psikologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. Sedangkan faktor kelelahan meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan
rohani psikis. Sementara itu, faktor ekstern dikelompokan menjadi tiga faktor, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat diperoleh suatu kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar berasal dari faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari keadaan fisik dan motivasi belajar siswa. Sementara faktor eksternal terdiri dari lingkungan belajar, ketersediaan
sarana dan prasarana dalam belajar serta tingkat kesulitan materi belajar.
2.1.4 Kualitas Pembelajaran
2.1.4.1 Pengertian Kualitas Pembelajaran
Etzioni dalam Hamdani, 2011: 194, menyatakan bahwa kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau keefektifan secara definitif, efektifitas dapat
dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Menurut Daryanto 2013: 57 menyatakan bahwa efektifitas belajar adalah
tingkat pencapaian tujuan pembelajaran. Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses
pembelajaran. Dalam mencapai efektivitas belajar, UNESCO dalam Daryanto, 2013: 58
menetapkan empat pilar pendidikan yaitu:
1 Learning to Know
Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran hendaknya berperan aktif sebagai teman sejawat dalam berdialog dengan siswa, ini ditujukan sebagai
pengembangan penguasaan pengetahuan maupun ilmu tertentu. 2
Learning to Do Sekolah hendaknya memfasilitasi siswa untuk mengaktualisasikan
keterampilan, bakat dan minatnya. Pendeteksian bakat dan minat siswa dapat dilakukan melalui tes attitude test. Hal ini dimaksudkan untuk mengembangkan
keterampilan guna mendukung keberhasilan kehidupan siswa. 3
Learning to be Pengembangan diri secara maksimal erat hubungannya dengan bakat dan
minat, perkembangan fisik dan kejiwaan, tipologi pribadi anak, serta kondisi lingkungannya. Kemampuan diri yang terbentuk di sekolah secara maksimal
memungkinkan siswa mengembangkan diri pada tingkat yang lebih tinggi. 4
Learning to Live Together Salah satu fungsi lembaga pendidikan adalah tempat bersosialisasi, tatanan
kehidupan sebagai wahana untuk mempersiapkan siswa dalam hidup bermasyarakat. Situasi bermasyarakat hendaknya dikondisikan dan ditumbuh
kembangkan di lingkungan pendidikan seperti hidup bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima bantuan dari sesama.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan kualitas pembelajaran merupakan suatu proses pembelajaran yang efektif dimana tujuan pembelajaran