Analisis SWOT FORMULASI STRATEGI

7.4 Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan tahap pencocokan untuk menghasilkan alternatif strategi apa yang cocok dilakukan oleh perusahaan dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang sudah ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan Matriks IFE dan Matriks EFE. Strategi yang dihasilkan merupakan pencocokan atau penggabungan dari kekuatan dengan peluang S-O, kelemahan dengan peluang W-O, kekuatan dengan ancaman S-T dan kelemahan dengan ancaman W-T yang berdasarkan pada strategi utama yang didapat pada perhitungan matriks IE Internal Eksternal. Dimana Loka Farm berada pada posisi pertahankan dan pelihara, dengan demikian perusahaan dapat merumuskan strategi berdasarkan posisi perusahaan yang ada pada saat ini yaitu peneterasi pasar dan pengembangan produk. Diagram Matriks SWOT Loka Farm dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 Analisis SWOT INTERNAL EKSTERNAL Kekuatan S 1. Kualitas bunga yang baik 2. Keuletan manajer dalam mengelola usaha 3. Memiliki hubungan baik dengan pelanggan 4. Letak perkebunan yang strategis 5. Keadaan alam yang cocok 6. Memiliki lahan yang luas 7. Memiliki tenaga kerja yang terampil 8. Suasana kekeluargaan antar tenaga kerja dalam perusahaan Kelemahan W 1. Penggunaan lahan dan produksi belum optimal 2. Karakter investor yang berbeda-beda 3. Belum memiliki jadwal tanam 4. Spesialisasi pekerjaan belum ada 5. Kurang mengetahui informasi pasar 6. Kontinyuitas produksi belum terjamin Peluang O 1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik 2. Perubahan pola permintaan masyarakat 3. Kebijakan pemerintah yang mendukung 4. Kemajuan teknologi informasi dan produksi 5. Permintaan bunga tinggi 6. Daya tawar menawar pelanggan lemah Strategi S-O 1. Melakukan pengembangan usaha dengan penambahan GH produksi S1,S2, S3, S5, S6, S7, S8, O1, O2, O5, O6 2. Menyetujui perjanjian kontrak yang ditawarkan sebelumnya S1, S2, S3, S5, S6, S7, S8, O1, O2, O5, O6 Strategi W-O 1. Melakukan pola kemitraan W1, W3, W6, O1, O2, O5 2. Membuat perencanaan produksi W1, W3, W4, W6, O1, O2, O5 3. Merekrut tenaga ahli pada masing-masing bidang W1, W3, W4, W5, W6, O1, O2, O4, O5 4. Mengoptimalkan produksi di GH yang ada W1, W3, W6, O1, O2, O4, O5 5. Alternatif perolehan modal usaha dari pinjaman bank syariah Puskop Mabes TNI W2, O1, O2, O5 6. Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk seluruh kegiatan usaha W3, W5, O1, O2, O4, O5 Ancaman T 1. Perdagangan bebas antar negara 2. Persaingan perusahaan sejenis di Jawa Barat 3. Adanya produk subtitusi 4. Daya tawar menawar pemasok saprotan dan bibit tinggi 5. Kualitas bibit tidak terjamin

6. Pasokan bibit tidak pasti Strategi S-T

1. Meningkatkan kerjasama dan hubungan baik dengan pemasok S2, S4, T2, T4, T5, T6 2. Meningkatkan kualitas bunga krisan S1, S2, S5, S7, S8, T1, T2, T3 Strategi W-T 1. Membangun GH pembibitan W1, W3, W6, T1, T4, T5, T6

1. Strategi S-O

Strategi pengoptimalan lahan perlu dilakukan agar produktifitas Loka Farm menjadi lebih tinggi, hal ini dikarenakan permintaan bunga krisan yang terus meningkat. Pengoptimalan lahan dapat dilakukan dengan cara penambahan green house produksi. Strategi lainnya adalah menyetujui perjanjian kontrak. Apabila kapasitas produksi per green house sudah optimal, maka perjanjian kontrak dapat dilakukan. Pastinya dengan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama oleh kedua belah pihak. Adanya kontrak penjualan maka pelayanan yang diberikan kepada pelanggan kontrak harus lebih diutamakan dibandingkan pelanggan biasa, karena pembelian yang dilakukan dalam jumlah besar dan pembelian dilakukan secara kontinyu.

2. Strategi W-O

Kepercayaan konsumen harus selalu dijaga, untuk menjaga kepercayaan itu strategi pola kemitraan dirasa perlu dilakukan oleh perusahaan. Cara yang dilakukan adalah bekerja sama dengan petani bunga krisan di daerah Bogor dan sekitarnya agar ketersedian bunga krisan dapat terjaga sehingga konsumen tidak kecewa. Strategi lainnya adalah membuat perencanaan produksi yaitu dengan cara pembuatan jadwal tanam agar kegiatan produksi dapat lebih terarah dan hasilnya pun dapat diprediksi, perencanaan penggunaan pupuk dan obat-obatan sehingga kemungkinan terjadinya pembengkakan biaya produksi dapat dihindari serta perencanaan warna dan jenis bungan yang akan ditanam. Semua perencanaan tersebut dilakukan sebagai bentuk pelayanan perusahaan terhadap pelanggan. Adanya perencanaan produksi yang akan dibuat, diharapkan kuantitas dan kualitias produk yang dihasilkan dapat lebih baik lagi. Strategi berikutnya adalah merekrut tenaga ahli pada masing-masing bidang. Strategi ini perlu dilakukan agar kegiatan usaha dapat berjalan dengan baik sehingga masing-masing divisi memiliki tanggung jawab yang sama, yang bertujuan untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen dan pengembangan usaha Loka Farm. Strategi selanjutnya adalah pengoptimalan produksi di green house yang ada. Saat ini produktifitas bunga krisan pada setiap green house masih belum optimal. Adapun cara yang harus dilakukan adalah menanam bibit sesuai dengan kapasitas green house dan melakukan pengawasan yang berkelanjutan sehingga masalah yang timbul dapat cepat ditanggulangi. Disamping itu dengan adanya peluang berupa permintaan bunga krisan yang meningkat, maka pengoptimalan produsi harus dilakukan agar permintaan itu dapat terpenuhi oleh Loka Farm. Strategi W-O yang terakhir adalah strategi alternatif perolehan modal usaha. Cara yang dapat dilakukan adalah memperoleh modal dari pinjaman bank syariah atau melalui Puskop Mabes TNI. Hal ini dilakukan agar Loka Farm dapat mengembangkan usahanya dengan laba bersih yang diterima semakin meningkat, karena saat ini perhitungan bisnisnya membuat Loka Farm sulit untuk berkembang. Sistem bagi hasil yang diterapkan antara investor dengan Puskop Mabes TNI selaku pemilik lahan adalah 92 persen - 8 persen dari laba bersih, artinya 92 persen laba bersih untuk investor dan delapan persen laba bersih untuk Puskop selaku pemilik lahan. Strategi lainnya adalah memanfaatkan kemajuan teknologi untuk seluruh kegiatan usaha. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan media internet untuk kegiatan pemasaran, mesin untuk kegiatan produksi dan komputer untuk kegiatan manajemen. Penggunaan teknologi yang baik dalam perusahaan, maka informasi dan kegiatan usaha dapat dilakukan dengan cepat dan efektif serta dapat menghemat biaya. Manfaat dari penggunaan teknologi dalam bidang produksi adalah kualitas dan kuantitas produk menjadi lebih baik. 3 Strategi S-T Strategi yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kerjasama dan menjaga hubungan baik dengan pemasok. Cara yang dapat dilakukan adalah menjadikan salah satu pemasok sebagai pemasok tunggal, diharapkan dengan begitu perusahaan akan selalu mendapatkan pasokan bibit yang terjamin dan harga yang berbeda dengan dengan konsumen lain karena adanya hubungan baik yang sudah terjalin, sehingga kegiatan produksi dapat terus berjalan. Strategi lainnya adalah meningkatkan kualitas bunga dengan cara meningkatkan pengawasan dan kualifikasi bunga agar dapat bersaing dengan pengusaha sejenis.

4. Strategi W-T

Strategi yang dapat dilakukan adalah pengoptimalan lahan, dapat dilakukan dengan cara membuat green house untuk pembibitan agar pasokan bibit, kualitas bibit dan harga bibit tetap terjaga. Pada kegiatan budidaya bunga krisan, faktor bibit memiliki pengaruh yang besar, dengan demikian faktor bibir harus menjadi perhatian serius oleh Loka Farm, agar dapat menghasilkan bunga krisan yang berkualitas.

7.5 Road Map Strategi