Observasi dan Analisis Tindakan Siklus I

commit to user 69 masing kindividu, serta kemandirian untuk dapat menyelesaikan tugas individu dengan baik. c. Kegiatan penutup Pada tahap refleksi reflection yaitu, cara berpikir tentang apa yang telah dipelajari yaitu membatik. Pada tahap ini siswa bersama-sama dengan guru membuat kesimpulan tentang kegiatan membatik yang telah dilaksanakan selama 3 x pertemuan. Kendala-kendala yang dihadapi oleh siswa pada waktu membuat rancangan motif batik, memindahkan motif batik dari kertas gambar ke atas kain, membatik dengan teknik mencanting, dan mewarnai batik dengan teknik colet. Siswa dapat leluasa mengemukakan pendapat mereka, sehingga guru dapat memberikan solusi untuk mengatasi kendala-kendala tersebut yang nantinya akan diterapkan pada pembelajaran berikutnya. Guru memberitahukan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya yaitu, pelaksanaa siklus II membuat batik yang digunakan untuk taplak meja kecil yang dikerjakan secara kelompok. Pada tahap penilaian yang sebenarnya authentic assessment yaitu, mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa, penilaian keseluruhan produk hasil karya batik.

c. Observasi dan Analisis

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siklus I, yaitu pertemuan pertama, kedua, ketiga, dan keempat dapat diperoleh hasil penelitian dengan menggunakan authentic assessment penilaian nyata adalah sebagai berikut: 1. Hasil observasi Berikut ini adalah tabel hasil observasi penilaian siklus I: commit to user 70 Tabel 7. Lembar Observasi Nilai Keseluruhan Tindakan Siklus I No Nama Aspek Psikomotor Nilai Akhir Mempersiapkan Bahan dan Alat Untuk Membuat Batik Kreativitas Kelancaran dalam Membuat Motif Batik Membatik dengan Teknik Mencanting Mewarnai Motif Batik dengan Teknik Colet a b c Nilai d e Nilai f g h Nilai i j k Nilai 1. Zaenal Abidin K 1 80 80 80 80 80 80 80 70 80 60 70 50 50 50 50 70 2. Christianto K 1 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 3. Nita Adriyanti K 1 80 80 80 80 80 80 80 60 80 70 70 70 60 80 70 75 4. Tri Regina O K 1 80 60 70 70 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 77,5 5. Anis Setyowati K 2 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 50 50 80 60 75 6. Aphredita S K 2 80 80 80 80 80 60 70 70 70 70 70 60 70 50 60 70 7. Alfi Rahmawati K 2 80 80 80 80 80 80 80 80 50 60 60 60 60 60 60 70 8. Axel Ibrahim Ilfat K 2 80 80 80 80 80 80 80 50 50 50 50 50 50 50 50 65 9. Abu Al Isfa Qani K 3 80 80 80 80 60 60 60 50 60 70 60 70 60 50 60 65 10 Aziz Miko Refi S K 3 70 60 80 70 80 80 80 60 60 60 60 70 50 60 60 67,5 11 Bayu Saputro K 3 70 70 70 70 80 80 80 60 60 60 60 70 70 70 70 70 12 Burhanudin K 3 60 70 70 70 70 50 60 80 80 80 80 50 50 50 50 65 13 Dyah Ayu S K 4 80 60 70 70 80 80 80 60 60 60 60 70 70 70 70 70 14 Dede Setyawan K 4 60 80 70 70 60 60 60 60 60 60 60 70 70 70 70 65 15 Ery Kurnia Devi K 4 80 80 70 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 16 Eko Wahyu S K 4 70 70 80 70 80 80 80 50 50 50 50 50 50 50 50 62,5 17 Fauzi Anjarani K 5 80 80 70 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 18 Firla Mustianto K 5 70 80 80 70 80 80 80 80 80 80 80 50 50 50 50 70 19 Intan Ferlin H K 5 80 80 70 80 80 80 80 70 60 50 60 50 50 50 50 67,5 20 Jesika Anggun A K 5 80 80 80 80 80 80 80 70 50 60 60 50 50 50 50 67,5 21 Muh. Abi N K 6 80 80 80 80 80 60 70 80 80 80 80 50 70 60 60 72,5 22 Mui Cahya B K 6 50 50 80 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 23 Riris L K 6 70 70 50 70 80 60 70 60 60 60 60 50 50 50 50 62,5 24 Rendi Adi N K 6 70 80 70 70 70 70 70 80 80 80 80 80 80 80 80 75 25 Siti Zaenab Z K 7 60 50 70 60 80 80 80 50 70 60 60 70 50 60 60 65 26 Sofi Nur M K 7 80 70 60 70 80 60 70 50 50 50 50 50 50 50 50 60 27 Sintia Fatma P K 7 50 50 70 50 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 72,5 28 Santia Resti D K 7 80 80 50 80 80 50 60 60 60 60 60 80 80 80 80 70 29 Feronika Indah P K 8 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 50 60 70 60 75 30 Wayan Sidiq A K 8 80 80 80 80 60 60 60 50 50 50 50 50 50 50 50 60 31 Radietya R D K 8 70 70 80 70 80 80 80 80 80 80 80 60 70 60 60 72,5 32 Qusnul Inaiyah A K 8 80 50 70 60 70 50 60 50 70 60 60 50 50 50 50 57,5 33 Alung Rasmoro D K 8 80 60 60 60 70 50 60 50 50 50 50 50 50 50 50 55 34 Ardhia Dewantara K 8 80 60 60 50 70 70 70 60 50 70 60 50 50 50 50 57,5 35 Fera Monika K K 8 80 50 50 70 70 50 60 50 50 50 50 50 50 50 50 57,5 36 S. P Gumilang K 8 70 80 70 70 70 70 70 70 70 70 70 80 70 60 70 70 Jumlah 2560 2590 2370 2170 2415 Rata-rata Kelas 71,11 71,94 65,83 60,27 67,08 Keterangan: a : Mempersiapkan alat untuk membuat motif batik. b : Mempersiapkan bahan dan alat untuk membatik dengan teknik mencanting. c : Mempersiapkan bahan dan alat untuk mewarnai motif batik dengan teknik colet. d : Banyaknya motif yang.gambar. e : Kebebasan mengeluarkan ide banyaknya jenis motif. commit to user 71 f : Penggunaan canting. g : Kematangan malamlilin. h : Kerapian dan kebersihan dalam mencanting. I : Teknik mencolet. J : Teknik menguncimengancing pewarna remazol. k : Perpaduan warna motif batik. Teknik penilaian yang dilakukan oleh guru: 1. Mempersiapkan bahan dan alat untuk membuat batik - Siswa mempersiapkan sendiri alat yang digunakan untuk membuat motif batik: pensil, penghapus, dan kertas gambar. - Siswa mempersiapkan alat yang digunakan untuk membatik dengan teknik mencanting korek api, canting, kain mori, bahan dan alat lain telah disediakan oleh guru disekolah malam, wajan, kompor kecil, minyak tanah. - Siswa mempersiapkan alat yang digunakan untuk mewarnai motif batik dengan teknik colet kuas, botol air mineral bekas, tali, peniti, bahan dan alat lain telah disediakan oleh guru disekolah remasol, waterglass, ember, panci, dan kompor. - Guru menilai siswa dengan cara mengamati siswa satu persatu dalam mempersiapkan bahan dan alat untuk membatik berdasarkan sub-sub indikator yang telah disebutkan di atas. - Jika terdapat siswa yang sama sekali tidak mempersiapkan bahan dan alat yang harus dipersiapkan dari rumah, siswa dapat mempergunakan alat dan bahan yang ada disekolah, dengan demikian siswa memperoleh nilai yang paling terendah diantara siswa yang telah mempersiapkan bahan dan alat. 2. Membuat rancangan motif batik - Guru mengamati aktivitas siswa pada waktu membuat motif batik, dengan cara berjalan mengamati satu persatu proses pembuatan motif dari bangku satu ke bangku yang lain di dalam kelas. commit to user 72 - Guru melakukan observasi dengan menanyakan kepada siswa: motif apa yang dibuat?, menceritakan tentanga apa?, memperoleh ide dari mana?, dengan demikian guru dapat mengetahui apakah motif yang dibuat oleh siswa adalah hasil kreativitasnya sendiri atau hanya meniru gambar lain, maupun mencontek karya teman yang lain. 3. Membatik dengan teknik mencanting - Guru mengamati aktivitas siswa pada waktu membuat motif batik, dengan cara berjalan mengamati satu persatu proses pembuatan motif dari bangku satu ke bangku yang lain di dalam kelas. - Guru melakukan observasi dengan menanyakan kepada siswa: motif apa yang dibuat?, menceritakan tentanga apa?, memperoleh ide dari mana?, dengan demikian guru dapat mengetahui apakah motif yang dibuat oleh siswa adalah hasil kreativitasnya sendiri atau hanya meniru gambar lain, maupun mencontek karya teman yang lain. - Setelah selesai pembuatan motif batik guru menilai komposisi motif. - Hasil pembuatan motif dalam satu kelompok diseleksi oleh guru, dan diambil salah satu karya siswa yang nantinya akan digunakan untuk membuat motif taplak meja kecil. 4. Mewarnai motif batik dengan teknik colet - Guru mengamati aktivitas siswa pada waktu mewarnai motif batik dengan teknik colet, dengan cara berjalan mengamati satu persatu proses mewarnai motif batik. Dengan cara mengamati siswa satu- persatu, guru dapat mengetahui bagaimana teknik mencolet siswa, teknik menguncimengancing pewarna remazol. - Untuk dapat mengetahui perpaduan warna motif batik, guru dapat melakukan penilaian setelah karya batik jadi. Dari hasil observasi yang telah dilakukan tindakan siklus I dapat diketahui prestasi belajar siswa kelas VI SDN Mojosongo II nilai rata-rata keseluruhannya adalah sebagai berikut: commit to user 73 N nilai keseluruhan = N 1 + N 2 + N 3 + N 4 4 N nilai keseluruhan = 71,11 + 71,66 + 65,83 + 60,27 4 = 2415 4 = 67,08 Hasil analisis data pelaksanaan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Contextual teaching and learning CTL, secara umum telah menunjukkan perubahan, dimana siswa dalam melaksanakan pembelajaran semakin mantap dan luwes pada saat melaksanakan praktek membatik dengan teknik mencanting. 2. Pembahasan Hasil Karya Siswa Siklus I Berikut ini adalah 3 contoh hasil karya membatik siswa kelas VI SDN Mojosongo II dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL: a. Hasil Karya Siswa di Bawah KKM Nilai Rendah 50: Berikut ini adalah hasil karya siswa kelas VI yang bernama Christianto, belum memenuhi KKM nilai rendah 50: Gambar 18. Hasil Karya Siswa Kelas VI Christianto Dokumentasi: Sunarmi, 2010 commit to user 74 Dari gambar di atas dapat dilihat salah satu hasil karya siswa kelas VI yang bernama Christianto belum memenuhi KKM 66 setelah dilaksanakan penelitian siklus I. Dalam mempersiapkan bahan dan alat untuk membatik Christianto belum dapat mempersiapkan bahan dan alat untuk membuat batik, sehingga memperoleh nilai 50. Dalam membuat rancangan motif batik dengan indikator: kreativitas keaslian ide, beda dengan yang lain, tidak monoton, dan komposisi serasi, Christianto termasuk anak yang tidak kreatif, karena menjiplak contoh hasil karya temannya yang dibuat sebelum penelitian ini dilaksanakan sehingga memperoleh nilai 50. Dalam membatik dengan teknik mencanting Christianto belum bisa menggunakan canting dengan baik, sebagian besar tidak tembus pada kain, kerapian dan kebersihanya sangat kurang sekali sehingga memperoleh nilai 50. Dalam mewarnai motif batik dengan teknik colet Christianto belum mampu mewarnai motif batik dengan teknik colet, warna belum rapi, dan hasil karya belum baik belum sesuai dengan indikator ketercapaian sehingga memperoleh nilai 50. Berdasarkan penilaian diatas, nilai rata-rata akhir yang diperoleh Christianto pada silkus I adalah 50 dibawah standar KKM. b. Hasil Karya Siswa yang Sudah Memenuhi KKM Nilai Sedang 70 Berikut ini adalah hasil karya siswa kelas VI yang bernama Dyah, sudah memenuhi KKM nilai sedang 70: commit to user 75 Gambar 19. Hasil Karya Siswa Kelas VI Dyah Dokumentasi: Sunarmi, 2010 Dari gambar di atas dapat kita lihat salah satu hasil karya siswa kelas VI yang bernama Dyah, setelah dilaksanakan penelitian siklus I sudah memenuhi KKM lebih dari 66 nilai sedang. Dalam mempersiapkan bahan dan alat untuk membatik, Dyah sudah mampu mempersiapkan sebagian besar bahan dan alat untuk membuat batik sehingga memperoleh nilai 70. Dalam membuat rancangan motif batik, Dyah termasuk anak yang kreatif, karena Dyah membuat motif batik yang berbeda dari teman yang lainnya dan tidak monoton, sehingga memperoleh nilai 80. Dalam membatik dengan teknik mencanting, Dyah sudah mampu memegang canting dengan baik, akan tetapi sebagian besar tidak tembus pada kain, dan kebersihanya sangat kurang, sehingga memperoleh nilai 60. Dalam mewarnai motif batik dengan teknik colet, Dyah sudah baik sebagian besar mampu memenuhi indikator, sehingga memperoleh nilai 70. Berdasarkan penilaian di atas, nilai rata-rata akhir yang diperoleh Dyah pada silkus I adalah 70 di atas KKM nilai sedang. commit to user 76 c. Hasil Karya Siswa yang Sudah Memenuhi KKM Nilai Tinggi 77,5 Berikut ini adalah hasil karya siswa kelas VI yang bernama Tri Regina, memperoleh nilai tinggi di atas KKM 77,5: Gambar 20. Hasil Karya Siswa Kelas VI Tri Regina Dokumentasi: Sunarmi, 2010 Dari gambar di atas dapat dilihat salah satu hasil karya siswa kelas VI yang bernama Tri Regina, setelah dilaksanakan penelitian siklus I sudah memenuhi KKM lebih dari 66 nilai tinggi. Dalam mempersiapkan bahan dan alat untuk membatik, Tri sudah mampu mempersiapkan sebagian besar bahan dan alat untuk membuat batik, sehingga memperoleh nilai 70. Dalam membuat rancangan motif batik Tri Regina termasuk anak yang kreatif, karena Tri Regina membuat motif batik yang berbeda dari teman yang lainnya, sehingga memperoleh nilai 80. Dalam membatik dengan teknik mencanting, Tri Regina sudah mampu menggunakan canting dengan baik, sebagian besar tembus pada kain, dan terjaga kebersihanya sehingga memperoleh nilai 80. Dalam mewarnai motif batik dengan teknik colet , Tri Regina sudah mampu mewarnai motif dengan baik sehingga memperoleh nilai 77,5. commit to user 77 Berdasarkan penilaian di atas, nilai rata-rata akhir yang diperoleh Tri Regina pada silkus I adalah 77,5 di atas KKM 66 nilai tinggi. 3. Hasil Analisis Pelaksanaan Siklus I a. Penilaian indikator mempersiapkan bahan dan alat untuk membuat batik Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I pertemuan pertama dari ke 36 orang siswa terdapat 15 orang siswa atau 41,66 yang meperoleh nilai A 80, 14 orang siswa atau 38,88 yang memperoleh nilai B 70, 3 orang siswa atau 8,33 yang memperoleh nilai C 60, dan terdapat 4 orang siswa atau 11,11 yang memperoleh nilai D 50. Dengan demikian siswa yang memperoleh nilai di atas KKM 66 adalah 29 orang siswa atau 80,55 , dan yang memperoleh nilai di bawah KKM 7 orang siswa atau 19,44 . Dalam mempersiapkan bahan dan alat untuk membuat batik dapat dikatakan telah berhasil, lebih dari 70 prestasi belajar siswa dapat meningkat. b. Penilaian indikator membuat rancangan motif batik Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I pertemuan kedua dari ke 36 orang siswa terdapat 19 orang siswa atau 52,77 yang memperoleh nilai A 80, 7 orang siswa atau 19,44 yang memperoleh nilai B 70, 8 orang siswa atau 22,22 yang memperoleh nilai C 60, dan terdapat 2 orang siswa atau 5,55 yang memperoleh nilai D 50. Dengan demikian siswa yang memperoleh nilai di atas KKM 66 adalah 25 orang siswa atau 72,21 , dan yang memperoleh nilai di bawah KKM 10 orang siswa atau 27,77 . Dalam membuat rancangan motif batik dapat dikatakan sudah berhasil, dikarenakan dalam menggambar rancangan motif batik lebih dari 70 nilai siswa dapat meningkat. commit to user 78 c. Penilaian indikator membatik dengan teknik mencanting Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I pertemuan kedua dari 38 orang siswa yang meperoleh nilai A 80 sebanyak 11 siswa atau 30,55 , 4 orang siswa atau 11,11 yang memperoleh nilai B 70, 13 orang siswa atau 36,11 yang memperoleh nilai C 60, dan terdapat 8 orang siswa atau 22,22 yang memperoleh nilai D 50. Dengan demikian siswa yang memperoleh nilai di atas KKM 66 adalah 15 orang siswa atau 41,66 , dan siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM 21 orang siswa atau 58,33 . Dalam membatik dengan teknik mencanting dapat dikatakan belum berhasil, dikarenakan dalam menggambar rancangan motif batik kurang dari 70 nilai siswa belum dapat meningkat. d. Penilaian indikator mewarnai motif batik dengan teknik colet Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I pertemuan ketiga tabel 6 dari ke 36 orang siswa terdapat 6 orang siswa atau 16,66 yang memperoleh nilai A 80, 4 orang siswa atau 11,11 yang memperoleh nilai B 70, 10 orang siswa atau 27,27 yang memperoleh nilai C 60, dan 16 orang siswa atau 44,44 yang memperoleh nilai D 50. Dengan demikian siswa yang memperoleh nilai di atas KKM 66 adalah sebanyak 10 orang siswa atau 27,27 , dan yang memperoleh nilai di bawah KKM 26 orang siswa atau 71,71 . Dalam mewarnai motif batik dengan teknik colet dapat dikatakan belum berhasil, dikarenakan dalam mewarnai motif batik dengan teknik colet kurang dari 70 nilai siswa belum dapat meningkat.

d. Refleksi

Dokumen yang terkait

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

“Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika di Kelas IV MIN Parung

0 7 169

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN O2 GAMBIRMANIS PRACIMANTORO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2009 2010

0 6 146

PENGGUNAAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II Penggunaan Strategi Contextual Teaching Learning (Ctl) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas II SDN 03 Ngadirejo Kecamatan Mojogedang Ka

0 1 14

PENGGUNAAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II Penggunaan Strategi Contextual Teaching Learning (Ctl) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas II SDN 03 Ngadirejo Kecamatan Mojogedang Ka

0 1 12

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

0 1 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBATIK BAGI SISWA KELAS IX A SMPNEGERI3 KOKAP KULON PROGO PADA SEMESTER I TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD 2 SINGOCANDI TAHUN AJARAN 20132014

0 0 21