Pengadaan input A. Bibit Budidaya

sederhana dan manual, tanpa menggunakan teknologi-teknologi modern. Hanya dalam penyemprotan pestisida biasanya menggunakan kompresor, agar semprotan pestisida dapat stabil. Selain itu, alat-alat yang digunakan dalam kegiatan produksi adalah cangkul, gunting panen, waring, ember dan drum Saat ini Loka Farm memiliki sembilan buah green house dengan luas rata- rata mencapai 1.000 m², dimana tujuh buah green house digunakan untuk kegiatan produksi dan dua buah green house lainnya digunakan untuk kegiatan pembibitan.

5.4 Sistem Agribisnis Bunga Potong Loka Farm

Sistem agribisnis yang dilakukan oleh Loka Farm ini terdiri dari tiga subsistem, yaitu kegiatan pengadaan input dan penyaluran sarana produksi, kegiatan budidaya serta kegiatan pemasaran.

5.4.1 Pengadaan input A. Bibit

Bibit yang digunakan untuk kegiatan budidaya berasal dari penanaman sendiri dengan menanam tanaman induk yang dapat dipanen hingga enam kali panen dengan cara stek dan bibit juga berasal dari Cipanas yang dipasok oleh petani pembibit. Produksi bibit dapat terus meningkat hingga mencapai enam kali penyetekan, akan tetapi pada saat ini kebutuhan bibit tidak dapat mencukupi untuk kegiatan budidaya karena bibit induk yang sudah tua. Saat ini, sebagian bibit di beli dari petani di Cipanas dan Sukabumi untuk dapat mencukupi kegiatan produksinya. Harga bibit terbagi menjadi dua yaitu harga bibit akar dan stek. Saat ini harga bibit akar mencapai Rp 120 per batang, sementara untuk bibit stek sebesar Rp 60 sampai Rp 70 per batang. Kualitas bibit yang ada di pasaran tidak menjamin, walaupun bibit tersebut berasal dari produsen bibit yang sudah berbadan hukum. Hal ini dikarenakan generasi bibit yang ada tidak diketahui dengan pasti.

B. Pupuk

Pengadaan pupuk di Loka Farm selama ini diperoleh dari toko pertanian dan juga peternak. Pupuk yang digunakan untuk kegiatan budidaya berasal dari, pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik ini berasal dari kotoran domba dan ayam pedaging. Sementara untuk pupuk anorganik menggunakan NPK, Furadan dan KNO3.

C. Pestisida dan Obat-obatan

Pestisida dan obat-obatan yang digunakan oleh Loka Farm, berasal dari toko pertanian yang menyediakan berbagai sarana pertanian yang ada di daerah sekitar. Jenis pestisida yang digunakan adalah jenis insektisida dan fungisida.

5.4.2 Budidaya

Kegiatan budidaya bunga krisan dari tahap penanaman hingga tahap pemanenan mencapai 14 minggu, tetapi kegiatan ini belum termasuk dari persiapan lahan. Saat ini Loka Farm membudidayakan bunga potong krisan jenis spray dan standar. Kegiatan-kegiatan produksi meliputi: 1. Pembuatan green house dan persiapan lahan Pembuatan green house terlebih dahulu dilakukan sebelum kegiatan penanaman, karena semua kegiatan produksi dilakukan di dalam green house. Setiap green house, di bangun di atas lahan seluas 1.000 m². Setelah itu kegiatan persiapan lahan, dalam persiapan lahan ini meliputi penggarapan tanah dengan cara mencangkul, pembersihan tanaman liar, dan dilanjutkan dengan proses pemupukan. Pada persiapan lahan, pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang yang berasal dari kotoran domba dan ayam pedaging, kegiatan ini dilakukan pada saat sebelum tanam. 2. Penanaman Setelah melalui proses persiapan lahan kemudian dilanjutkan dengan proses penanaman, sebelumnya dilakukan seleksi bibit yang akan ditanam terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar dapat diketahui bahwa bibit yang akan ditanam itu, bagus atau tidak karena hal ini berpengaruh terhadap produktivitasnya. Penanaman yang dilakukan di dalam green house ini didasarkan pada masing- masing varietas bunga krisan. Penanaman biasanya dilakukan pada sore hari atau sekitar pukul 14.00, hal ini bertujuan untuk mencegah kelayuan tanaman pada saat tanam. Jarak tanam yang diberikan adalah 10 cm x 10 cm. Penanaman dilakukan satu per satu pada lubang tanam hal ini bertujuan agar menghindari kepadatan jumlah tanam yang membuat pertumbuhan tanaman menjadi tidak baik. Dalam satu green house dengan lahan produksi seluas 600 m², rencana bibit yang ditanam mencapai 60.000 batang akan tetapi pada saat pelaksanaannya penanaman bibit dilakukan sebanyak 72.000 batang. Hal ini dilakukan untuk menjaga pada saat tanaman ada yang terkena penyakit dan dilakukan penyulaman tanaman yang mati. 3. Pemeliharaan Kegiatan pemeliharaan meliputi: • Penyiraman. Penyiraman dilakukan setiap hari dengan intensitas penyiraman sebanyak satu kali sehari pada saat pagi hari dan dilakukan hingga pada saat panen. • Penyulaman. Dilakukan pada saat ada tanaman yang terkena penyakit, mati, atau pertumbuhannya tidak sesuai sehingga harus dilakukan penggantian tanaman. Penyulaman dilakukan dengan harapan pertumbuhan bunga krisan akan seragam dalam satu green house. • Pemupukan. Pemupukan pertama adalah pada saat tanaman berumur 10 hari dengan memberikan pupuk urea dan NPK, sedangkan pupuk susulan diberikan setelah tanaman berumur lebih dari dua minggu dengan menggunakan pupuk KNO 3 dengan dosis setiap 10 hari sekali. • Pembersihan gulma, pembersihan gulma dilakukan secara manual yaitu dengan cara mencabut gulma hingga akarnya. Pembersihan ini dilakukan pada saat empat minggu dan delapan minggu setelah tanam. • Penyinaran tambahan, dengan menggunakan lampu esensial 13 - 16 watt dengan jarak lampu mencapai 2,5 meter sedangkan jarak antar lampu sejauh 2,35 meter. Penyinaran tambahan dilakukan pada saat malam hari yaitu pukul 22.00 – 02.00 WIB. Tujuan dari penyinaran adalah memacu pertumbuhan tinggi tanaman dan untu menunda masa generatif. • Pewiwilan. Pemotongan tunas-tunas baru pada tanaman krisan. Pada dua tipe krisan yang ada, cara pewiwilannya pun berbeda. Krisan spray dilakukan pada ujung tunas agar tumbuh tunas-tunas baru sehingga bunga yang dihasilkan makin banyak. Sedangkan untuk krisan standar, dilakukan pada tunas cabang untuk menyisakan satu bunga saja. • Penaikan Jaring. Bertujuan agar tanaman dapat tumbuh dengan tegak lurus sesuai dengan pertumbuhan tanaman itu sendiri. • Pengendalian hama penyakit. Pada kegiatan ini harus sering dilakukan pemantauan agar tanaman dapat dengan cepat ditangani apabila ada yang terkena penyakit. Pengendalian hama ini dilakukan tiga kali dalam seminggu dengan cara penyemprotan pestisida. 4. Panen Umur pemanenan bunga krisan jenis standar dan spray berbeda, kegiatan panen untuk bunga krisan jenis standar dilakukan setelah tanaman berusia 12 minggu. Sementara untuk jenis spray, kegiatan panen dilakukan pada umur 14 minggu. Untuk krisan tipe standar, ciri-ciri bunga yang siap panen adalah dimana kemekaran bunga sudah mencapai 80 persen. Sedangkan untuk krisan spray, dalam satu tangkai, bunga sudah mekar semua atau mencapai 60 persen kemekarannya. Bunga krisan dipanen dengan cara dicabut dan dipotong bagian batangnya, dengan panjang 20 cm. Kegiatan panen di Loka Farm dilakukan setiap dua minggu sekali dan berlangsung pada pagi hari karena tingkat kesegaran bunga sangat baik hal ini dipengaruhi oleh kandungan air yang ada pada tanaman itu. 5. Pasca Panen Pada kegiatan biasanya semua karyawan dikerahkan, karena kegiatan ini membutuhkan tenaga yang cukup banyak. Kegiatan ini meliputi: pemotongan bunga dengan varietas dan jenis yang sama dengan panjang tangkai 80 cm sebanyak 10 batang dengan kualitas masing-masing yang telah ditentukan, setelah itu diletakan pada tempat penampungan dan pangkal batang direndam air agar kesegaran bunga tetap terjaga. Pada bunga krisan jenis standar, dilakukan pembungkusan mahkota bunga satu per satu setelah itu dilakukan pembungkusan bunga dengan jumlah 10 batang tiap bungkus.

5.4.3 Subsistem Pemasaran