Analisis Lingkungan Internal ANALISIS LINGKUNGAN LOKA FARM

dijadikan sebagai tanaman hias maka produk subtitusinya ada seperti mawar, anggrek, aglonema, dan anthurium.

6.2 Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada didalam organisasi tersebut dan secara normal memiliki implikasi yang langsung dan khusus kepada perusahaan diantaranya pemasaran, keuangan, produksi dan sumberdaya manusia.

1. Pemasaran

Pemasaran dapat diuraikan sebagai proses menetapkan, mengantisipasi, menciptakan dan memenuhi kebutuhan serta keinginan pelanggan akan produk dan jasa. Sebagian besar produk yang dihasilkan oleh Loka Farm dipasarkan ke daerah Cipanas, Bogor, Cibubur dan Jakarta. Semakin lama seiring berjalannya waktu, pangsa pasar Loka Farm semakin meningkat, banyak faktor yang menyebabkannya salah satunya adalah semakin banyak konsumen yang tahu akan kualitas bunga Loka Farm dan juga memiliki teknik penjualan yang baik serta memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan. Kegiatan pemasaran dilakukan setiap dua kali dalam seminggu karena harus disesuaikan dengan jadwal pemanenan. Kegiatan pemasaran dilakukan pada malam hari dengan menggunakan kendaraan pribadi, hal ini bertujuan agar terhindar dari kemacetan dan memperlambat tingkat kelayuan pada bunga. Pada penetapan harga jual, biasanya pelanggan sebelumnya telah melakukan kesepakatan harga jual. Permintaan bunga khususnya grade A dan B dari trader Jakarta hingga saat ini masih mendominasi. Bunga potong krisan dengan grade B sampai D, biasanya dipasarkan kepada pedagang-pedagang lokal. Pemasaran dilakukan oleh satu orang tenaga pemasaran yang merangkap sebagai wakil manager Loka Farm.

2. Keuangan

Keuangan dapat dijadikan sebagai salah satu kebutuhan primer dalam kegiatan bisnis, karena apabila keuangan tidak lancar maka kegiatan produksi dapat terganggu dan bukan tidak mungkin akan mengalami kemunduran yang berakibat pada kebangkrutan. Sejak awal Loka Farm berdiri, modal yang digunakan untuk pengembangan bisnis usaha yaitu berasal dari investor. Pada saat itu Puskop Mabes TNI belum bersedia menggunakan modal pribadinya karena beranggapan bahwa keuntungannya belum terjamin. Sebelum melakukan kerjasama, pihak Loka Farm memberikan gambaran atau bisnis plan yang akan dilakukan kepada pihak investor. Setelah investor menyetujui kemudian dilakukan perjanjian terlebih dahulu antara investor sebagai pemodal dan Puskop Mabes TNI selaku pemilik lahan tentang perjanjian bisnis yang akan dijalankan. Setiap green house memiliki investor yang berbeda, sehingga hal ini dapat dijadikan suatu kelemahan karena setiap investor memiliki karakter yang berbeda-beda. Akan tetapi hingga kini kondisi keuangan dapat dikatakan baik dan tidak mengalami kendala Pencatatan keuangan dilakukan setiap minggu akan tetapi laporan keuangan dilakukan setiap satu bulan sekali dan satu tahu selama tiga periode musim tanam.

3. Produksi dan Operasi

Ditunjang oleh sumberdaya alam yang sangat cocok, Loka Farm mampu menghasilkan produk bunga potong dengan mutu produk yang sangat baik. Lahan yang dimiliki sekarang ini seluas 3,5 Hektar dan saat ini Loka Farm hanya memfokuskan pada lahan produksi seluas 8.000 m² dengan jumlah green house mencapai sembilan buah. Berdasarkan laporan penjualan Loka Farm pada tahun 2007, setiap minggunya Loka Farm mampu menghasilkan bunga potong krisan sebanyak 1.254 ikat bunga krisan atau setiap minggunya rata-rata mencapai 179 ikat bunga krisan per green house Tabel 10. Produksi bunga krisan pada Loka Farm saat ini dapat dikatakan belum mencapai hasil yang optimal. Pada lahan seluas 1.000 m² dengan penanaman bibit sebanyak 60.000 batang, seharusnya dapat menghasilkan 300 ikat bunga krisan per minggu dengan tingkat kematian bibit sebesar 80 persen 2 . Faktor bibit sangat mempengaruhi hasil dan kegiatan produksi karena saat ini kualitas benih yang ada pada pasaran tidak menjamin sehingga produktifitas bunga krisan di Loka Farm berfluktuatif, dan waktu produksi yang menjadi lebih lama. Diharapkan untuk kedepannya Loka Farm dapat memanfaatkan lahan yang tersisa untuk dijadikan lahan produksi dan pembibitan guna mencukupi permintaan yang semakin meningkat. 2 Wawancara dengan manajer Loka Farm Tabel 10 Produksi Bunga Krisan per Green House Green House Waktu Produksi Bulan Panen Batang Hasil Panen Ikatminggu 1 6 46.200 192 2 5 18.630 93 3 5 30.190 151 4 6 30.070 129 5 4 32.703 204 6 4 36.280 226 7 4 41.520 259 Total 1.254 Rata-rata minggu 179 Sumber: Loka Farm, 2007 Sembilan green house yang ada pada Loka Farm terbagi atas, tujuh unit green house yang digunakan untuk kegiatan produksi dengan luasan per green house bervariasi hingga 1.000 m². Dua green house lainnya digunakan untuk kegiatan pembibitan, dengan masing-masing luasnya mencapai 500 m². Mutu dan kualitas produk harus selalu diperhatikan oleh manajer Loka Farm sehingga kualitas bunga yang dihasilkan dapat terjaga. Pengalaman yang cukup lama membuat perusahaan memiliki kemampuan teknik produksi yang baik walaupun pengerjaannya masih manual. Pada proses kegiatan produksi meliputi persiapan lahan, pengolahan lahan, penyiapan bibit, persiapan pola tanam, penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen. Untuk persiapan dan pengolahan lahan memakan waktu seminggu sedangkan dari penanaman sampai masa panen memakan waktu dua belas samapai empat belas minggu. Pada kegiatan produksi, Loka Farm belum menggunakan teknologi yang modern sehingga hal ini dapat menjadi satu kelemahan dari bidang produksi. Belum adanya jadwal penanaman yang lengkap juga membuat suatu kelemahan Loka Farm dalam bidang produksi, karena konsumen seperti trader sangat membutuhkan hal tersebut guna terjaminnya pasokan atau kontinyuitas bunga dari Loka Farm dan hal ini merupakan langkah awal bagi konsumen untuk membuat suatu perjanjian kontrak perdagangan.

4. Sumberdaya Manusia

Faktor yang mendukung pengembangan industri bunga potong krisan, dibutuhkan sumberdaya manusia yang terampil. Kualitas SDM sangat menentukan mutu kinerja dalam perusahaan. SDM yang ada pada Loka Farm saat ini sebagian besar merupakan masyarakat sekitar dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Hal ini bertujuan untuk menjaga hubungan baik dengan warga sekitar dan juga sebagai bentuk pembangunan daerah dengan cara memberikan keterampilan dalam bidang pertanian khususnya bunga potong krisan. Sembilan green house yang ada saat ini Loka Farm mempekerjakan karyawannya sebagai 18 orang terbagi atas 10 orang laki-laki dan delapan orang perempuan. Seorang manajer bertugas sebagai perencana, pengawas, dan juga mengatur semua kegiatan manajemennya. Seorang wakil manajer hanya bertugas sebagai pengawas pada saat manajer tidak ada dan juga sebagai tenaga pemasaran. Belum adanyanya spesialisasi pekerjaan terkadang membuat pekerjaan menjadi tidak efektif karena seorang manejer mengelola seluruh kegiatan bisnis ini dan juga penggunaan waktu menjadi tidak efisien. Hal ini menjadikan suatu kelemahan dalam perusahaan. Manajer Loka Farm telah menetapkan setiap dua orang karyawannya memiliki tugas untuk mengelola satu green house, mulai dari penanaman, pemeliharaan sampai pemanenan. Seluruh karyawan dituntut berperan aktif dalam kegiatan penanaman, pemanenan sampai dengan pasca panen. Jam kerja yang diterapkan oleh Loka Farm yaitu mulai pukul 08.00 sampai 16.00 WIB. Apabila ada pekerjaan lembur maka karyawan dapat bekerja sampai malam hari. Kompensasi yang diberikan kepada karyawan adalah berupa upah harian sebesar Rp 15.000, sedangkan manajer dan wakilnya menerima gaji bulanan. Suasana kekeluargaan yang tercipta pada Loka Farm menjadikan ini sebagai suatu kekuatan karena dapat mempengaruhi perusahaan dalam mengembangkan usaha. Selain itu, manajer Loka Farm juga memiliki keuletan dalam mengelola bisnis ini dan juga fokus pada kegiatan produksi sehingga beliau yakin dengan perkembangan bisnis ini.

5. Manajemen

Manajemen yang dimiliki Loka Farm termasuk sederhana karena kegiatannya hanya dilakukan oleh seorang manajer dan dibantu oleh seorang wakilnya. Tim manajemen yang dimiliki Loka Farm masih belum baik, karena itu diharapkan kedepannya Loka Farm dapat memiliki tim manajemen yang solid, yang berdasarkan pada keahlian masing-masing, sehingga Loka Farm dapat terus berkembang.

6. Penelitian dan Pengembangan

Kegiatan penelitian dan pengembangan masih belum dilakukan oleh Loka Farm. Saat ini Loka Farm hanya fokus pada kegiatan produksinya karena kendala- kendala dalam kegiatan produksi masih dapat ditanggulangi seperti penanggulangan hama dan penyakit. Sementara itu, pengembangan produk masih belum dilakukan sehingga Loka Farm belum memiliki peninjauan penelitian dan pengembangan yang kuat.

7. Sistem Informasi Komputer

Sistem informasi komputer masih belum banyak dilakukan oleh Loka Farm karena saat ini Loka Farm belum memiliki tenaga ahli dalam bidang komputer. Saat ini fungsi komputer di Loka Farm hanyalah sebagai pencacatan kegiatan produksi. Sementara itu, sistem informasi komputer ini sebenarnya berfungsi sebagai pengumpul data menegenai masalah pemasaran, keuangan, produksi dan personalia internal, dan faktor-foktor eksternal perusahaan. Data dipadukan dengan cara yang diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan manajerial. Saat ini media internet belum dipergunakan dengan baik oleh Loka Farm sehingga informasi pasar kurang cepat diperoleh.

8. Bauran Pemasaran

Tujuan bauran pemasaran adalah untuk mengetahui perilaku konsumen dan produsen yang disesuaikan dengan pengamatan terhadap perilaku konsumen. Bauran pemasaran terdiri atas empat faktor yaitu produk, harga, tempat dan promosi. Produk Menurut Kotler 1997 : 9, produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan, sehingga strategi produk dapat diartikan sebagai suatu sekumpulan rencana masa depan pada bagian produksi yang dirancang untuk mencapai sasaran yaitu agar produk yang dihasilkan mendapat respon yang positif di masyarakat. Adapun faktor-faktor yang ada pada strategi produk ini diantaranya barang, kemasan, merek, label, pelayanan dan jaminan.

a. Barang