hasil Observasi Berikut ini adalah tabel hasil observasi penilaian siklus I: Tabel 8. Lembar Observasi Nilai Keseluruhan Tindakan Siklus I No Nama Aspek Psikomotor Nilai Akhir Mempersiapkan Bahan dan Alat Untuk Membuat Batik Kreativitas Kelancaran dalam Membuat Motif Batik Membatik dengan Teknik Mencanting Mewarnai Motif Batik dengan Teknik Colet a b c Nilai e f Nilai g h i Nilai j k l Nilai 1. Zaenal Abidin K 1 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 50 70 77,5 2. Christianto K 1 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 50 70 77,5 3. Nita Adriyanti K 1 70 80 60 70 80 80 80 80 80 80 80 80 80 50 70 75 4. Tri Regina O K 1 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 50 70 77,5 5. Anis Setyowati K 2 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 60 70 80 70 80 6. Aphredita S K 2 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 7. Alfi Rahmawati K 2 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 8. Axel Ibrahim Ilfat K 2 50 60 80 60 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 75 9. Abu Al Isfa Qani K 3 60 80 70 70 70 70 70 80 70 70 70 50 50 80 50 65 10 Aziz Miko Refi S K 3 80 80 80 80 80 80 80 60 70 60 60 50 50 80 50 67,5 11 Bayu Saputro K 3 50 80 60 60 80 80 80 60 60 60 60 50 50 80 50 62,5 12 Burhanudin K 3 50 50 50 50 70 70 70 60 70 60 60 50 50 80 50 57,5 13 Dyah Ayu S K 4 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 14 Dede Setyawan K 4 50 50 50 50 80 50 60 80 80 80 80 80 80 80 80 67,5 15 Ery Kurnia Devi K 4 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 16 Eko Wahyu S K 4 80 50 60 60 60 60 60 80 80 80 80 80 80 80 80 70 17 Fauzi Anjarani K 5 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 18 Firla Mustianto K 5 80 80 80 80 80 80 80 80 70 70 70 80 80 80 80 77,5 19 Intan Ferlin H K 5 80 80 80 80 80 60 70 80 60 70 70 80 80 80 80 75 20 Jesika Anggun A K 5 80 80 80 80 70 70 70 80 80 80 80 80 80 80 80 77,5 21 Muh. Abi N K 6 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 22 Mui Cahya B K 6 80 80 80 80 80 80 80 60 80 70 70 80 80 80 80 77,5 23 Riris L K 6 80 80 80 80 80 60 70 80 80 80 80 80 80 80 80 77,5 24 Rendi Adi N K 6 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 25 Siti Zaenab Z K 7 80 80 80 80 70 70 70 70 80 70 70 80 80 80 80 75 26 Sofi Nur M K 7 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 27 Sintia Fatma P K 7 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 28 Santia Resti D K 7 70 80 60 70 80 80 80 80 50 60 60 80 80 80 80 70 29 Feronika Indah P K 8 80 80 80 80 80 80 80 80 60 80 80 80 50 70 60 75 30 Wayan Sidiq A K 8 50 50 50 50 70 70 70 80 80 70 70 60 60 60 60 65 31 Radietya R D K 8 60 60 60 60 80 80 80 80 70 80 80 60 50 70 60 70 32 Qusnul Inaiyah A K 8 70 70 70 70 80 80 80 70 80 70 70 50 60 70 60 70 33 Alung Rasmoro D K 8 60 60 60 60 80 80 80 60 70 60 60 60 70 50 60 67,5 34 Ardhia Dewantara K 8 80 80 80 80 80 80 80 70 70 70 70 60 70 50 60 75 35 Fera Monika K K 8 80 80 80 80 80 60 70 70 70 70 70 70 60 50 60 72,5 36 S. P Gumilang K 8 80 80 80 80 80 80 80 60 70 70 70 60 70 50 60 75 Jumlah 2650 2760 2680 2600 296,93 Rata-rata Kelas 73,61 76,66 74,44 72,22 74,23 commit to user 106 Teknik penilaian yang dilakukan oleh guru: 1. Mempersiapkan bahan dan alat untuk membuat batik - Siswa mempersiapkan sendiri alat yang digunakan untuk membuat motif batik: pensil, penghapus, dan kertas gambar. - Siswa mempersiapkan alat yang digunakan untuk membatik dengan teknik mencanting korek api, canting, kain mori, bahan dan alat lain telah disediakan oleh guru disekolah malam, wajan, kompor kecil, minyak tanah. - Siswa mempersiapkan alat yang digunakan untuk mewarnai motif batik dengan teknik colet kuas, botol air mineral bekas, tali, peniti, bahan dan alat lain telah disediakan oleh guru disekolah remasol, waterglass, ember, panci, dan kompor. - Guru menilai siswa dengan cara mengamati siswa satu persatu dalam mempersiapkan bahan dan alat untuk membatik berdasarkan sub-sub indikator yang telah disebutkan di atas. - Jika terdapat siswa yang sama sekali tidak mempersiapkan bahan dan alat yang harus dipersiapkan dari rumah, siswa dapat mempergunakan alat dan bahan yang ada disekolah, dengan demikian siswa memperoleh nilai yang paling terendah diantara siswa yang telah mempersiapkan bahan dan alat. 2. Membuat rancangan motif batik - Guru mengamati aktivitas siswa pada waktu membuat motif batik, dengan cara berjalan mengamati satu persatu proses pembuatan motif dari bangku satu ke bangku yang lain di dalam kelas. - Guru melakukan observasi dengan menanyakan kepada siswa: motif apa yang dibuat?, menceritakan tentanga apa?, memperoleh ide dari mana?, dengan demikian guru dapat mengetahui apakah motif yang dibuat oleh siswa adalah hasil kreativitasnya sendiri atau hanya meniru gambar lain, maupun mencontek karya teman yang lain. - Setelah selesai pembuatan motif batik guru menilai komposisi motif. commit to user 107 - Hasil pembuatan motif dalam satu kelompok diseleksi oleh guru, dan diambil salah satu karya siswa yang nantinya akan digunakan untuk membuat motif taplak meja kecil. 3. Membatik dengan teknik mencanting - Guru mengamati aktivitas siswa pada waktu mencanting, dengan cara berjalan mengamati satu persatu proses mencanting motif. - Guru melakukan observasi dan menayakan kepada siswa: bagaimana cara siswa menggunakan canting?, malamlilin yang digunakan dapat tembus atau tidak?, sehingga guru dapat memberikan penilaian. - Setelah selesai membatik dengan teknik mencanting guru baru dapat menilai kebersihan dalam mencanting. 4. Mewarnai motif batik dengan teknik colet - Guru mengamati aktivitas siswa pada waktu mewarnai motif batik dengan teknik colet, dengan cara berjalan mengamati satu persatu proses mewarnai motif batik. Dengan cara mengamati siswa satu- persatu, guru dapat mengetahui bagaimana teknik mencolet siswa, teknik menguncimengancing pewarna remazol. - Untuk dapat mengetahui perpaduan warna motif batik, guru dapat melakukan penilaian setelah karya batik jadi. Dari tabel 8 di atas dapat diketahui bahwa: 1 nilai rata-rata indikator mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk membatik 73,61, 2 nilai rata-rata indikator membuat rancangan motif batik 76,66, 3 nilai rata-rata indikator membatik dengan teknik mencanting 74,44, dan 4 nilai rata-rata indikator mewarnai motif batik dengan teknik colet 72,22. commit to user 108 N nilai keseluruhan = N 1 + N 2 + N 3 + N 4 4 N nilai keseluruhan = 73,61 + 76,66 + 74,44+ 72,22 4 = 296,93 4 = 74,23 Hasil analisis data pelaksanaan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Contextual teaching and learning CTL, secara umum telah menunjukkan perubahan, dimana siswa dalam melaksanakan pembelajaran semakin mantap dan luwes pada saat melaksanakan praktek membatik dengan teknik mencanting. 2. Pembahasan Hasil Karya Siswa Siklus I Berikut ini adalah 3 contoh hasil karya batik siswa kelas VI SDN Mojosongo II dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL siklus II: a. Hasil Karya Siswa di Bawah KKM Berikut ini adalah hasil karya siswa kelompok 3 Abu, Aziz, Bayu, dan Burhanudin, yang memperoleh nilai rendah: Gambar 33. Hasil Karya Kelompok 3 Belum Memenuhi KKM Nilai Rendah. Dokumentasi: Sunarmi, 2010 commit to user 109 Dari gambar di atas dapat kila lihat salah satu hasil karya siswa kelas VI kelompok 3 belum memenuhi KKM 66 setelah dilaksanakan penelitian siklus II. Dalam mempersiapkan peralatan membatik Abu dan Aziz mempersiapkan bahan dan alat untuk membuat batik, sedangkan Bayu dan Burhanudin tidak mempersiapkan bahan dan alat untuk membuat batik. Dengan demikian, Abu memperoleh nilai 70, Aziz memperoleh nilai 80, Bayu memperoleh nilai 60, dan Burhanudin memperoleh nilai 50. Dalam membuat rancangan motif batik Aziz, Bayu, dan Burhanudin mampu membuat rancangan motif batik dengan ide masing- masing, sedangkan Abu hanya meniru teman lainnya. Abu, Aziz, dan Bayu mampu berkreativitas dalam membuat rancangan motif batik, sedangkan Burhanudin belum mampu berkreativitas membuat motif batik. Abu memperoleh nilai 70, Aziz memperoleh nilai 80, Bayu memperoleh nilai 80, dan Burhanudin memperoleh nilai 70. Dalam membatik dengan teknik mencanting Abu mampu menggunakan canting dengan baik, sedangkan Aziz, Bayu, dan Burhanudin belum mampu memegang canting dengan baik. Dalam mencanting Abu, Aziz, Bayu, dan Burhanudin sebagian besar tidak tembus pada kain. Dalam membatik Abu, Aziz, Bayu, dan Burhanudin dapat menjaga kebersihanya. Dengan demikian dalam membatik dengan teknik mencanting, Abu memperoleh nilai 70, Aziz memperoleh nilai 60, Bayu memperoleh nilai 60, dan Burhanudin memperoleh nilai 60. Dalam mewarnai motif batik dengan teknik colet Abu, Aziz, Bayu, dan Burhanudin belum mampu menguasai teknik mencolet, belum mampu menguasai teknik menguncimengancing pewarna remazol, dan belum bisa memadukan warna. Dengan demikian dalam mewarnai motif batik dengan teknik colet , Abu memperoleh nilai 50, Aziz memperoleh nilai 50, Bayu memperoleh nilai 50, dan Burhanudin memperoleh nilai 50. Berdasarkan penilaian diatas, nilai rata-rata akhir yang diperoleh: Abu memperoleh nilai 65, Aziz memperoleh nilai 67,5, Bayu memperoleh commit to user 110 nilai 62,5, dan Burhanudin memperoleh nilai 57,5. Pada silkus II kelompok 3 Abu, Aziz, Bayu, dan Burhanudin memperoleh nilai terendah diantara siswa yang lain dalam satu kelas. b. Hasil Karya Siswa yang Sudah Memenuhi KKM Berikut ini adalah hasil karya siswa kelompok 9 Alung, Ardhia, Fera, dan Gumilang, yang memperoleh nilai sedang: Gambar 34. Hasil Karya Kelompok 9 Sudah Memenuhi KKM Nilai Sedang. Dokumentasi: Sunarmi, 2010 Dari gambar di atas dapat kila lihat salah satu hasil karya siswa kelas VI kelompok 9 sudah memenuhi KKM lebih dari 66 sedang setelah dilaksanakan penelitian siklus II. Dalam mempersiapkan bahan dan alat untuk membuat batik Alung, Ardhia, Fera, dan Gumilang mempersiapkan alat untuk membuat motif batik. Ardhia, Fera, dan Gumilang mempersiapkan bahan dan alat yang digunakan untuk membatik dengan teknik mencanting, sedangkan Alung tidak mempersiapkan. Ardhia, Fera, dan Gumilang mempersiapkan bahan dan alat yang digunakan untuk mewarnai motif batik dengan teknik colet , sedangkan Alung tidak. Dengan demikian dalam mempersiapkan peralatan membatik, Alung memperoleh nilai 60, Ardhia memperoleh nilai 80, Fera memperoleh nilai 80, dan Gumilang memperoleh nilai 80. commit to user 111 Dalam membuat rancangan motif batik, kelompok 9: Fera, Ardhia, dan Gumilang mampu membuat rancangan motif batik dengan ide masing- masing, sedangkan Alung hanya meniru teman lainnya. Dalam berkreativitas Alung, Ardhia, Fera, dan Gumilang mampu berkreativitas dalam membuat rancangan motif batik. Dengan demikian dalam merancang motif batik, Alung memperoleh nilai 60, Ardhia memperoleh nilai 80, Fera memperoleh nilai 80, dan Gumilang memperoleh nilai 80. Dalam membatik dengan teknik mencanting Alung dan Ardhia mampu memegang canting dengan baik, sedangkan Fera, dan Gumilang belum mampu memegang canting dengan baik. Dalam mencanting Alung dan Ardhia sebagian besar tidak tembus pada kain, sedangkan Fera dan Gumilang dalam mencanting tembus pada kain. Dalam membatik Alung tidak dapat menjaga kebersihanya, sedangkan Ardhia, Fera, dan Gumilang dapat menjaga kebersihanya. Dengan demikian dalam membatik dengan teknik mencanting, Alung memperoleh nilai 60, Ardhia memperoleh nilai 70, Fera memperoleh nilai 70, dan Gumilang memperoleh nilai 70. Dalam mewarnai motif batik dengan teknik colet Alung, Ardhia, Fera, dan Gumilang sudah mampu memadukan warna akan tetapi belum baik. Kerapian warna Alung, Ardhia, Fera, dan Gumilang termasuk belum rapi. Hasil akhir Alung, Ardhia, Fera, dan Gumilang hampir maksimal. Dengan demikian dalam mewarnai motif batik dengan teknik colet, Alung memperoleh nilai 70, Ardhia memperoleh nilai 70, Fera memperoleh nilai 70, dan Gumilang memperoleh nilai 70. Berdasarkan penilaian diatas, nilai rata-rata akhir yang diperoleh: Alung memperoleh nilai 67,5, Ardhia memperoleh nilai 75, Fera memperoleh nilai 70, dan Gumilang memperoleh nilai 70. Pada silkus II kelompok 9 Alung, Ardhia, Fera, dan Gumilang memperoleh nilai sedang diantara siswa yang lain dalam satu kelas. commit to user 112 c. Hasil Karya Siswa di Atas KKM Berikut ini adalah hasil karya kelompok 2 Anis, Aphredita, Alfi, dan Axel yang memperoleh nilai tinggi: Gambar 35. Hasil Karya Kelompok 2 Sudah Memenuhi KKM Nilai Tinggi. Dokumentasi: Sunarmi, 2010 Dari gambar di atas dapat kila lihat salah satu hasil karya siswa kelas VI kelompok 2 sudah memenuhi KKM lebih dari 66 tinggi setelah dilaksanakan penelitian siklus II. Dalam mempersiapkan bahan dan alat untuk membuat Anis, Aphredita, dan Alfi mempersiapkan alat untuk membuat motif batik, sedangkan Axel tidak. Anis, Aphredita, Alfi, dan Axel mempersiapkan bahan dan alat yang digunakan untuk membatik dengan teknik mencanting. Anis, Aphredita, dan Alfi menyediakan bahan dan alat yang digunakan untuk mewarnai motif batik dengan teknik colet, sedangkan Axel hanya sebagian kecil saja. Dengan demikian dalam mempersiapkan peralatan membatik, Anis memperoleh nilai 80, Aphredita memperoleh nilai 80, Alfi memperoleh nilai 80, dan Axel memperoleh nilai 60. Dalam membuat rancangan motif batik secara individu Anis, Aphredita, Alfi, dan Axel mampu membuat rancangan motif batik dengan ide masing-masing. Dalam berkreativitas Anis, Aphredita, Alfi, dan Axel mampu berkreativitas dalam membuat rancangan motif batik yang mereka buat. Dengan demikian dalam merancang motif batik, Anis memperoleh commit to user 113 nilai 80, Aphredita memperoleh nilai 80, Alfi memperoleh nilai 80, dan Axel memperoleh nilai 80. Dalam membatik dengan teknik mencanting Anis, Aphredita, Alfi, dan Axel mampu menggunakan canting dengan baik. Dengan demikian dalam membatik dengan teknik mencanting, Anis memperoleh nilai 80, Aphredita memperoleh nilai 80, Alfi memperoleh nilai 80, dan Axel memperoleh nilai 80. Dalam mewarnai motif batik dengan teknik colet , Aphredita, Alfi, dan Axel sudah mampu menguasai teknik mencolet dengan baik, teknik menguncimengancing pewarna remazol dengan baik, dan memadukan warna dengan baik. Dengan demikian Anis memperoleh nilai 80, Aphredita memperoleh nilai 80, Alfi memperoleh nilai 80, dan Axel memperoleh nilai 60. Berdasarkan penilaian diatas, nilai rata-rata akhir yang diperoleh: Anis memperoleh nilai 80, Apredhita memperoleh nilai 80, Alfi memperoleh nilai 80, dan Axel memperoleh nilai 77,5. Pada silkus II kelompok 2 Anis, Aphredita, Alfi, dan Axel memperoleh nilai tinggi diantara siswa yang lain dalam satu kelas. 3. Hasil Analisis Pelaksanaan Siklus II a Penilaian indikator mempersiapkan bahan dan alat untuk membuat batik Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II pertemuan pertama: dari 36 orang siswa terdapat 24 orang siswa atau 66,66 yang meperoleh nilai A 80, 4 orang siswa atau 11,11 yang memperoleh nilai B 70, 5 orang siswa atau 13,88 yang memperoleh nilai C 60, dan terdapat 3 orang siswa atau 8,33 yang memperoleh nilai D 50. Dengan demikian siswa yang memperoleh nilai di atas KKM 66 adalah 28 orang siswa atau 77,77 , dan yang memperoleh nilai di bawah KKM 8 orang siswa atau 22,21 . commit to user 114 Hasil dari pelaksanaan siklus II penilaian pertama dapat dikatakan telah berhasil, yaitu dalam mempersiapkan alat untuk membatik lebih dari 70 siswa dapat meningkat. b Penilaian indikator membuat rancangan motif batik Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II penilaian kedua dari 36 orang siswa terdapat 26 orang siswa atau 72,22 yang memperoleh nilai A 80, 8 orang siswa atau 22,22 yang memperoleh nilai B 70, dan 2 orang siswa atau 5,55 yang memperoleh nilai C 60. Dengan demikian siswa yang memperoleh nilai di atas KKM 66 adalah 34 orang siswa atau 94,44 , dan yang memperoleh nilai di bawah KKM 2 orang siswa atau 5,55 . Hasil dari pelaksanaan siklus II penilaian ke dua dapat dikatakan telah berhasil, yaitu dalam membuat rancangan motif batik lebih dari 70 siswa dapat meningkat. c Penilaian indikator membatik dengan teknik mencanting Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I pertemuan kedua dari 38 orang yang meperoleh nilai A 80, 21 orang siswa yang memperoleh nilai B 70, 10 orang siswa yang memperoleh nilai C 60, dan terdapat 5 orang. Dengan demikian siswa yang memperoleh nilai di atas KKM 66 adalah 31 orang siswa atau 86,1 , dan siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM 6 orang siswa atau 13,88 . Hasil dari pelaksanaan siklus II penilaian ketiga dapat dikatakan telah berhasil, yaitu dalam membatik dengan teknik mencanting lebih dari 70 siswa dapat meningkat. d Penilaian indikator mewarnai motif batik dengan teknik colet Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II pertemuan kedua dari 36 orang siswa terdapat 20 orang siswa yang memperoleh nilai A 80, 8 orang siswa yang memperoleh nilai B 70, 4 orang siswa yang memperoleh nilai C 60, dan 4 orang siswa yang memperoleh nilai D 50. commit to user 115 Dengan demikian siswa yang memperoleh nilai diatas KKM 66 adalah sebanyak 28 orang siswa atau 77,77 , dan yang belum memenuhi KKM 8 orang siswa atau 22,22 . Hasil dari pelaksanaan siklus pertama penilaian yang keempat mewarnai motif batik dengan perpaduan warna pada kain dapat dikatakan belum berhasil, yaitu kemampuan siswa dalam mewarnai motif batik dengan teknik colet, lebih dari 70.

e. Refleksi

Dokumen yang terkait

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

“Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika di Kelas IV MIN Parung

0 7 169

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN O2 GAMBIRMANIS PRACIMANTORO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2009 2010

0 6 146

PENGGUNAAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II Penggunaan Strategi Contextual Teaching Learning (Ctl) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas II SDN 03 Ngadirejo Kecamatan Mojogedang Ka

0 1 14

PENGGUNAAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II Penggunaan Strategi Contextual Teaching Learning (Ctl) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas II SDN 03 Ngadirejo Kecamatan Mojogedang Ka

0 1 12

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

0 1 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBATIK BAGI SISWA KELAS IX A SMPNEGERI3 KOKAP KULON PROGO PADA SEMESTER I TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD 2 SINGOCANDI TAHUN AJARAN 20132014

0 0 21