u Taman Nasional MacKinnon et.al 1993 mengemukakan bahwa taman nasional adalah

25

1.6. Novelty Kebaruan

Co-management dikenal sebagai suatu bentuk pengelolaan sumberdaya alam yang diharapkan dapat mengakomodir semua kepentingan stakeholder. Berkaitan dengan itu kebaharuan novelty dari penelitian ini adalah menemukan faktor kunci yang paling kuat pengaruhnya terhadap keberhasilan co- management, dan menghasilkan konsep co-management untuk penyelesaian konflik dalam pengelolaan TNLL yang akhirnya diharapkan kelestarian taman nasional dan peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan taman nasional dapat tercapai.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. u

, terutama mereka yang bersentuhan langsung dengan sumberdaya yang bernilai ekonomi dari kawasan taman nasional. + , + - , , Fokus dari , tersebut, adalah pembangunan berkelanjutan Soemarwoto 2004 P harus - Pada berbagai kajian disebutkan pula bahwa untuk mencapai pengelolaan 26 sumberdaya alam yang berkelanjutan dibutuhkan sinergi yang baik antara fungsi ekonomi, ekologi, dan sosial Hanna et al. 1995; Sardjono 2004; Bohensky 2005. Sejalan dengan konsep kelestarian atau keberlanjutan, Suhendang 2004 mengemukakan bahwa konsep pengelolaan sumberdaya hutan yang sustainable mensyaratkan perlunya diperoleh manfaat terhadap fungsi-fungsi ekonomis produksi, ekologis lingkungan, dan sosial dari sumberdaya hutan secara optimal dan lestari. K - mengalami - , - . - + 1 1 l 27 2 pendapatan 2 3 1 4 5 1

2.2. Taman Nasional MacKinnon et.al 1993 mengemukakan bahwa taman nasional adalah

kawasan pelestarian alam yang luas, relatif tidak terganggu, mempunyai nilai alam yang spesifik dengan kepentingan pelestarian tinggi, potensi objek rekreasi yang besar, mudah dicapai dan mempunyai manfaat yang jelas bagi wilayah tersebut. Sementara IUCN 1994 merumuskan bahwa taman nasional adalah areal yang cukup luas, dimana ada satu atau beberapa ekosistem tidak berubah oleh kegiatan eksploitasi atau pemilikan lahan spesies flora dan fauna, kondisi geomorfologi dan kondisi habitatnya memiliki nilai landskape alam dengan keindahan tinggi. Selanjutnya Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya merumuskan bahwa taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi alam. 28 Fungsi pokok taman nasional adalah: 1 sebagai kawasan perlindungan; 2 sebagai kawasan untuk mempertahankan keragaman jenis tumbuhan dan satwa; dan 3 sebagai kawasan pemanfaatan secara lestari potensi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya. P 6 6 6 zona pemanfaatan, dan 6 zona lainnya yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan pelestarian sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya 6 . Setiap kegiatan atau aktivitas makhluk hidup pada 6 6 , 6 atau PP No.68 tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam , - 2 pisahkan daerah Daerah penyangga mempunyai fungsi untuk menjaga Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam dari segala bentuk tekanan dan gangguan yang berasal dari luar dan atau dari dalam kawasan yang dapat mengakibatkan perubahan keutuhan dan atau perubahan fungsi kawasan PP No. 68 tahun 1998 2 pula daerah daerah 29 + aerah 1 4 daerah Daerah 5 1 7 2 7 3 7 4 7 5 7 6 - 7 7 . 1 4 mengemukakan pula bahwa dasar umum yang digunakan dalam penetapan suatu kawasan sebagai taman nasional adalah: 1 karakteristik atau keunikan ekosistem, 2 mempunyai keanekaragaman spesies atau spesies khusus yang “bernilai”, 3 mempunyai landskap dengan ciri geofisik atau estetika yang “bernilai”, 4 mempunyai fungsi perlindungan hidrologi tanah, air, iklim, 5 mempunyai sarana untuk rekreasi alam atau kegiatan wisata dan 6 mempunyai tempat peninggalan budaya yang tinggi diantaranya: candi, batuan megalit, dan rumah adat. Kemudian di dalam PP No. 68 tahun 1998 tentang KSA KPA pada Pasal 31 dikatakan bahwa suatu kawasan ditunjuk sebagai suatu kawasan taman nasional apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: 1 kawasan yang ditetapkan mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelangsungan proses ekologis secara alami; 30 2 memiliki sumberdaya alam yang khas dan unik baik berupa jenis tumbuhan maupun satwa dan ekosistemnya serta gejala alam yang masih utuh dan alami; 3 memiliki satu atau beberapa ekosistem yang masih utuh; 4 memiliki keadaan alam yang asli dan alami untuk dikembangkan sebagai pariwisata alam; dan 5 merupakan kawasan yang dapat dibagi ke dalam zona inti, zona pemanfaatan, zona rimba dan zona lain yang karena kepentingan rehabilitasi kawasan, ketergantungan penduduk sekitar kawasan, dan dalam rangka mendukung upaya pelestarian sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, dapat ditetapkan sebagai zona tersendiri. + 8 9 32+ -9 : : ; Persoalan penting yang perlu diketahui menyangkut daerah penyangga adalah berimpitnya batas TNLL dengan halaman rumah penduduk pada beberapa daerah yang berbatasan langsung dengan TNLL sehingga penetapan daerah penyangga pada wilayah tersebut dibutuhkan fleksibilitas posisi atau situasi daerah penyangga relatif terhadap kawasan konservasi Ebregt dan Greve 2000.

2.3. Konflik dalam Pengelolaan Taman Nasional