57
+
1 1
l 2
pendapatan 2
3 1
4 5
1
2.2. Taman Nasional MacKinnon et.al 1993 mengemukakan bahwa taman nasional adalah
kawasan pelestarian alam yang luas, relatif tidak terganggu, mempunyai nilai alam yang spesifik dengan kepentingan pelestarian tinggi, potensi objek rekreasi
yang besar, mudah dicapai dan mempunyai manfaat yang jelas bagi wilayah
58
tersebut. Sementara IUCN 1994 merumuskan bahwa taman nasional adalah areal yang cukup luas, dimana ada satu atau beberapa ekosistem tidak berubah
oleh kegiatan eksploitasi atau pemilikan lahan spesies flora dan fauna, kondisi geomorfologi dan kondisi habitatnya memiliki nilai landskape alam dengan
keindahan tinggi. Selanjutnya Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi
Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya merumuskan bahwa taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli,
dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi alam.
Fungsi pokok taman nasional adalah: 1 sebagai kawasan perlindungan; 2 sebagai kawasan untuk mempertahankan keragaman jenis tumbuhan dan satwa;
dan 3 sebagai kawasan pemanfaatan secara lestari potensi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.
P 6
6 6
zona pemanfaatan, dan 6 zona lainnya yang
ditetapkan berdasarkan kebutuhan pelestarian sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya
6 . Setiap kegiatan
atau aktivitas makhluk hidup pada 6 6
, 6
atau PP No.68 tahun 1998 tentang Kawasan
Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam ,
- 2
pisahkan daerah
Daerah
59
penyangga mempunyai fungsi untuk menjaga Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam dari segala bentuk tekanan dan gangguan yang
berasal dari luar dan atau dari dalam kawasan yang dapat mengakibatkan perubahan keutuhan dan atau perubahan fungsi kawasan PP No. 68 tahun
1998 2
pula daerah
daerah
+ aerah
1 4
daerah
Daerah 5
1 7
2
7 3
7 4
7 5
7 6
- 7
7 .
1 4
mengemukakan pula bahwa dasar umum yang digunakan dalam penetapan suatu kawasan sebagai taman nasional adalah: 1
karakteristik atau keunikan ekosistem, 2 mempunyai keanekaragaman spesies
60
atau spesies khusus yang “bernilai”, 3 mempunyai landskap dengan ciri geofisik atau estetika yang “bernilai”, 4 mempunyai fungsi perlindungan hidrologi tanah,
air, iklim, 5 mempunyai sarana untuk rekreasi alam atau kegiatan wisata dan 6 mempunyai tempat peninggalan budaya yang tinggi diantaranya: candi, batuan
megalit, dan rumah adat. Kemudian di dalam PP No. 68 tahun 1998 tentang KSA KPA pada Pasal 31 dikatakan bahwa suatu kawasan ditunjuk sebagai suatu
kawasan taman nasional apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: 6 kawasan yang ditetapkan mempunyai luas yang cukup untuk menjamin
kelangsungan proses ekologis secara alami; 7 memiliki sumberdaya alam yang khas dan unik baik berupa jenis
tumbuhan maupun satwa dan ekosistemnya serta gejala alam yang masih utuh dan alami;
8 memiliki satu atau beberapa ekosistem yang masih utuh; 9 memiliki keadaan alam yang asli dan alami untuk dikembangkan sebagai
pariwisata alam; dan 10 merupakan kawasan yang dapat dibagi ke dalam zona inti, zona
pemanfaatan, zona rimba dan zona lain yang karena kepentingan rehabilitasi kawasan, ketergantungan penduduk sekitar kawasan, dan
dalam rangka mendukung upaya pelestarian sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, dapat ditetapkan sebagai zona tersendiri.
+ 8
9 32+ -9
: :
;
Persoalan penting yang perlu diketahui menyangkut daerah penyangga adalah berimpitnya batas TNLL dengan halaman rumah penduduk pada beberapa
daerah yang berbatasan langsung dengan TNLL sehingga penetapan daerah penyangga pada wilayah tersebut dibutuhkan fleksibilitas posisi atau situasi
daerah penyangga relatif terhadap kawasan konservasi Ebregt dan Greve 2000.
2.3. Konflik dalam Pengelolaan Taman Nasional