Indikator Kualitas Pembelajaran Kualitas Pembelajaran
2 Mau dan mampu:
a Mendapatkan
dan mengintegrasikan
pengetahuan dan
keterampilannya serta membangun sikap. b
Memperluas serta memperdalam pengetahuan dan keterampilan serta memantapkan sikap.
c Menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikapnya secara
bermakna. d
Membangun kebiasaan berfikir, bersikap dan bekerja produktif. c.
Iklim pempelajaran, meliputi: 1
Suasana kelas yang kondusif bagi tumbuh kembangnya kegiatan pembelajaran.
2 Perwujudan nilai dan semangat ketauladanan, prakarsa, dan kreativitas
guru. d.
Materi pembelajaran, meliputi: 1
Kesesuaiannya dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai siswa.
2 Ada keseimbangan antara keluasan dan kedalaman materi dengan waktu
yang tersedia. 3
Materi pembelajaran sistematis dan kontekstual. 4
Dapat mengakomodasi partisipasi aktif siswa dalam belajar semaksimal mungkin.
5 Dapat menarik manfaat yang optimal dari perkembangan dan kemajuan
IPTEK.
6 Materi memenuhi kriteria filosofis, profesional psiko-pedagogis dan
praktis. e.
Kualitas media pembelajaran, meliputi: 1
Dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna. 2
Mampu memfasilitasi proses interaksi antar siswa. 3
Media dapat memperkaya pengalaman belajar siswa. 4
Melalui media dapat mengubah suasana belajar yang pasif menjadi aktif. f.
Sistem pembelajaran, meliputi: 1
Dapat menonjolkan ciri khas keunggulannya. 2
Memiliki perencanaan yang matang dalam membentuk rencana yang strategis.
3 Ada semangat perubahan yang dicanangkan dalam visi dan misi
lembaga. 4
Dalam rangka menjaga keselarasan antar komponen sistem kependidikan dilembaga, pengendalian dan penjaminan mutu perlu menjadi salah satu
mekanismenya. Untuk meningkatkan kualitas sebuah pembelajaran, perlu diperhatikan
banyak variabel. Akan tetapi dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada tiga variabel yang akan dikaji lebih lanjut, yakni keterampilan guru, aktivitas siswa,
dan hasil belajar siswa. Guru dan siswa merupakan bagian penting dari proses pembelajaran.
Keberhasilan proses pembelajaran tergantung dari keterampilan guru merancang kegiatan pembelajaran. Keterampilan guru juga berpengaruh terhadap aktivitas
siswa. Siswa sebagai subyek belajar merupakan salah satu komponen juga berperan dalam menentukan kualitas pembelajaran. Seorang guru dituntut untuk
merancang proses pembelajaran yang memacu siswa lebih aktif selama pembelajaran berlangsung karena aktivitas siswa berhubungan erat dengan hasil
belajar yang akan diperoleh siswa. Semakin banyak aktivitas siswa yang muncul dalam proses pembelajaran, maka hasil belajar siswa akan meningkat.
Sehingga dapat disimpulkan jika kualitas keterampilan guru, aktivitas dan hasil belajar siswa semakin baik, maka dapat dikatakan pembelajaran tersebut
berkualitas.