91
petunjuk menyangkut metoda dan teknik serta arti dari adatkebiasaan yang dilakukan masyarakat.
2 Pariwisata berbasis-alam
Kekayaan alam TNLL seperti mamalia besar misalnya anoa Bubalus sp, babi rusa Babyrousa babyrussa, bahkan monyet hitam Macaca tonkeana tidak
secara langsung dapat dilihat, sehingga bantuan dan interpretasi sangat diperlukan. Pengamatan burung merupakan jenis ekowisata yang memiliki
jaringan tersendiri seperti Oriental Bird Clubs; dengan adanya jenis burung endemik diantaranya: burung alo Rhyticeros cassidix yang dapat diamati, akan
merupakan daya tarik tersendiri bagi pengamat burung dan peniru suara burung untuk berkunjung ke kawasan ini BLTNLL 2001.
Bentuk lain dari pariwisata berbasis alam yang telah dikembangkan dan cukup menarik untuk dinikmati serta juga bisa menunjukkan bagaimana manusia
dapat memanfaatkan sumberdaya alam secara lestari, seperti peternakan kupu- kupu dan produksi madu, yang keduanya dapat menarik wisatawan.
3 Pariwisata berbasis-aktifitas
Wisata yang berbasis aktivitas dan cukup menarik yakni kegiatan arung jeram di Sungai Lariang. Sungai Lariang adalah sungai terpanjang di Sulawesi
yang mengitari sebagian besar dan merupakan batas TNLL di Bagian Barat, memiliki potensi yang sangat baik bagi aktivitas arung jeram karena memiliki
variasi tingkatan tantangan untuk peruntukan olahragawan arung jeram yang ahli, maupun pemula. Pengembangan aktivitas arung jeram seharusnya
mempertimbangkan peralatan keamanan yang digunakan dan diawasi oleh instruktur yang berpengalaman. Pengembangan potensi wisata arung jeram
diperlukan koordinasi dengan sektor pariwisata terutama dalam aktivitas pemasaran dan pemberdayaan masyarakat agar terlibat dalam pengelolaan
arung jeram.
4.1.4. Jumlah Wisatawan
Jumlah wisatawan tertinggi yang berkunjung ke TNLL terjadi pada tahun 1991-1992 baik domestik maupun mancanegara menurut versi BTNLL, namun
yang perlu diperhatikan adalah beberapa jalur perjalanan yang masuk ke TNLL yang tidak terpantau baik melalui jalur yang tidak memiliki izin seperti jalur
Tentena – Bada atau Poso-Napu juga jalur yang melalui Palu di mana kantor BLTNLL berada. Banyak wisatawan yang masuk tanpa izin sehingga perlu
92
peningkatan fasilitas agar kontrol pengunjung yang masuk ke daerah ini dapat diketahui mengingat areal ini sangat rentan dengan pencurian yang akhirnya
akan mangancam kelestarian TNLL. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke TNLL baik domestik maupu wisatawan asing ditunjukkan pada Tabel 8.
Kondisi yang menyebabkan wisatawan sangat minim berkunjung ke TNLL sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel 8, kemungkinan disebabkan karena
waktu yang dibutuhkan untuk bisa sampai ke taman nasional tersebut cukup lama setidaknya memakan waktu selama tiga hari dari Jakarta baru bisa
sampai ke sana. Berangkat dari Jakarta-Palu, mengurus surat izin dan mengatur transportasi menuju TNLL butuh waktu dua hari. Kembali ke Jakarta akan
menghabiskan waktu satu hari lagi dan biaya penerbangan sekitar US250 kurs US1 =Rp9.500,-.
Tabel 8 Jumlah wisatawan yang berkunjung ke TNLL Tahun
Wisatawan Domestik
Wisatawan Asing
Jumlah
1984-1985 99
34 133
1985-1986 28
23 51
1986-1987 15
3 19
1987-1988 4
79 83
1988-1989 189
26 215
1989-1990 403
33 436
1990-1991 771
57 828
1991-1992 3.153
259 3.406
1992 sampai dengan 1996 -
- -
1997 870
189 1.059
1998 1.238
191 1.429
1999 225
85 310
2000 858
69 927
2001 sampai dengan 2006 -
- -
Jumlah 7.853
1.048 8.901
Sumber: Laporan BTNLL 2005. Keterangan: Data belum tersedia.
Keberhasilan pengelolaan TNLL pada masa akan datang sangat ditentukan oleh besar kecilnya peranan dan partisipasi masyarakat dalam
berbagai aktifitas yang dilaksanakan di dalam dan di sekitar areal TNLL, sehingga pola pengelolaan bersama atau collaborative management sangat
diperlukan. Untuk dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
93
pengelolaan TNLL diperlukan upaya-upaya pembinaan khusus yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Pembinaan partisipasi masyarakat akan dengan mudah dilaksanakan jika kegiatan-kegiatan yang dilakukan langsung menyentuh kepentingan masyarakat
setempat atau sekurang-kurangnya akan mempengaruhi kegiatan mereka secara tidak langsung. Perlu pula diidentifikasi hal-hal yang merupakan daya tarik
wisata ataupun daya tarik kearah kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi ekonomi rumah tanggakeluarga.
4.1.5. Organisasi 4.1.5.1. Struktur Organisasi